Harus diperhatikan bahwa sebab tersembunyinya kuburan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As berbeda dengan tersembunyinya kuburan Hadhrat Fatimah Zahra As.
Sebab tersembunyinya kuburan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As adalah lantaran adanya orang-orang dungu, bodoh dan tukang hina yang memusuhi Imam Ali, yang boleh jadi menghinakan kuburan suci beliau, yang membuat kuburan beliau untuk beberapa tidak diketahui oleh orang umum. Akan tetapi setelah berlalunya berapa kurun dan setelah tiadanya orang-orang seperti ini dan juga munculnya kembali kekuasaan mazhab Ahlulbait As, yang menepis kemungkinan adanya penghinaan terhadap kuburan beliau, akhirnya kuburan Imam Ali As ditemukan.
Dari sisi lain, dengan memperhatikan tersembunyinya kuburan beliau di antara savanah dan jalan, orang-orang, tentu karena tidak mengenal kuburan beliau, bahkan untuk mengira-ngira, mereka tidak dapat mengambil banyak manfaat dan berkah dari keberadaan kuburan tersebut. Atas dasar ini, para imam hanya memperkenalkan kuburan beliau pada orang-orang Syiah khusus dan secara perlahan lantaran semakin luasnya kekuasaan Syiah dan semakin banyaknya pengikut Syiah, kuburan suci ini pelan-pelan diperkenalkan kepada orang.
Adapun sebab tersembunyinya dan misterinya kuburan Hadhrat Fatimah Zahra As lantaran wasiat dan perintah beliau sendiri. Pada hakikatnya, tersembunyinya kuburan beliau ini lantaran protes atas munculnya peristiwa penyimpangan jalur khilafah pasca Rasulullah Saw dan terinjak-injaknya hakikat dan kebenaran pada peristiwa khilafah dan kecaman atas peristiwa tersebut.[1] Hal ini terus berlanjut hingga masa dimana kaum Muslimin secara umum tidak lagi meyakini hakikat ini dan terlanjur meyakini jalur khilafah yang telah mengalami penyimpangan itu dan konsekuensinya mereka tidak banyak mengetahui hakikat. Tentu saja, misterinya kuburan Hadhrat Zahra As juga akan berlaku seperti ini.
Poin lainnya, misteri tersembunyinya kuburan Hadhrat Zahra merupakan palang yang mencegah terjadinya penyimpangan dalam sejarah Islam dan menjadi penghalang sehingga orang-orang secara umum mengingkari konfrontasi Hadhrat Fatimah Zahra As terkait dengan kejadian yang ada. Masalah ini sendiri merupakan sebuah tanda (marka laut) bagi orang-orang yang mencari hakikat dalam lautan fitnah untuk sampai dengan selamat di tepian laut. Dan untuk membersihkan debu dari wajah hakikat dan menuntaskan hujjah Ilahi bagi seluruh manusia.
Di samping itu, dengan mengetahui, batasan kira-kira kuburan Hadhrat Fatimah As yang dijelaskan,[2] kita tetap dapat berziarah kepada beliau di tempat-tempat yang saling berdekatan ini dan menuai berkah dan manfaat maknawi dari kuburan suci beliau.
Bagiamanapun, apa yang telah dijelaskan adalah poin-poin yang ditegaskan oleh beberapa bukti dan indikasi. Dan hal ini tidak bermakna bahwa seluruh rahasia yang ada adalah sebagaimana yang telah dijelaskan; artinya boleh jadi terdapat rahasia-rahasia yang lain yang tersembunyi dalam masalah ini yang akan tersingkap bagi orang-orang di masa-masa mendatang. [IQuest]
[1]. Syarh Nahj al-Balâghah, Ibnu Abil Hadid, jil. 16, hal. 281; wa Mihnat Fatima ba'da wafati Rasulillah Saw (Nushush Tarikhiyah min Mashadir al-Sunnah al-Mu'tamidah, Syaikh Abdullah al-Nashir, hal. 197-206.
[2]. Sesuai dengan beberapa riwayat, salah satu tempat antara mimbar dan mihrab masjid atau kediaman Hadhrat atau pekuburan Baqi', dikenal sebagai tempat pemakaman.