Please Wait
8810
Di antaraseluruhentitasdanmakhluk di alamsemestamanusiamemilikikedudukandanposisiunggulsedemikiansehinggaapabilaiamembinaseluruhpotensidanfakultaspotensialnyakemudianmengaktualisasikannya – yang hanyadapatdiraihdengankedekatan (qurb) kepada Allah Swtdenganmematuhisegalaperintah-Nya –makaiaakansampaikepadamaqamwilâyahdandapatmengaturalampenciptaanseukurandenganusahadanupayanyayang dilakukanselamaini.
Atasdasaritu, Imam HasanMujtaba As bersabda, “Barangsiapa yang telahmenjadihambaTuhanmakaTuhanakanmenjadikansegalasesuatunya di bawahtitahdanmenghambakepadanya.”
Pertama-tama haruskita katakana bahwapembahasanpengaturandanpenguasaandi alampenciptaantermasukdalambagianpembahasanwilâyahtakwini.“ Wilâyahtakwini " artinyakepemimpinanatasseluruheksistensemestadanpenguasaanatasnya.Padaurutanpertamadansecaraesensialwilâyahiniterbataspada Allah Swt. Padaurutankeduadansecaraaksidentalpadaparanabi, Imam Maksum As danparainsankamil.Akan tetapikaidahini, tetapharusmendapatperhatiandalambentuksebuah program metodologispadakebanyakantemadalam al-Qur'an sepertikemuliaan (izzah), quwwah (kekuatan), dansyafâ’at. [1]
Dengan kata lain, wilâyahtakwinibermaknakemampuandandominasijiwaataspengaturan di alamsemesta yang terjadiberkatizintakwini(pengaturan di alampenciptaan) Allah Swt. Berdasarkanhalini, seluruhmukjizatdankaramah yang dipunyaiparawali Allah dapattercapaidengan media wilâyahtakwiniyang merekamiliki. Dapatdikatakanbahwamukjizatseperti “syaq al-qamar” (membelahbulan) dan “syaq al-syajr” (membelahpohon) yang dilakukanolehRasulullah Saw, syaq al-ardh (membelahbumi) dansyaq al-bahr (membelahlaut) padakisahQarundanFir’aun yang didemonstrasikanNabi Musa As, menghidupkan orang matiolehNabi Isa As danmengangkatgerbangKhaibaryang dilakukanoleh Imam Ali As tidak lainkecualipenguasaandanpengaturanmanusiasempurna di alamsemesta – dengankekuatanwilâyahtakwini. [2] Karenaitu, paranabidan Imam Maksum As memilikiwilâyah, kekuasaandanpengaturansemacamini.
Setelahmaknawilâyahtakwiniinimenjadijelasmakakiranyakitajugaperlumengetahuipoininibahwa di antaraseluruhentitasdanmakhluk di alamsemestamanusiamemilikikedudukandanposisiunggulsedemikiansehinggaapabilaiamembinaseluruhpotensidanfakultaspotensialnyakemudianmengaktualisasikannya – yang hanyadapatdiraihdengankedekatan (qurb) kepada Allah Swtdenganmematuhisegalaperintah-Nya – makaiaakansampaikepadamaqamwilâyahdandapatmengatur di alampenciptaanseukurandenganusahadanupayanya yang dilakukanselamaini.
Atasdasaritu, Imam HasanMujtaba As bersabda, “Barangsiapa yang telahmenjadihambaTuhanmakaTuhanakanmenjadikansegalasesuatunya di bawahtitahdanmenghambakepadanya.” [3]
Sabda Imam HasanMujtaba As inibermaknabahwasumberwilâyahtakwiniadalahpenghambaankepadaTuhandanhanyadenganpenghambaaninimanusiaakanmenjelmasebagaimana “tuhan” meskisekali-kali iatidakakanpernahmenjadiTuhan.
Dalamhadis-hadisQudsidisebutkanbahwa Allah Swtberfirman, “Hambaku!TaatilahAkusehinggaAkumenjadikanmuseperti-Ku.” [4] Demikianjuga Allah Swtberfirman, “WahaiBani Adam!AkuMahakayadantidakakan fakir. TaatilahAkuhinggaAkumenjadikanmu kaya dantidak fakir.Akuhidupdantidakakanmati. Taatilahapa yang AkuperintahkankepadamuhinggaAkumenjadikanmuhidupselamanyadansekali-kali tidakakanpernahmati. Akuberkatakepadasesuatuuntukmenjadi (kun) makajadilahia (fayakun). TaatilahAkuhinggaAkumenjadikanmuberkatakepadasesuatuuntukmenjadimakajadilahia (fayakun). [5] [IQuest]
Untuktelaahlebihjauhsilahkanlihatbeberapaindeksberikutini:
1. Imam ‘Ali As, IlmuGhaib, PenciptaBumi, PetirdanHalilintar, Pertanyaan 7508 (Site: 8279).
2. Imam Ali adalahWajahTuhan, Pertanyaan 8683 (Site: 10616).
3. KebahagiaandanKesempurnaanManusia, Pertanyaan 4504 (Site: 4794)
4.
ManusiadanMaqamKhalifatullah,
Pertanyaan 2058 (Site: 2370)
[1] . DiadaptasidariPertanyaan 6117 (Site:6327).
[2] . Negaresy-e Irfani, FalsafiwaKalami be Syakshiyat-e waQiyam-e Imam Husain As, QasimTurkhan, hal. 109-110, Nasyr-e Cilcerag, Qum, Cap al-Hadi, CetakanPertama, 1388 S.
[3] . Bihâr al-Anwâr, Muhammad BaqirMajlisi, jil.68, hal.184, Muassasah al-Wafa, Beirut, Libanon, 1404 H.
«مَنْعَبَدَاللَّهَعَبَّدَاللَّهُلَهُکُلَّشَیْءٍ»
[4] . Jâmi’ al-AsrârwaManbâ’ al-Anwâr, SayidHaidarAmuli, hal. 363.
«عبدی اطعنی حتی اجعلک مثلی»
[5] . Bihâral-Anwâr , jil.90, hal.376, Uddat al-Da’i, Ibnu Fahd Hilli, hal.310, Dar al-Kitab al-Islami, 1407 H.
«ابن آدم أنا غنی لا أفتقر أطعنی فیما أمرتک أجعلک غنیا لا تفتقر یا ابن آدم أنا حی لا أموت أطعنی فیما أمرتک أجعلک حیا لا تموت یا ابن آدم أنا أقول للشیء کن فیکون، أطعنی فیما أمرتک أجعلک تقول لشیء کن فیکون»