Advanced Search
Hits
11809
Tanggal Dimuat: 2010/05/18
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana hukumnya memperalat jin, arwah dan sekelompok setan?
Pertanyaan
Apakah berhubungan dan memanfaatkan jin, arwah dan bahkan kawanan setan dalam urusan kehidupan keseharian dibenarkan (halal) atau tidak (haram)? Alasannya?
Jawaban Global

Hubungan dan menggunakan secara keilmuan dan praktik arwah dan para jin serta setan dalam istilah leksikal dan teknikal fikih disebut sebagai sihir.[i] Sesuai dengan dalil-dalil Al-Qur’an, riwayat dan fikih, sihir tidak mendatangkan kemaslahatan dan kebaikan bagi manusia dunia dan akhirat.

Al-Qur’an memandang penyihir sebagai kafir, tidak beriman, tidak bertakwa, bertransaksi buruk dengan dirinya, tidak memberdayakan diri,[ii]  dan menambah dosa.[iii]

Riwayat-riwayat juga memandang bahwa penyihir sebagai kafir,[iv] kafir terhadap Al-Qur’an,[v] syirik,[vi] jauh dari rahmat Tuhan[vii] dan agama Islam,[viii] tidak memerlukan penghambaan kepada Tuhan,[ix] sebab terjerembabnya orang ke dalam neraka,[x] dan penyihir itu sebagai orang terkutuk.[xi]

Fukaha juga memandang haram sihir berdasarkan dalil-dalil ayat dan riwayat serta kerugian material dan kejiwaan, agama dan sosial.[xii]



[i]. Kemudian sesungguhnya seluruh jenis memperalat (jin, malaikat, setan) berserta bagiannya termasuk dalam definisi sihir, Syarh Makasib Muharramah, Mazji, Sayid Muhammad Ali Jazairi, jil. 2, hal. 112. Sesungguhnya Syahidain (Syahid Awwal dan Tsani), menggolongkan memperalat malaikat, jin dan menurunkan setan itu sebagai sihir. Ibid.

[ii].  Dan mereka (orang-orang Yahudi) mengikuti apa yang dibaca oleh seta-setan pada masa kerajaan Sulaiman (untuk masyarakat dan mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir. (Qs. Al-Baqarah [2]:102); Tafsir al-Mizan, jil. 1, hal. 234.

[iii]. “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari golongan jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Qs. Jin [72]:6)

[iv]. Al-Wasâil, jil. 12, hal. 107.

[v]. Ibid, hal. 109.

[vi]. Ibid, hal. 106.

[vii]. Ibid, hal. 107.

[viii]. Ibid, hal. 108.

[ix]. Ibid, hal. 108.

[x]. Bihar, jil, 85, hal. 223. Wasail, jil. 12, hal. 108.

[xi]. Ibid, hal. 103.

[xii]. Makâsib Muharramah, Masalah Kesepuluh. Imam Khomeini Ra, kendati tidak memandang pelbagai hubungan ini sebagai sihir namun beliau memandangnya sebagai haram. “Yalhiqu bidzalik istikhdam al-malaikah wa ihdhar al-jin wa taskhirihim wa ihdhar al-arwah wa taskhirihim wa amtsalu dzalik..” Tahrir al-Wasilah, jil. 1; al-Makâsib al-Muharramah, Masalah 16.

Jawaban Detil

Meski dalam pendefinisian dan penentuan obyek-obyek sihir dalam kitab-kitab bahasa dan fikih banyak definisi yang dikemukakan, akan tetapi dalam hal ini hubungan dengan arwah, jin-jin dan setan-setan disebut sebagai sihir. Hal ini merupakan sesuatu yang terima secara umum.[1]

Sihir memiliki latar belakang yang panjang dalam sejarah umat manusia dimana masa penyebarannya terjadi tatkala para nabi Ilahi tidak hadir di tengah masyarakat atau kekuasaan mereka tidak terlalu berpengaruh. Karena itu, ghalibnya kehadiran para penyihir semakin bertambah banyak pasca masa Nabi Nuh As[2] dan Sulaiman As.[3] Akan tetapi, sebagaimana yang tampak pada sejarah para penyihir dan setengah ilmu yang dimiliki oleh arwah, jin dan setan dan para pengklaim palsu yang mengklaim hubungan dengan mereka, para penyihir banyak menyisakan kerugian pada umat manusia, baik kerugian agama atau pun kerugian spiritual. Karena itu, menurut hemat kami, di samping cara-cara untuk mengakses dunia jin, setan dan arwah bertentangan dengan agama dan juga pelbagai pengaruh yang diberikan oleh setan, jin dan arwah bertentangan dengan agama dan boleh jadi di antara para penyihir ada yang mengklaim diri sebagai nabi atau Imam Mahdi.[4]

Kebahagiaan seorang manusia, pertemanan dan permusuhan, segala harapan dan kekuatiran, segala tidur dan bangung, segala perjalanan dan mukimnya berdasarkan kemaslahatan duniawi dan ukhrawinya, namun dalam sejarah para penyihir tidak demikian adanya.[5]

Dari sisi lain, dalam menghadirkan ruh dan memperalat jin dan setan tergolong penafian kehendak, kebebasan, dan pemaksaan pada mereka. Atau menghadirkan ruh perempuan atau seorang bocah (arwah atau jin) lantaran penghadiran ruh perempuan dan bocah ini termasuk jenis gangguan dan merugikan mereka.[6]

Kesimpulannya mengingat bahwa di samping informasi yang dimiliki oleh arwah, para jin dan setan itu terbatas[7] juga pengaruh yang mereka berikan juga terbatas.[8] Dan dari sisi lain, apabila informasi dan pengaruh dari setan maka pekerjaan setan adalah untuk menyesatkan dan memperindah segala yang batil.[9]

Karena itu, tidak ada yang dapat diandalkan dari hubungan semacam ini. [IQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat beberapa indeks berikut ini:

  1. Hubungan Manusia dan Jin, Pertanyaan 556.

  2. Hubungan dengan Makhluk Halus, Pertanyaan 293.

  3. Kemampuan Setan dan Jin, Pertanyaan 138.



[1]. Imam Hasan Askari As, “Kana ba’d Nuh Katsurat al-Sihrat.” Wasâ’il, al-Syiah, jil. 12, hal. 106.

[2]. Tafsir al-Mizân, jil. 1, hal. 237.

[3]. Ibid, jil. 10, hal. 330.

[4]. Syarh Makâsib Muharramah Mazji, jil. 2, hal. 67.

[5]. Ibid, hal. 69.

[6]. Ibid, hal. 69.

[7]. Al-Ihtijâj, jil. 2, hal. 81.

[8]. Ibid.

[9]. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada tagut, padahal mereka telah diperintah mengingkari tagut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” Nisa [4]:60; “Dan setan pun mengindahkan bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.”( Qs. al-An’am [6]:60) dan banyak lagi ayat dalam al-Qur’an yang berkisah tentang setan.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...