Advanced Search
Hits
13938
Tanggal Dimuat: 2010/08/13
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana saya dapat mengantisipasi melemahnya iman dan keyakinan?
Pertanyaan
Keyakinan saya kepada Tuhan sangat minim. Saya salat dan puasa. Dalam bekerja saya berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain dan hanya ingin memperoleh rezeki yang halal. Namun demikian saya tetap sangsi dengan Islam. Sepertinya seluruh apa yang saya usahakan sia-sia. Beberapa waktu lalu saya membaca buku yang menulis buruk tentang Islam dan al-Quran. Usai membaca buku itu selama tiga tahun saya mengalami stress dan terkadang terpenjara oleh syahwat. Saya merasa saya telah jauh dari fitrah saya. Tolong tunjukkan kepada saya sebuah buku supaya saya dapat mengenal al-Quran atau dengan membacanya iman saya semakin kuat. Saya sangat sulit untuk tidur dan ruh saya tersiksa. Mungkin ada harapan kalau ada jawaban atau buku yang Anda perkenalkan sehingga saya dapat terlepas dari masalah ini. Orang-orang sekeliling saya tidak ada yang beriman namun kelihatannya tenang-tenang saja.
Jawaban Global
Untuk meningkatkan iman dan keyakinan agama maka keyakinan ini harus dibangun dengan argumentasi di atas fondasi ilmu dam makrifat. Keyakinan tidak boleh disusupi oleh masalah-masalah supertitious dan khurafat. Di samping itu mampu menjawab seluruh pelbagai syubhat dan keraguan akidah yang mungkin saja ada.
Dalam tataran  praktik, iman dan keyakinan harus diamalkan dalam ibadah-ibadah syariat dan penyucian jiwa; karena perilaku mulia akan menguatkan iman sebagaimana perilaku buruk akan melemahkan iman.
 
Jawaban Detil
Manusia secara fitrah adalah pencari kesempurnaan dan senantiasa berusaha bergerak dari kekurangan menuju kesempurnaan dan sampai kepada keparipurnaan dalam seluruh bidang. Meski boleh jadi dalam mengidentifikasi kesempurnaan-kesempurnaan manusia mengalami kesalahan dan menempuh jalan menyimpang. Namun inti pencari kesempurnaan merupakan masalah fitri manusia yang dianugerahkan Allah Swt dalam diri manusia.
Iman merupakan salah satu tipologi kesempurnaan manusia dan juga merupakan kesempurnaan terpenting yang memiliki tingkatan. Sudah sepantasnya setiap manusia yang beriman berusaha supaya setiap hari imannya kian bertambah dan semakin kuat.
Untuk menguatkan iman yang benar harus diusahakan dalam tiga bidang, kognisi, praktik dan afeksi.
  1. Dari sisi kognisi dan pengetahuan:
Seluruh fakih Syiah berkata bahwa taklid dalam ushuluddin tidak dibenarkan dan manusia sendiri harus menerima ushuluddin itu dengan pikiran dan penelitian. Kemudian setelah melalui pikiran dan penelitian ia akan memperoleh keyakinan. Karena itu, setiap orang Syiah harus mendasarkan keyakinan dan imannya pada argumentasi dan dalil. Menjadikan telaah dan riset dalam masalah-masalah agama khususnya masalah-masalah akidah sebagai agenda hariannya sehingga hari demi hari semakin dalam dan luas. Pengetahuan tentang Islam dan Syih harus diperkuat sehingga dapat membela keyakinan-keyakinannya dari pelbagai jenis khurafat yang dilontarkan oleh orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama lalu memperkenalkan Islam hakiki (Islam Muhammadi) yaitu mazhab Syiah Duabelas Imam (Itsna ‘Asyar) kepada orang lain. Apabila manusia meyakini sesuatu dengan dalil dan argumetasi maka dengan demikian imannya tidak akan rapuh dan mudah goyah dalam menghadapi pelbagai keraguan dan syubha sekecil apa pun itu. Seluruh anjuran dan instruksi Islam dan al-Quran kepada umatnya supaya menuntut ilmu dan berpikir adalah untuk tujuan membangun keyakinan dan akidah dengan landasan ilmu, dalil, pengetahuan dan argumentasi.
Setiap Syiah dengan menelaah keyakinan dan akidah Syiah maka ia akan mengetahui keungulan dan superioritas akidah ini atas akidah mazhab lainnya. Dengan memahami keunggulan ini maka ia akan menguatkan imannya.[1] Seorang Syiah harus tahu dari siapakah ia mempelajari agamanya dan siapa yang seharusnya dijadikan sebagai teladan dan pemimpin. Seorang Syiah bangga bahwa orang-orang yang dijadikan sebagai imam adalah orang-orang yang disucikan Allah Swt dari segala noda dan dosa. Mereka adalah para Imam yang diperkenalkan sebagai tambang ilmu dan pemilik pengetahuan.[2]
Demikian juga terkait ia harus sensitif dengan pelbagai syubhat dan keraguan yang boleh jadi muncul dalam benak lalu menyodorkan jawaban yang tepat dan memuaskan atas syubhat-syubhat tersebut mengingat bahwa syubhat laksana penyakit wabah yang bisa menular yang apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat maka akan mencelakakannya. Syubhat ini kalau segera tidak diatasi maka, di samping, akan menular kepada orang lain juga akan menjangkitinya sendiri. Keraguan-keraguan agama apabila tidak diatasi dengan benar dan logis, maka secara perlahan akan menggerogoti fondasi iman dan akidah secara personal dan sosial.
  1. Dari sisi praktik:
Penyucian jiwa yang disebut sebagai jihad akbar dalam literatur-literatur agama. Penyucian jiwa ini merupakan faktor terpenting dalam proses kesempurnaan dan penguatan iman.
Demikian juga, melaksanakan secara benar ibadah dengan memperhatikan adab-adab dan syarat-syaratnya akan sangat berpengaruh secara positif dalam keyakinan manusia dan semakin mengukuhkan keyakinan seseorang. Dalam pandangan al-Quran dan riwayat, amalan manusia sangat berpengaruh dalam menguatkan atau melemahkan keyakinan agama seseorang.
Al-Quran menyatakan:  “Dan sembahlah Tuhanmu sampai keyakinan (ajal) datang kepadamu.” (Qs. al-Hijr [13]:99)
Dari sisi lain, amalan buruk dan maksiat secara perlahan akan melemahkan iman seseorang dan bahkan menggiringnya untuk menjadi kafir. Al-Quran dalam hal ini menegaskan: “Kemudian pendustaan terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya adalah akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan.” (Qs al-Rum [30]:10)
  1. Dari sisi afeksi:
Salah satu dimensi penting manusia adalah sisi afeksi yang sangat berpengaruh dalam keyakinan-keyakinan manusia sedemikian sehingga dalam sebagian hadis agama ditafsirkan sebagai cinta. Imam Shadiq As bersabda, “Agama itu tidak lain kecuali cinta.”[3] Kecintaan sejati manusia kepada Sang Kekasih akan menggiringnya untuk menaati-Nya dan segala yang diinginkan oleh Sang Kekasih akan ia lakukan sebaik mungkin. Karena itu, Imam Shadiq As dalam kelanjutan hadis yang disebutkan membacakan ayat ini,  “Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran [3]:31) Oleh itu, penguatan dimensi afeksi yang berpijak di atas pengenalan dan makrifat yang benar merupakan salah satu faktor dalam menguatkan keyakinan-keyakinan sebagai seorang Syiah.[4]
 
Akhir kata kiranya perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang tidak beriman sama sekali tidak akan pernah sampai kepada ketenangan. Mereka hanya berpretensi dengan menampakkan bahwa mereka tenang. Bagaimana mungkin ia tenang sementara ia tidak mengenal kedudukannya di alam eksistensi dan masa depan yang menantikannya di hari kiamat? [iQuest]
Untuk menguatkan keyakinan silahkan Anda merujuk pada beberapa buku berikut ini:
  1. Iman Semesta, Ayatullah Misbah Yazdi.
  2. Menjelajah Semesta Iman, Fakhri Maskoor.
  3. Inilah Akidah Syiah, Ayatullah Makarim Syirazi.
  4. Tafsir Al-Amtsal, Ayatullah Makarim Syirazi.
  5. Dan buku-buku lainnya.
Di samping buku-buku ini, kami persilahkan Anda untuk menelaah beberapa indeks berikut ini:
  1. Indeks: Penguatan Keyakinan Sebagai Seorang Syiah, Pertayanaan 2998 (Site: 3243).
  2. Indeks: Dalil-dalil Mengapa Menerima Islam, 1146 (Site: 1168).
  3. Indeks: Dalil-dalil Kebenaran Isla, Pertanyaan 275 (Site: 73).
  4. Indeks: Cara-cara Menguatkan Perasaan Mencari Tuhan, Pertanyaan 3472 (Site: 3695).
 

[1] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, “Dalil-dalil Keunggulan Syiah” Pertanyaan No. 277 (Site: 2163) dan “Keunggulan Syiah atas Mazhab-mazhab Lain, Pertanyaan 1000 (Site: 1252)
[2] Imam Khomeini Rah dalam wasiatnya menulis: “Kami bangga bahwa imam-imam kami adalah para Imam Maksum yang dimulai dari Ali bin Abi Thalib As hingga Imam Mahdi Ajf (Sang Penyelamat) yang berkat kekuasaan Allah Swt Yang Mahakuasa, masih hidup dan mengawasi urusan-urusan (umatnya). Kami bangga bahwa Baqir al-‘Ulum itu adalah Imam kami yang merupakan orang yang paling unggul dalam sejarah dan tiada seorang pun yang dapat memahami kedudukannya selain Allah Swt, Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As.” Imam Khomeini, Negaresy Maudhui bar Wasiat Name Siyasi Ilahi Imam Khomeini Rah, hal. 6, cetakan kedelapan, Muasssah Tanzhim wa Nasyr Atsar Imam Khomeini Rah, Tehran, 1383 S. 
[3] Syaikh Shaduq, al-Khishal, hal. 21, Jama’ah al-Mudarrisin fi al-Hauzah al-‘Ilmiyah, Qum, 1362 S.
[4] Diadapatasi dari indeks, Penguatan Akidah Sebagai Seorang Syiah, Pertanyaan 2998 (Site: 3243).
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...