Advanced Search
Hits
216054
Tanggal Dimuat: 2010/04/24
Ringkasan Pertanyaan
Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
Pertanyaan
1. Apakah ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan? 2. Apakah ia akan terlunta-lunta di alam barzakh? 3. Dalam al-Quran disebutkan manusia setelah kematian mengalami perpindahan. Perpindahan di sini maksudnya dari mana ke mana? Dan berada pada zaman apa?
Jawaban Global

Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga permulaan kiamat ia akan menjalani kehidupan di alam barzakh.

Alam barzakh yang terkadang disebut sebagai alam kubur dan alam arwah.  Alam barzakh adalah sebuah alam antara dunia dan akhirat. Dalil adanya alam seperti ini dapat ditemukan pada ayat-ayat al-Quran dan beberapa riwayat.

Jawaban Detil
  1. Nasib manusia setelah kematian adalah sebuah masalah yang senantiasa menyita pikiran manusia dan memotivasinya untuk mencari tahu serta menemukan jawaban yang memuaskan dan argumentatif atas persoalan ini. Di antara sejumlah elaborasi dan penafsiran tentang kematian dan perpindahan ruh kita berhadapan dengan sebuah penafsiran yang terkenal sebagai teori reinkarnasi. Dalam teori reinkarnasi ini yang mengemuka adalah terputusnya hubungan ruh dari badan dan terikatnya ruh dalam bentuk manusia lainnya atau hewan atau makhluk lainnya. Keyakinan semacam ini semenjak masa lalu tersebar semenjak masa lalu pada sebagian belahan dunia. Sebagian filosof India dan Yunani meyakini bahwa ruh manusia setelah keluar dari bentuk pertamanya akan masuk pada bentuk lainnya yang sesuai dengan perilaku dan perangai orang tersebut. Pandangan ini memiliki pendukung dan proponen di pelbagai belahan dunia. Dalam dunia Islam, sebagian filosof dan teolog serta pelbagai aliran lainnya mengikut teori ini. Pada wilayah-wilayah terbatas dunia Arab khususnya Suriah dan Libanon Daruzi (firkah cabang Ismailiyah) dalam amal perbuatannya meyakini teori reinkarnasi.   

Reinkarnasi memiliki tipologi common dengan firkah-firkah Ghulat sepanjang sejarah. Para pemimpin firkah-firkah ekstrem ini melalui pandangan terhadap reinkarnasi yang dianut mereka memperkenalkan diri mereka sebagai imam, nabi dan bahkan Tuhan kepada para pengikutnya.

Orang-orang yang meyakini konsep reinkarnasi terbagai menjadi lima bagian:

  1. Nasukhiyah yang meyakini bahwa manusia setelah kematian maka ruhnya akan mengikut sebuah badan, apabila ia merupakan manusia budiman maka ruhnya akan mengikut badan orang-orang budiman dan apabila ruhnya adalah ruh jahat maka ruhnya akan mengikut badan orang-orang jahat dan ahli maksiat.
  2. Masukhiyyah yang meyakini bahwa ruh manusia setelah kematian apabila ruhnya berasal dari orang-orang budiman maka ruhnya akan mengikut hewan-hewan baik seperti Bulbul, Merpati dan lain sebagainya. Namun apabila ruhnya jahat maka ruhnya akan mengikut pada hewan-hewan buruk seperti anjing, babi dan semisalnya.
  3. Fasukhiyyah yang berpandangan bahwa ruh manusia setelah kematian akan berpindah pada tumbuh-tumbuhan yang baik seperti bunga-bunga, buah-buah atau tumbuhan-tumbuhan pahit dan busuk seperti timun pahit dan semisalnya berdasarkan kebaikan dan keburukan yang dilakukan.
  4. Rasukhiyyah yang meyakini bahwa ruh manusia setelah kematian mengikut jamadat dan jiwa-jiwa baik. Ruh baik dalam keyakinan ini mengikut batu-batuan yang berharga seperti batu-batu permata. Adapun jiwa-jiwa buruk akan mengikut batu-batuan yang buruk.
  5. Kelompok lainnya dari reinkarnasi (tanasukh) adalah orang-orang yang meyakini bahwa ruh manusia pada mulanya mengikut jamadat kemudian tumbuh-tumbuhan dan setelah itu hewan dan kemudian manusia.[1]

 

Perpindahan ini menurut para penyokong teori reinkarnasi senantiasa berlanjut dan tidak berujung. Pada hakikatnya surga dan neraka manusia dalam teori ini adalah perpindahan badan-badan baik atau buruk lainnya yang menjadi ganjaran atau balasan yang diperoleh. Rotasi ruh pada badan-badan sedemikian berlanjut sehingga ruh mengalami penyulingan dan beranjak naik ke langit-langit sehingga menjelma dalam bentuk malaikat dan termasuk bagian dari malaikat.[2]

Teori reinkarnasi adalah sebuah teori yang batil dan tertolak dalam pandangan Islam. Untuk telaah lebih jauh sekaitan dengan dalil-dalil absurditas reinkarnasi kami persilahkan Anda untuk merujuk pada pertanyaan No. 1099 (Site: 1154) Indeks: Pandangan Islam terkait dengan Reinkarnasi.

Dalam sebuah hadis panjang dari Imam Shadiq yang bersabda, “Orang-orang yang meyakini reinkarnasi telah meninggalkan jalan dan metode agama dan menghiasi dirinya dengan kesesatan serta menjerumuskan dirinya pada liang syahwat…tidak ada surga dan tidak ada neraka. Tidak ada orang-orang yang dibangkitkan dan tidak ada hari ketika manusia dikumpulkan … dan kiamat bagi mereka adalah keluarnya ruh dari bentuknya (yang semula) dan masuk ke bentuk yang lain.[3]

Dalam pandangan Islam kematian adalah titik akhir kehidupan duniawi dan perpisahan ruh dari badan materi. Pada masa ini ruh dengan mengikut bentuk mitsali mengawali kehidupannya pada alam barzakh.

Jasmani dan badan mitsali mirip dengan jasmani materi namun tidak memiliki tipologi badan materi. Imam Shadiq As bersabda, “Tatkala Allah Swt mencabut ruh orang beriman, Dia meletakkannya pada bentuk badan duniawinya..[4]

 

  1. Adapun sehubungan dengan nasib apakah yang akan dijumpai manusia setelah kematian harus dikatakan bahwa sejatinya manusia mengalami dua kehidupan dan dua kematian. Al-Quran menyinggung masalah ini dengan menyatakan, “Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah suatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (Qs. Al-Ghafir [40]:11) Sebagian ahli tafsir berkata bahwa maksud dari dua kali dimatikan dan dihidupkan pada ayat yang dimaksud adalah pematian mereka pada saat-saat paling akhir kehidupan dunia dan menghidupkan di alam barzakh dan kemudian dimatikan di alam barzakh dan dihidupkan pada hari kiamat untuk perhitungan.[5]

 

Namun apa yang dimaksud dengan barzakh?

Barzakh adalah batasan pemisah dan penghalang serta perantara antara dua hal (materi dan ruh) dan alam mitsal disebut sebagai alam barzakh karena batas pemisah antara benda-benda katsifah (materi) dan alam arwah non-materi serta batas penghalang antara dunia dan akhirat.[6] Alam barzakh yang juga terkadang disebut sebagai alam kubur dan alam arwah merupakan alam terminal antara dunia dan akhirat. Dalil adanya alam seperti ini disebutkan dalam beberapa ayat al-Quran dan sebagian riwayat dari para maksum.

Dalam beberapa ayat, al-Quran menyebutkan tentang kehidupan barzakh pasca kematian. Misalnya pada ayat yang menyatakan, “agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang ia ucapkan saja. Dan di hadapan mereka terdapat alam Barzakh sampai hari mereka dibangkitkan” (Qs. Al-Mukminun [23]:100) Secara lahir ayat ini mengukuhkan adanya alam seperti ini di antara alam dunia dan akhirat.

Di antara ayat-ayat yang secara lugas menetapkan adanya alam seperti ini adalah yang menyangkut kehidupan para syahid, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (Qs. Ali Imran [3]:169) tidak hanya orang-orang beriman yang memiliki kedudukan tinggi seperti para syahid di alam barzakh, bahkan terkait dengan hukuman bagi orang-orang yang menyombongkan diri seperti Fir’aun dan para pengikutnya juga secara lugas disebutkan dalam al-Quran, " Mereka (Fir’aun dan para pengikutnya) setiap pagi dan malam berhadapan dengan api dan tatkala tiba hari kiamat keluar perintah yang menyatakan supaya Alu Fir’aun (keluarga Fir’aun) dihukum seberat-beratnya.”[7]

Sebagaimana yang telah disinggung, ayat-ayat di atas di samping menandaskan kehidupan barzakh setelah kematian, dengan sedikit cermat kita dapat menemukan bagaimana kehidupan orang-orang saleh dan para pendosa yang dikandung dalam ayat-ayat ini.

Terdapat banyak riwayat yang juga dengan kandungan sama dari para Imam Maksum As yang mencakup penjelasan tentang bagaimana proses kehidupan barzakh seluruh manusia.

Dalam sebuah hadis dari Imam Shadiq As kita membaca, “Barzakh adalah alam kubur yang merupakan ganjaran dan hukuman antara dunia dan akhirat. Demi Allah! Tiada yang kami takutkan akan kalian kecuali (yang menyangkut alam) barzakh.”[8] Demikian juga dalam hadis lainnya dari Imam Shadiq As dalam menjawab sebuah pertanyaan tentang arwah orang-orang beriman, “Mereka berada pada kamar-kamar surga, menyantap makanan-makanan surgawi, meminum minuman-minuman surgawi dan berkata, “Tuhan kami!” Tolong segerakan kiamat dan penuhilah janji-janji telah Engkau berikan kepada kami.”[9]

Namun, alam barzakh adalah kediaman sementara dan persiapan bagi hari kiamat, surga dan neraka abadi. Di alam barzakh tidak akan ditelusuri perhitungan seseorang secara total dan tidak akan keluar hukum dan ganjaran pasti terhadap apa yang telah dilakukan. Di samping masalah keabadian (khulud) yang mengemuka di hari kiamat, bagaimana azab dan ganjaran merupakan salah satu perbedaan dua alam ini.

Al-Quran dalam hal ini menyatakan, “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Dan pada hari kiamat terjadi (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fira‘un dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”” (Qs. Al-Ghafir [40]:46) ayat ini memandang azab orang-orang barzakh adalah api dan azab kiamat masuk di dalamnya. Demikianlah perbedaan antara nikmat-nikmat alam barzakh dan surga.

Sesuai dengan nukilan sebagian riwayat pada alam ini sekelompok orang beriman yang meyakini kebenaran dan melakukan perbuatan dosa di dunia namun tidak memperoleh taufik untuk bertaubat maka ia akan merasakan azab di alam barzakh sehingga dirinya disterilisasi secara total dan memiliki kelayakan untuk memasuki surga abadi.[10] [iQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh kami persilahkan untuk melihat beberapa indeks terkait berikut:

Mencari Tahu tentang KOndisi Orang-orang Mati di Alam Barzakh 1150 (Site: 1172)

Meraih Kesempurnaan di Alam Barzakh 23458 (Site: fa6124)

Barzakh dan Kehidupan Alam Barzakh, 3891 (Site: 4160)

Ganjaran dan Hukuman di Alam Barzakh, 5673 (Site: id5901)

 

 


[1]. Sayid Abdulhusain Thayyib, Kalim al-Thayyib dar Taqrir ‘Aqâid Islâm, hal. 638, Cetakan Ketiga, Intisyarat Kitabpurusyi Islam.  

[2]. Sayid Murtadha Hasani Razi, Tabshirat al-Awwâm fi Ma’rifat Maqâlât al-Anam, hal. 89, Cetakan Kedua, Intisyarat-e Asathir, 1364 S.  

[3]. Ahmad bin Ali Thabarsi, al-Ihtijâj, jil. 2, hal. 344, Nasyr al-Murtadha, Masyhad Muqaddas, 1403 H.  

[4]. Muhammad Ya’qub Kulaini, al-Kâfi, jil. 3, hal. 245, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1365 H.  

[5]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 17, hal. 475, Cetakan Kelima, Daftar Intisyarat Islami, Qum, 1417 H.

[6]. Silahkan lihat, Sayid Ja’far Sajjadi, Farhang ‘Ulum Falsafi wa Kalâmi, Cetakan 1357 H; Natsr Thuba atau Dairat al-Ma’arif Lughat Qur’an.   

[7]. Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 14, hal. 316, Cetakan Pertama, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1374 S.

[8]. Al-Kâfi, jil. 3, hal. 242.

[9]. Al-Kâfi, jil. 3, hal. 244.  

[10]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 7, hal. 81, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Hal-hal apa saja yang menyebabkan sebagian hadis tergolong menjadi hadis yang lemah?
    24838 Dirayah al-Hadits 2016/07/04
    Sebagian hal-hal yang menyebabkan hadis menjadi lemah adalah: 1. lemahnya sanad atau tidak adanya sanad. 2. Terputusnya rantai sanad 3. Bertentangan dengan al-Quran 4. Bertentangan dengan akal 5. Bertentangan dengan riwayat-riwayat mutawatir 6. Bertentangan dengan fakta-fakta sejarah 7. Mengalami distorsi ...
  • Demikian juga bersalaman dengan seorang wanita tua non-mahram?
    5617 Sebagian Hukum 2015/05/27
    Bersalaman dengan non-mahram tidak dibolehkan dan satu-satunya kriteria dalam masalah ini bukanlah daya tarik atau terpancing gejolak seksualnya. Beberapa Lampiran: Jawaban Marja Agung Taklid terkait dengan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut: Ayatullah Agung Siistani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Tidak diperbolehkan. Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-‘Ali):
  • Apakah tidak terbakarnya Nabi Ibrahim As dalam api tidak bertentangan dengan hukum kausalitas?
    16426 Filsafat Islam 2011/01/02
    Kesebaban (illiyat) segala subyek atas subyek lainnya bergantung pada tipologi yang terdapat pada subyek pertama dan apabila tipologinya mengalami perubahan apakah melalui jalan natural atau adikodrati (i’jaz) maka secara natural ia tidak dapat menjadi sebab bagi subyek kedua.Dalam kisah Nabi Ibrahim, api juga dengan mukjizat Ilahi ...
  • Apakah irfan islami itu ada benarnya? Apakah ajaran inti irfan Islam tidak terpengaruh oleh pandangan-pandangan sufi?
    17170 Irfan Teoritis 2011/02/15
    Seseorang yang mencermati ayat-ayat al-Qur’an dan sabda-sabda Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya maka tanpa ragu ia akan mendapatkan hal-hal yang sublim dan jeluk dalam domain irfan dan juga adab-adab serta banyak aturan-aturan praktis dalam kaitannya dengan sair suluk irfani. Sebagai contoh, kita dapat menyebutkan ayat-ayat yang sehubungan dengan ...
  • Apakah memakan lobster, cumi-cumi dan kerang laut hukumnya haram?
    47729 Hukum dan Yurisprudensi 2009/12/12
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban deti ...
  • Apa saja yang menjadi ketentuan dan syarat-syarat talak khulu\' (gugat cerai) itu?
    33201 Hukum dan Yurisprudensi 2013/04/20
    Istri mengajukan gugatan cerai kepada suami karena tidak lagi tertarik dan tidak lagi menyukainya. Talak ini dapat diberlakukan setelah sang istri menyerahkan mahar atau harta lainnya kepada sang suami untuk menceraikannya. Talak seperti ini dalam fikih disebut sebagai talak khulu'.[1] Dengan ungkapan yang lebih ...
  • Apa makna dan hakikat sabar itu?
    26345 صبر 2013/11/27
    Sabar dalam bahasa berarti mengurung dan meletakkan jiwa dalam keterbatasan dan kesempitan.[1] Begitu pula sabar memiliki arti menahan diri dari menunjukkan kepanikan dan ketidaktenangan.[2] Dalam ilmu Akhlak, tentang kesabaran banyak makna yang dijelaskan: 1. Sabar adalah mendorong diri untuk melakukan amal ...
  • Tolong sebutkan dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Abu Thalib As adalah orang beriman?
    13268 Sejarah Para Pembesar 2011/03/13
    Hadis yang disebutkan di atas adalah sebuah hadis marfu’ah (hadis yang lemah sanadnya) dan tidak memiliki nilai dari sisi sanad. Namun harap diperhatikan bahwa untuk menetapkan iman Abu Thalib kita tidak memerlukan riwayat ini secara khusus; karena terdapat banyak dalil yang menunjukkan iman Abu Thalib ...
  • Perbedaan Irfan teoritis dan Irfan praktis?
    12627 Irfan Teoritis 2009/09/22
    Terdapat dua makna yang digunakan dalam bidang Irfan praktis:Suluk itu sendiri dan segala perbuatan yang dilakukan. Ajaran-ajarannya yang mengandung tentang metode suluk. Irfan teoritis terkadang digunakan sebagai lawan kata dari makna pertama. Dan terkadang kebalikan dari makna kedua dari dua makna ...
  • Apa yang dimaksud bahwa gunung-gunung adalah pasak bumi sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an?
    20560 Ulumul Quran 2011/03/10
    Dalam literatur-literatur Islam disebutkan pelbagai tipologi dan ragam manfaat atas keberadaan gunung-gunung. Di antaranya bahwa gunung-gunung tersebut laksana pasak yang tertancap di atas permukaan bumi dan laksana timbangan-timbangan yang menyeimbangkan bumi. Keberadaan gunung-gunung tersebut dan tersebarnya gunung-gunung tersebut di sana-sini di atas permukaan bumi telah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262654 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247280 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230750 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216054 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177010 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172086 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168759 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159306 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    141993 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134802 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...