Please Wait
Hits
25907
Tanggal Dimuat: 2011/01/08
Kode Site fa3955 Kode Pernyataan Privasi 11798
Tema Akhlak Praktis
Ringkasan Pertanyaan
Orang yang berulang kali bertaubat dan kemudian melanggarnya lalu kini banyak ragu terhadap Allah Swt dan para Imam Maksum As. Apakah Allah Swt akan menolaknya? Jalan apa saja yang harus dilalui supaya mendekat kepada Allah Swt?
Pertanyaan
Saya mencintai seorang pemuda semasa saya berusia 16 tahun. Namun saya tidak mengetahui apakah ia juga memiliki perasaan yang sama. Tanpa disangka-sangka, mungkin karena lalai dari mengingat Tuhan dan didorong rasa cinta kepadanya saya menyerahkan diri dan melakukan dosa besar. Setelah itu, saya menikah dengannya untuk beberapa lama. Kemudian akhirnya ia meninggalkan saya sendiri dengan selaksa problema. Semenjak saat itu, saya berlindung kepada Allah Swt dan semakin hari keyakinanku semakin kuat namun terkadang saya melakukan masturbasi untuk memuaskan diri saya. Karena perasaan takut kepada Allah Swt yang menggiring saya untuk bertaubat meski saya banyak melanggar taubat tersebut. Akhir-akhir ini, saya berhadapan dengan sebuah persoalan. Setan senantiasa datang melontarkan was-was kepadaku tatkala saya ingin beribadah. Saya meragukan segala sesuatu (keberadaan Tuhan, kebenaran al-Qur’an, keberadaan para Imam Maksum As) meski saya tahu bahwa keraguan saya adalah batil. Saya senantiasa merasa berdosa. Bagaimana saya dapat lolos dari jeratan dan keburukan setan? Apakah mungkin Tuhan menolakku? Saya cinta kepada Tuhan.
Jawaban Global

Dosa dan maksiat akan menggiring manusia kepada kehancuran dan kebinasaan. Taubat dan keputusan serius untuk meniggalkan dosa merupakan gerakan menuju keselamatan.

Setan adalah musuh nyata bagi manusia. Seluruh usahanya adalah menciptakan was-was seperti dalam ceritera Anda sehingga manusia putus harapan dan menyebabkan hamba-hamba shaleh jauh dari Allah Swt yang mahakasih dan mahapenyayang. Padahal kecintaan Tuhan melimpah kepada seluruh hamba-Nya bahkan termasuk kepada para pendosa dan orang-orang zalim. Tuhan menghendaki kebahagiaan dan hidayah bagi mereka. Bahwa Anda merasa malu tatkala dalam kesendirian melakukan perbuatan dosa di hadapan Tuhan sesungguhnya hal ini merupakan pertanda adanya kesucian pada diri Anda dan perlambang bahwa Tuhan Yang Mahakasih memiliki perhatian kepada Anda. Kemurahan dan perhatian Tuhan ini merupakan kekayaan dan modal besar bagi Anda. Karena itu, sebelum kesempatan lenyap dari tangan Anda maka sucikanlah diri dari pengaruh dosa yang Anda lakukan dengan taubat sejati untuk selamanya. Dan ketahuilah bahwa Tuhan akan menolong dan membantu Anda. Dia akan senantiasa berada di samping Anda dan tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Jawaban Detil

Taubat dan keputusan serius manusia untuk meninggalkan perbuatan dosa merupakan gerakan menuju keselamatan dan hal ini merupakan sebuah kemenangan tersendiri bagi yang melakukannya. Kemenangan yang membuka gerbang-gerbang rahmat Ilahi bagi manusia. Seseorang yang telah sampai pada tingkatan ini (taubat) sesungguhnya telah mencapai kemenangan besar. Karena itu, ia harus berusaha lebih maksimal untuk meningkatkan motivasi perlawanannya melawan dosa dan senantiasa menjaga kondisi perlawanan seperti ini dalam dirinya.

Poin yang sangat penting pada tingkatan dan jalan ini adalah memohon pertolongan kepada kemurahan dan perhatian Tuhan yang ditujukan kepada orang-orang yang bertaubat. Karena taubat sejati akan mengeliminir segala kemurkaan atas dosa-dosa dan hukuman-hukuman ukhrawi serta pengaruh-pengaruh negatif dosa-dosa di hadapan Allah Swt, sebagaimana Allah Swt berfirman, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Zumar [39]:53)[1]

Tentu saja Anda tahu bahwa segala was-was dan keraguan dalam pikiran dan hati Anda itu dilontarkan oleh setan yang amat sangat ingin menjauhkan dan memisahkan Anda dari Tuhan Yang Mahakasih. Untuk melawan was-was ini Anda tidak boleh lupa bahwa setan adalah makhluk keji dan merupakan musuh nyata bagi manusia. Ia telah bersumpah di hadapan Tuhan untuk menyesatkan dan menyimpangkan para hamba dari jalan-Nya.[2]

Seluruh usahanya adalah menciptakan was-was seperti dalam kasus Anda sehingga manusia putus harapan dan menyebabkan hamba-hamba shaleh jauh dari Allah Swt yang mahakasih dan mahapenyayang. Sedemikian ia membuat manusia karam dalam perbuatan dosa dan maksiat sehingga manusia putus asa dan hampa harapan dari rahmat dan hidayah Tuhan. Padahal kecintaan Tuhan melimpah kepada seluruh hamba-Nya bahkan termasuk kepada para pendosa dan orang-orang zalim. Tuhan menghendaki kebahagiaan dan hidayah bagi mereka. Tentu Tuhan membenci seluruh amalan dan perbuatan buruk mereka. Atas dasar itulah, sebaik-baik dan semulia-mulia hamba-Nya yaitu para nabi dan Imam Maksum As diutus untuk memberikan petunjuk kepada manusia.  Dengan alasan yang sama salah satu wali yang paling mulia di sisi-Nya yaitu Imam Mahdi Ajf tetap dibiarkan hidup dan dipelihara dalam masa ghaibat, sehingga terbebas dari makar dan plot para musuh, dan menolong para deputi dan wakil-wakilnya untuk menemukan jalan petunjuk, sehingga tidak seorang pendosa pun yang memiliki hak untuk berputus asa dan hampa harapan dari rahmat mahaluas Tuhan bagaimana pun kondisinya meski dosanya sebanyak buih di lautan. Sebagaimana Allah Swt berfirman, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Zumar [39]:53)[3] Karena putus asa dari rahmat Ilahi adalah sangka buruk kepada-Nya dan merupakan dosa terbesar. Oleh itu, ketahuilah setiap dosa betapapun besar dan banyaknya maka rahmat Ilahi lebih besar dan lebih luas.

Berdasarkan hal tersebut, ketika Anda masih memiliki rasa malu tatkala dalam kesendirian melakukan perbuatan dosa di hadapan Tuhan hal ini merupakan pertanda kesucian pada diri Anda dan perlambang bahwa Tuhan Yang Mahakasih memiliki perhatian kepada Anda. Kemurahan dan perhatian Tuhan ini merupakan kekayaan dan modal besar bagi Anda. Karena itu, sebelum kesempatan lenyap dari tangan Anda maka sucikanlah diri dari pengaruh dosa yang Anda lakukan dengan taubat sejati untuk selamanya. Dan ketahuilah bahwa Tuhan akan menolong dan membantu Anda. Dia akan senantiasa berada di samping Anda dan tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Berharap kepada rahmat Tuhan, menyesali segala dosa yang telah dilakukan, dan pada akhirnya melakukan taubat sebenar-benar dan setulus-tulusnya merupakan langkah penting untuk dicintai Tuhan. Hal ini merupakan sebuah jalan yang senantiasa menuntun manusia kepada petunjuk (hidayah) yang membuat setan khawatir dan bersedih hati. [IQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat beberapa indeks berikut ini untuk dijadikan referensi:

1.    Indeks: Jalan-jalan Mensucikan Diri dari Dosa, Pertanyaan No. 798 (Site: 860)

2.    Indeks: Penambahan Intesitas Hukuman dengan Kegetolan melakukan Dosa, Pertanyaan No. 1612 (Site: 1613)

3.    Indeks: Pengampunan Dosa Besar, Pertanyaan 843 (Site: 914)

4.    Indeks: Masa Meninggalkan Dosa Untuk Dapat Kebal dari Dosa, Pertanyaan No. 9488 (Site: 9481)

5.    Indeks: Jalan-jalan Untuk Meraih Kecintaan Tuhan, Pertanyaan No. 261 (Site: 2048)

6.    Indeks: Taubat dari Pemuasan Diri, Pertanyaan 2144 (Site: 2268)



[1]. Diadaptasi dari Pertanyaan 2130 (Site: 2239)

"قُلْ یا عِبادِیَ الَّذینَ أَسْرَفُوا عَلى‏ أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ یَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمیعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحیمُ"

[2]. “Iblis menjawab, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Qs. Shad [38]:82)

[3]. Diadaptasi dari Pertanyaan 2144 (Site: 2268)

"قُلْ یا عِبادِیَ الَّذینَ أَسْرَفُوا عَلى‏ أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ یَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمیعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحیمُ"