Please Wait
Hits
9797
9797
Tanggal Dimuat:
2013/10/26
Ringkasan Pertanyaan
Apakah “aduh” itu adalah salah satu nama Allah Swt? Jika memang iya, apa arti kata itu terkait dengan Allah Swt?
Pertanyaan
Rintihan “Aduh” itu adalah salah satu nama Allah Swt. Abu Abdillah As berkata: “Berkata ‘aduh’ adalah salah satu dari nama Allah Swt. Setiap orang yang berkata ‘aduh’ maka berarti ia meminta pertolongan kepada Allah Swt.”(Ma’âni al-Akhbâr, hal. 354; Bihâr al-Anwâr, jil. 90, hal 393) Apakah hadis di atas memang benar? Apakah ‘aduh’ memang benar-benar nama Tuhan? Jika memang iya, apa arti kata itu terkait dengan Allah Swt?
Jawaban Global
Terdapat beberapa penafsiran mengenai hadis yang dinukil oleh Syaikh Shaduq dalam kitab Ma’âni al-Akhbâr[1] dan dalam Kitab Tauhid,[2] yang juga dinukil dari Imam Shadiq As. Di antara penafsiran tersebut adalah sebagai berikut.:
- Kebanyakan dari urafa (orang-orang arif) dalam menafsirkan hadis tersebut berkata: Setiap makhluk dalam segala keadaan selalu membutuhkan Tuhannya. Meskipun ekspresi dari rasa butuh ini tidak selalu terucap, namun hal itu tertanam dan melekat dalam wujud masing-masing ciptaan, yang mengekspresikan kebutuhan kepada-Nya di setiap saat. Ketika manusia mengalami suatu masalah dan terhimpit kesulitan, secara naluriah bahasa lisannya sejalan dengan bahasa tubuhnya, dengan merintih dan berkata “aduh”, hal itu menunjukkan kemalangannya dan kebutuhannya kepada Tuhannya. Pada dasarnya dengan berkata “aduh” dia memanggil Tuhan yang Mahamenjawab segala rintihan dan keluhan.[3]
Para pecinta ini melitas di atas jembatan sirath
Mencari mata air kehidupan semuanya
Mereka mencari yang hak dan tak mengetahuinya
Dalam air mereka mencari Furat semuanya.[4]
Mencari mata air kehidupan semuanya
Mereka mencari yang hak dan tak mengetahuinya
Dalam air mereka mencari Furat semuanya.[4]
- Sebagian lainnya menilai bahwa kata “aduh” atau “aah” berasal dari dua huruf “alif” dan “ha’”, dan kedua huruf itu mengisyarahkan pada zat Allah Swt; yang mana tiap salah satunya mengisyarah kepada zat Allah berdasarkan salah satu dari sifat-sifat-Nya; oleh itu digabungnya dua huruf berarti bersatunya dua nama Allah Swt. Penjelasannya adalah, “alif” menunjukkan zat keesaan Tuhan yang mana Ia tidak memiliki sekutu sama sekali. “Aduh” (ah) atau “aah” menunjukkan zat Tuhan yang merupakan Mahapemula dan Mahaawal yang member karunia kepada semua ciptaan.[5] [iQuest]
[1]. Muhammad bin Ali Ibnu Babawaih (Syaikh Shaduq), Ma’âni Al-Akhbâr, hal. 354, Qum, Cetakan Pertama, 1403 H.
[2]. Muhammad bin Ali Ibnu Babawaih (Syaikh Shaduq), al-Tauhid, hal. 219, Daftar Intesyarat Islami, Qum, Cetakan Pertama, 1398 S.
[3]. Faidh Kashani, Anwâr al-Hikmah, hal. 86, Nasyr Bidar, Qum, Cetakan Pertama, 1425 H; silahkan lihat pula: Faidh Kasyani, ‘Ain al-Yaqin al-Mulaqqab bi al-Anwâr wa al-Asrâr, jil. 1, hal. 381, Dar al-Haura’, Beirut, Cetakan Pertama, 1428 H.
[4]. Dua bait gubahan Imam Khomeinie.
[5]. Qadhi Sa’id Qumi, Syarh Tauhid al-Shadûq, jil.3, hal. 208 dan 209, Wizarat Farhang wa Irsyad Islami, Tehran, Cetakan Pertama, 1415 H.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar