Advanced Search
Hits
8899
Tanggal Dimuat: 2012/01/16
Ringkasan Pertanyaan
Dalam Nahj al-Balâghah, Imam Ali As menyatakan dalam salah satu khutbahnya bahwa kaum wanita memiliki kekurangan dan kelemahan dari sudut pandang iman dan akal. Pertanyaan saya apakah salat dan puasa dengan sendirinya dapat menjadi kriteria untuk mengukur kadar keimanan kaum wanita?
Pertanyaan
Dalam Nahj al-Balâghah, Imam Ali As menyatakan dalam salah satu khutbahnya bahwa kaum wanita memiliki kekurangan dan kelemahan dari sudut pandang iman dan akal. Pertanyaan saya apakah salat dan puasa dengan sendirinya dapat menjadi kriteria untuk mengukur kadar keimanan kaum wanita? Sementara kebanyakan kaum pria juga tidak mengerjakan dua kewajiban ini! Bagaimanakah iman yang sebenarnya dalam pandangan Imam Ali As dalam khutbah ini? Mengingat kaum wanita mengerjakan puasa-puasa qadha-nya dan tidak melaksanakan salat pada masa haidh merupakan instruksi dari Allah Swt. Apakah definisi akal menurut Islam? Apakah memberikan kesaksian (syahadah) dengan sendirinya dapat menjadi kriteria untuk mengukur akal wanita dan seorang manusia? Apabila yang dimaksud bahwa kaum wanita adalah kaum yang banyak mengikuti perasaannya, apakah hal ini logis terkait dengan penilaian berdasarkan akalnya? Dalam teks bahasa Arab khutbah ini, redaksi kalimat “naqsh” (kurang atau lemah) digunakan. Tolong Anda sebutkan beberapa makna dan penggunaan kalimat tersebut? Apabila Imam Ali menyampaikan khutbah ini disebabkan oleh Aisyah; lantas mengapa seluruh wanita disinggung dalam khutbah tersebut?
Jawaban Global

Berdasarkan beberapa timbangan dan barometer yang dikemukakan oleh para Imam Maksum As, jika terdapat riwayat-riwayat yang meragukan maka ia harus disandingkan dan dibandingkan dengan al-Qur’an. Apabila bertentangan dengan al-Qur’an maka tuntutan lahir dari riwayat tersebut tidak boleh diamalkan.

Dari sisi lain, kita tidak menemukan satu pun ayat dalam al-Qur’an yang menengarai tentang hukum universal terkait dengan kekurangan akal dan iman kaum wanita. Karena itu, dengan memperhatikan kriteria-kriteria dan barometer-barometer ilmu hadis, kita juga tidak dapat menerima riwayat di atas berdasarkan makna lahirnya. Namun demikian, kita juga tidak dapat secara definitif dan seratus per seratus menyatakan bahwa riwayat di atas adalah riwayat bodong (palsu) dan tidak pernah disampaikan oleh Imam Ali As.

Karena itu, riwayat tersebut harus dicari sisi benarnya (taujih) atau menyerahkan penafsiran riwayat ini kepada Imam Ali As sendiri. Dari sisi lain, karena dalam ucapan dan tindakan para nabi dan wali Allah, kita menyaksikan mereka menyampaikan tuturan tentang kaum wanita atau melakukan sebuah perbuatan yang secara lahir menunjukkan sebuah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, namun pada kenyataannya, mereka memiliki maksud yang lain. Terdapat kemungkinan riwayat yang disandarkan kepada Imam Ali As ini juga demikian adanya. Dengan demikian, terdapat kemungkinan bagi kita untuk mencari sisi benar (taujih) dan mencari makna lain atas riwayat ini.

Bagaimanapun, sesuai dengan kajian ayat dan riwayat, jelas bahwa dua jenis kelamin, pria dan wanita, meski terdapat beberapa perbedaan yang tidak dapat dipungkiri, namun keduanya adalah manusia yang memiliki akses sama dan sederajat untuk meraih kesempurnaan pengetahuan dan iman. Pemikiran yang memandang bahwa jenis kelamin wanita adalah jenis kelamin rendah dan hina adalah pemikiran yang berakar pada pemikiran-pemikiran abad jahiliyah yang telah mendapat kecaman dalam al-Qur’an.

Jawaban Detil

Pertanyaan yang Anda ajukan, berulang kali telah dikemukakan dari beragam orang dengan beragam ungkapan. Jawaban yang sesuai atas pertanyaan itu pun telah dilontarkan.[1] Akal dan penggunaannya juga telah dibahas pada jawaban-jawaban lainnya.[2]

Namun demikian, sekali lagi kami mengkaji dan menelaah ulang penggalan tuturan yang disandarkan kepada Imam Ali As, dengan penjelasan bahwa hanya dengan mengakaji pertanyaan-pertanyaan cabang lainnya boleh jadi mengemuka, kami dapat menyodorkan jawaban final, pertanyaan-pertanyaan seperti:

1.     Apakah kritikan Anda telah dikemukakan secara tepat dan dapat diterima sehingga kami harus menjawabnya?

2.     Apa yang menjadi kriteria prinsip-prinsip dan timbangan-timbangan agama? Apakah ketika kami memandang sebuah riwayat tidak sesuai dengan timbangan syariat, lantas riwayat tersebut harus segera dinegasikan ataukah terdapat metode lainnya dalam menghadapi model riwayat buram (tidak jelas) seperti ini?

3.     Apakah penyandaran seluruh khutbah dalam Nahj al-Balâghah kepada Imam Ali As itu merupakan suatu hal yang pasti dan tidak dapat diragukan lagi?

4.     Bagaimana kita menilai posisi kaum wanita dalam pandangan al-Qur’an dan apakah al-Qur’an menerima superioritas dan keunggulan sekelompok orang atas orang lainnya?

5.     Apakah mungkin, terlontar ungkapan dari para nabi dan wali Allah, yang tidak sesuai dengan makna lahirnya, namun para objek dakwah para wali Allah, memaknainya secara lahir dan sama sekali tidak membayangkan bahwa terpendam makna lain di balik makna lahir tersebut? Apakah hal ini tidak termasuk sebagai perbuatan dosa?

6.     Apakah juga terdapat kemungkinan bahwa kalimat-kalimat yang terdapat dalam pertanyaan Anda dipandang sebagai kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Imam Ali As, namun kita memiliki penjelasan lain atasnya?

 

Atas dasar itu, mari kita pertama-tama mengkaji hal-hal yang disampaikan di atas secara runut dan pada puncaknya kami akan menyampaikan penilaian global kami.

1.     Apakah kami menerima kritikan Anda? Iya (Kami menerimanya). Dan untuk menyempurnakan pertanyaan Anda harus kami katakan bahwa:

a.   Apakah apabila orang-orang besar, bahkan para nabi dan wali, ketika mereka menderita sakit, membatalkan puasanya dan bahkan apabila penyakit ini berujung pada kematian, mereka tidak lagi perlu membayar qadha puasa tersebut, semuanya merupakan dalil atas kekurangan iman sehingga dapat disimpulkan bahwa karena meninggalkan salat dan puasa pada hari-hari adat itu pun sesuai dengan instruksi Allah Swt, mereka adalah orang-orang yang kurang imannya? Apakah ketika para musafir mengerjakan salat qashar maka hal itu akan menyebabkan kurangnya iman mereka di hadapan orang lain?

b.   Apabila seseorang meninggal dan ayahnya adalah seorang alim cendekia disertai dengan seorang putri kuculuk, yang akan menjadi pewarisnya dan sesuai dengan instruksi hukum fikih Islam, putri kuculuknya, akan memperoleh lima kali lebih banyak atas ayah almahrum yang nota-bene seorang cendikia, apakah hal ini dapat menjadi indikasi atas keberuntungan putri kecil itu dan kebuntungan ayahnya?

Pertanyaan Terkait
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...