Advanced Search
Hits
12366
Tanggal Dimuat: 2011/05/17
Ringkasan Pertanyaan
Apa filsafat itu? Apa alasan filsafat itu dipandang buruk?
Pertanyaan
Sekaitan dengan sabda Imam Hasan Askari as: “Ulama akhir zaman akan berpaling dari filsafat dan tasawuf,” Saya ingin tahu apa filsafat itu? Dan mengapa filsafat itu dipandang buruk?
Jawaban Global

Sehubungan dengan hadis yang dikutip dalam pertanyaan, harus kami katakan bahwa hadis tersebut tidak ditemukan dalam himpunan riwayat.

Adapun bagian lain dari pertanyaan seputar esensi filsafat harus dikatakan bahwa filsafat memiliki definisi yang beragam. Diantaranya bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang membahas tentang kondisi eksisten qua eksisten atau kondisi universal eksisten.

Sehubungan dengan bagian ketiga dalam pertanyaan, harus dikatakan bahwa ungkapan terhadap buruknya filsafat bukan merupakan ungkapan yang popular. Bahkan harus dikatakan bahwa sepanjang perjalanan sejarah, terdapat orang-orang yang menentang filsafat diantaranya adalah Ghazali dalam kitab Tahâfut al-Falâsifah yang melontarkan beberapa kritikan terhadap filsafat. Sebagai tandingannya, Ibnu Rusyd menulis buku Tahâfut al-Tahâfut, disamping menjawab kritikan-kritikan tersebut, yang menjadi inti penentangannya adalah pandangan bahwa prinsip-prinsip dan masalah-masalah filsafat  berseberangan dengan agama. Padahal sebenarnya tidaklah demikian.

Filosof besar seperti Mulla Shadra menandaskan bahwa filsafat tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Karena itu, bukan hanya kita tidak boleh menentang filsafat, bahkan kita harus menuntut ilmu filsafat untuk memahami agama dengan lebih baik.

Jawaban Detil

Sehubungan dengan pertanyaan pertama, dengan mengkaji kitab-kitab riwayat, kami tidak menemukan hadis yang memiliki kandungan seperti ini; ada baiknya Anda menyebutkan referensi dan alamat riwayat ini sehingga kita dapat meneliti tentang hadis tersebut dengan lebih baik.

Adapun bagian kedua pertanyaan tentang esensi filsafat, harus dikatakan bahwa banyak definisi yang telah dikemukakan sekaitan dengan filsafat. Definisi yang paling inklusif adalah bahwa filsafat merupakan sebuah ilmu yang membahas ihwal kondisi eksisten qua eksisten atau sebuah ilmu yang mempelajari pelbagai kondisi eksisten. Atau filsafat adalah sekumpulan proposisi dan pelbagai persoalan yang mengemukakan tentang masalah eksisten qua eksisten.[1]

Namun terkait dengan bagian ketiga dari pertanyaan Anda, tentang alasan mengapa filsafat itu dipandang buruk, yang harus dikatakan dan menjadi perhatian adalah bahwa filsafat sebagai sesuatu yang buruk itu bukan merupakan ungkapan yang popular, sebaliknya masalah ini harus ditelusuri dengan alasan-alasan bertemakan penentangan terhadap filsafat.

Penentangan terhadap filsafat bertitik-tolak dari beragam orang, dengan alasan yang berbeda-beda. Namun penentangan para ilmuan Muslim sejatinya tidak bermakna penentangan terhadap seluruh pemikiran filsafat popular yang sebagian darinya tidak sejalan dengan prinsip-prinsip pemikiran Islam. Sehingga apabila terdapat sebuah riwayat standar yang mencela filsafat maka hal itu mesti dimaknai dari sudut pandang  ini.

Namun tatkala kita berbicara tentang filsafat, bukan berarti maksud kami bersikukuh mempertahankan validitas seluruh pandangan dan pemikiran filosof, melainkan bahwa usaha filosofis adalah memberdayakan akal dalam menemukan solusi atas pelbagai persoalan yang hanya dapat dipecahkan melalui metode rasionisasi (ta’aqqul) dan urgensi pemberdayaan ini mendapat sokongan banyak ayat dan riwayat; seperti pelbagai penalaran dalam masalah tauhid dan hari kebangkitan (ma’âd) yang disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah.[2]

Karena itulah maka kami pandang perlu untuk membahas sekilas ihwal dalil-dalil para penentang filsafat sebagaimana berikut ini:

Salah satu dalil penentangan terhadap filsafat adalah bahwa apabila seorang filosof  mampu memecahkan sebuah persoalan dan memiliki kegunaan, lalu mengapa para filosof berbeda pendapat dengan sesama mereka sendiri? Dengan kata lain, sebaik-baik dalil atas cela dan kekurangan filsafat adalah bahwa terdapat perbedaan pendapat diantara sesama mereka, sehingga hal ini menyebabkan munculnya rasa skeptis dan pesimis atas metode yang mereka terapkan.

Dalam menjawab kritikan ini, para penyokong filsafat berkata, apabila di setiap disiplin ilmu terdapat perbedaan pendapat dalam masalah-masalah teoritis, maka ini merupakan suatu hal yang wajar. Misalnya, perbedaan-perbedaan dalam masalah Matematika. Apabila dua orang memiliki silang pendapat dalam satu masalah Matematika, kita tidak layak mengambil kesimpulan bahwa Matematika itu salah. Justru perbedaan-perbedaan inilah yang dapat menumbuhkan motivasi kuat bagi para ahli dalam bidang tersebut untuk berusaha lebih giat agar sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang lebih meyakinkan.[3]

Dalil lain penentangan terhadap filsafat adalah bahwa apa yang dikatakan filosof bertentangan dengan agama. Misalnya Ghazali, salah seorang penentang filsafat, yang menyatakan penentangannya dengan filsafat dalam bukunya Tahâfut al-Falâsifah. Ia menegaskan bahwa apa yang dikatakan oleh filosof dalam beberapa hal tertentu berujung kepada kekufuran. Misalnya tentang ilmu Tuhan, alam semesta itu qadim (tidak bermula), dan tentang ma’âd jasmani,[4] Ibnu Rusyd menulis kitab Tahâfut al-Tahâfut yang menjawab dengan baik seluruh kritikan dan penentangan Ghazali. Ia berkata, “Apabila suatu perbedaan antara agama dan filsafat, berkaitan dengan klaim-klaim filosofis orang-orang yang memandang dirinya sebagai hakim dan filosof padahal ia sama sekali tidak mengambil keuntungan dari filsafat; apabila seseorang mengenal filsafat dengan baik beserta metode rasionalisasinya, maka ia akan menemukan kejelasan bahwa prinsip-prinsip filsafat, sesungguhnya sama sekali tak bertentangan dengan agama.[5]

 

Dalil lain atas klaim ini adalah bahwa filosof sejati tidak memandang adanya pertentangan antara filsafat dan agama beserta prinsip-prinsipnya. Ungkapan lugas filosof terbesar Islam, Mulla Shadra yang menuturkan hal ini dalam karya magnum opus-nya al-Asfar al-Arba’ah, “Tabban lifalasifah takunu qawaninuha ghairu muthabiqatin lil Kitab wa al-Sunnah. Celakalah bagi seorang filosof yang prinsip-prinsipnya tidak selaras dan sejalan dengan prinsip-prinsip agama (Kitab dan Sunnah).”[6]

Para penyokong filsafat tidak hanya membeberkan jawaban atas pelbagai keraguan para penentang, bahkan juga menyebutkan urgensi kebutuhan terhadap filsafat, diantaranya adalah bahwa secara asasi kemanusiaan hakiki manusia berada dalam kerangka temuan-temuan filsafat. Artinya bahwa keunggulan manusia terletak pada jenis pandangan dan kecendrungannya; karena itulah apabila seseorang puas dengan pelbagai pemahaman indrawi dan empirik dan tidak memanfaatkan fakultas rasionalnya, maka ia tidak dapat menjadi manusia sejati, karena filsafat tak lain adalah penguat fakultas rasional pada diri manusia.

Dengan demikian, manusia sejati adalah manusia yang memberdayakan akalnya pada masalah-masalah terpenting penentu nasibnya, yang berdasarkan hal itu ia mengenal jalan-jalan universal kehidupan. Pengenalan terhadap masalah-masalah determinan dan menentukan hidup manusia adalah berkat adanya usaha-usaha filosofis.[7]

Dengan menyebutkan beberapa pendahuluan dan bukti ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat tidaklah buruk dan tidak terdapat dalil yang memuaskan atas penentangan terhadapnya. [IQuest]



[1]. Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Âmuzesy-e Falsafe (Daras Filsafat), jil. 1, hal. 91, Nasyr Bain al-Milal, Cetakan Ketujuh, 1386 S.

[2]. Âmuzesy-e Falsafe (Daras Filsafat), jil. 1, hal. 91,

[3]. Âmuzesy-e Falsafe (Daras Filsafat), jil. 1, hal. 91,

[4]. Muhammad Ghazali, Tahâfut al-Falâsifah, hal. 44, Cetakan Beirut, Tanpa Tahun.

[5]. Ibnu Rusyd, Fashl al-Maqâl, hal. 26, sesuai dengan nukilan dari Jurnal Khusus Filsafat (Naqdwa Nazhar) Tahun Kesebelas, No. 1 dan 2, 1385, hal. 181.

[6]. Mulla Shadra, al-Asfâr al-Arba’ah, jil. 8, hal. 303, Dar al-Ma’arif al-Islamiyah, 1378 S.

[7]. Âmuzesy-e Falsafe (Daras Filsafat), jil. 1, hal. 135,

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...