Ungkapan “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” tidak disebutkan secara langsung dalam al-Qur’an. Ungkapan ini diadaptasi dari ayat 43 surah Ali Imran. Allah Swt berfirman kepada Bunda Maryam, “Washthafaki ‘ala Nisa al-‘Alamin” (Allah Swt telah memilihmu atas seluruh wanita di alam semesta).
Maksud ayat ini adalah bahwa Allah Swt memilih Bunda Maryam di antara seluruh wanita di alam semesta. Namun berdasarkan apa yang disebutkan oleh para maksum disebutkan bahwa Bunda Zahra adalah pengulu para wanita di alam semesta.
Gelar “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” meski disebutkan bagi Bunda Zahra dan Bunda Maryam namun dengan merujuk pada beberapa riwayat maka menjadi jelas bahwa penggunaannya berbeda dalam dua hal; karena itu tidak terdapat dualisme di situ.
Dalam hal pertama, gelar ini dinilai sebagai salah satu sifat Bunda Maryam diadopsi dari ayat 43 surah Ali Imiran, “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu atas segala wanita di dunia (yang hidup semasa denganmu).”[1] (Qs. Ali Imran [3]:43)
Masalah kedua terkait dengan gelar Bunda Zahra Sa yang disebutkan dalam beberapa riwayat. Dengan merujuk pada beberapa riwayat kita jumpai bahwa penggunaan dua ungkapan ini yang berbeda penggunaan berdasarkan situasi dan kondisinya; karena itu keduanya tidak saling bertentangan. Hal ini dapat dijumpai pada riwayat berikut ini:
Mufaddhal berkata, “Saya berkata kepada Imam Shadiq As untuk mengabarkan kepadaku ihwal Bunda Zahra dari lisan Rasulullah Saw yang bersabda, “Tentulah ia (Fatimah) adalah penghulu wanita semesta alam.” Apakah beliau merupakan wanita terbesar pada masanya?” Imam Shadiq As bersabda, “Maqam ini untuk Bunda Maryam Sa yang merupakan wanita terbesar pada zamannya, namun Bunda Fatimah Sa adalah penghulu dan pemimpin seluruh wanita semenjak awal hingga akhir.”[2]
Al-Qur’an mengemukakan pertanyaan serupa tentang keunggulan Bani Israel “Putra-putra Ya’qub As” atas orang-orang dunia, “Wahai Bani Isra’il, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwa Aku telah mengutamakan kamu atas segala umat.”[3]
Jelas bahwa maksud ayat keunggulan mereka atas umat pada zamannya bukan atas kaum Muslimin; karena itu pada tafsir yang disandarkan pada Imam Hasan Askari As terdapat sebuah riwayat yang cukup panjang sehubungan dengan keunggulan Rasulullah Saw, Ahlulbait As dan umatnya atas para rasul, ahlulbait dan umat-umat terdahulu. Di antaranya disebutkan, “Wahai Musa! Apakah engkau tidak tahu bahwa keutamaan dan keunggulan para sahabat Muhammad atas seluruh sahabat para rasul adalah seumpama keutamaan dan keunggulan Ahlulbait Muhammad atas ahlulbait para rasul! Dan seumpama keutamaan dan keunggulan Muhammad atas seluruh malaikat.”[4]
Demikian juga ayat yang memproklamirkan keunggulaan Ali Ibrahim dan Ali Imran atas umat sedunia[5] yang menunjukkan keunggulan nasab mereka.
Dengan memperhatikan apa yang telah disampaikan maka tidak terdapat perbedaan dan pertentangan dalam menggunakan gelar “Sayyidat Nisa al-‘Âlamîn” bagi kedua pribadi wanita besar semesta ini. [iQuest]
[1]. (Qs. Ali Imran [3]:42)
"إِذْ قالَتِ الْمَلائِكَةُ يا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفاكِ وَ طَهَّرَكِ وَ اصْطَفاكِ عَلى نِساءِ الْعالَمين
[2]. Muhammad bin Ali Shaduq, Ma’ani al-Akhbar, hal. 107, Intisyarat-e Jami’ah Mudarrisin, 1361 S.
[3]. (Qs. Al-Baqarah [2]:47 & 122)
يا بَني إِسْرائيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَ أَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعالَمين
[4]. Imam Askari As, Tafsir Imam Askari, hal. 32, Madrasah Imam Mahdi As, Qum, 1409 H.
[5]. “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat.” (Qs. Ali Imran [3]:33)