Carian Terperinci
Pengunjung
39625
Tarikh Kemaskini 2012/11/20
Ringkasan pertanyaan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
soalan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
Jawaban Global

Utsman Thaha adalah kaligrafer (khattât) terkenal dari Suriah yang hidup pada abad kontemporer. Naskah kaligrafinya memiliki banyak keunggulan seperti keteraturan, harmoni, tulisan yang sangat indah, dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah rumit tajwid.

Jawaban Detil

Seni dan keahlian menulis tidak begitu memiliki akar sejarah dalam dunia Arab yang baru memeluk Islam. Mereka yang tergolong sebagai Ahlulkitab (Kristen atau Yahudi) juga tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis; karena itu usaha para penulis wahyu difokuskan hanya untuk menulis al-Quran dan tidak lebih dari itu; seperti seni kaligrafi dan lain sebagainya tidak dapat dijumpai.

Salah satu sebab utama dari tiadanya perhatian terhadap seni kaligrafi seperti ini adalah ketidaktahuan orang-orang Arab terhadap seni ini, khususnya volume pekerjaan-pekerjaan lainnya yang belum dilakukan sangat banyak sehingga tidak menyisakan waktu bagi mereka untuk memikirkan aktifitas-aktifitas seperti kaligrafi atau menulis indah huruf-huruf Arab.

Di samping beberapa kekurangan ini, tulisan-tulisan pada masa itu, berhadapan dengan beberapa persoalan lainnya, seperti bahwa tulisan-tulisan tersebut tidak memiliki tanda baca seperti titik, baris dan harakat. Meski hal ini tidak menjadi penghalang bagi mereka dalam membaca al-Quran; karena pada masa-masa awal kedatangan Islam, kebanyakan kaum Muslimin adalah orang-orang yang berbahasa Arab dan tidak sedikit dari mereka menghafal ayat-ayat atau bahkan seluruh al-Quran. Pada umumnya mereka akrab dan familiar dengan al-Quran; karena itu mereka tidak bermasalah dalam membaca al-Quran. Artinya mereka dapat mengenali dengan baik huruf-huruf dan kata-kata, baik bentuk, harakat, kondisi-kondisi huruf dengan memperhatikan indikasi setiap kalimat yang ada sehingga mereka dapat membacanya dengan baik dan benar.[1] Sebagaimana pada pada sebagian bahasa seperti bahasa Persia yang pada mulanya disertai dengan tanda baca, namun setelah itu, ditulis dan dibaca tanpa tanda baca.

Jenis tulisan disebabkan oleh masalah-masalah yang disebutkan di atas dan seiring dengan kemajuan Islam di kalangan kaum-kaum lainnya, memerlukan perbaikan yang pada akhirnya setelah berlalunya beberapa dekade terjadi perubahan serius pada tulisan-tulisan berbahasa Arab sehingga kekurangan-kekurangan ini dapat teratasi.

Dalam sebuah pandangan global, perbedaan jenis tulisan pada masa itu dengan tulisan Arab pada masa sekarang ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tulisan-tulisan pada masa itu, tidak memiliki titik, baris dan tanda baca. Tipologi tulisan Arab seperti ini pada masa itu dapat kita saksikan pada manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Arab pada hari ini.
  2. Kebanyakan huruf, khususnya huruf-huruf alif belum lagi ditulis; seperti kata-kata seperti al-rahmân (الرحمان), al-‘âlamîn (العالمین), mâlik (مالک), shirât (صراط) yang ditulis dalam bentuk “al-rahman (الرحمن), al-‘alamîn (العلمین), malik (ملک), shirat (صرط).”
  3. Sebagian huruf ditulis sama dengan bentuk huruf laiinnya; seperti alif pada kata-kata “shalat (صلاة), zakat (زکاة), hayat (حیاة),…” ditulis dengan menyertakan huruf wâw; seperti shalat (صلوة), zakat (زکوة), hayat (حیوة) atau alif pada kata-kata seperti idrâk (ادراک), dhuhâhâ (ضحاها), yagsyâhâ (یغشاها) yang ditulis dalam bentuk ya (یاء); idrak (ادریک), dhuhahâ (ضحیها), yagsyâha (یغشیها).
  4. Sebagian huruf dalam bentuk tambahan yang ditulis pada pelafalan; seperti pada kata-kata, “yad’un (یدعون), yatlu (یتلو), miat (مئة), ji (جی‏ء), lisyai (لشی‏ء)…. Yang ditulis dalam bentuk huruf alif tambahan seperti “yad’un (یدعون), yatlû (یتلوا), miata (مائة), jaa (جای‏ء), lisyai (لشای‏ء) atau waw pada kalimat ulaika (اولئک), awla (اولی), ulu (اولوا) yang ditulis dalam bentuk tambahan pada pelafalan.[2]

 

Seiring dengan berlalunya waktu, banyak penulis indah dan kaligrafer yang bermunculan dan mereka mulai menulis al-Quran. Sebagian dari mereka pada masanya juga memperoleh ketenaran atas karya seni kaligrafi.

Dewasa ini, kaligrafer dan penulis indah (khattath) besar Suriah, Usman Thaha adalah sosok yang sangat tenar dalam menulis indah dan kaligrafi, meski dengan adanya sebagian kritikan yang dialamatkan kepadanya, namun disebabkan oleh sebagian privilij dan juga dukungan finansial negara-negara Arab seperti Arab Saudi di dunia Islam, sehingga khat dan rasm Usman Thahai ini mendulang ketenaran dan kemasyhuran.

Sebelum membahas tentang Usman Thaha dan naskahnya, kiranya kita perlu mengingat bahwa dalam pembahasan ini, terdapat dua terma dan penyebutan yang mirip-mirip satu sama lain dan masing-masing memiliki makna khusus. Pertama mushaf Usmani,[3] penyebutan ini terkait dengan pengumpulan al-Quran yang dilakukan oleh Usman bin Affan dan naskah yang dikumpulkannya serta ditulis dengan khat khusus disebut sebagai mushaf Usmani yang juga  memiliki para penentang serius.[4]

Terma dan penyebutan lainnya adalah Quran Usman Thaha yang berkenaan dengan tulisan al-Quran yang ditulis oleh seseorang bernama Usman Thaha yang menjadi obyek bahasan kita sekarang ini.

Usman Thaha adalah salah seorang kaligrafer (khattâth) tenar berkebangsaan Suriah yang hidup pada masa sekarang ini. Naskah tulisannya memiliki beberapa keungulan di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pada naskah Usman Thaha, di akhir setiap halaman disertai dengan akhir ayat, sedemikian pada akhir setiap halaman tidak tersisa setengah ayat pun dan berakhir pada ujung halaman tersebut. Di samping itu, telah diupayakan dalam satu nazhm (keteraturan) khusus, dimana setiap juz al-Quran ditempatkan dalam dua puluh halaman yang dalam hal ini naskah Usman Thaha berhasil melakukannya.
  2. Khat yang digunakan adalah khat yang sangat indah dan memiliki harmoni. Khat Usman Thaha seperti ini juga semakin menambah keunggulan karyanya dan jenis nazhm tulisannya juga telah diterapkan dalam penulisan.
  3. Menjaga prinsip dan hal-hal rumit dan subtil tajwid dalam naskah ini, adanya harakat, tanda baca, baris sangat berpengaruh dalam membaca secara baik dan benar al-Quran. Perbedaan dalam menulis sebagian kata yang menyoroti masalah-masalah akurat bacaan adalah salah satu keunggulan penting khat Usman Thaha ini.

Namun harap dicatat bahwa ketiga keunggulan khat Usman Thaha yang ditulis di atas tidak menafikan kritikan-kritikan yang dilontarkan terhadap khat Usman Thaha ini. [iQuest]

 


[1]. Sayid Mahdi Saif, Târikhce Rasm al-Khath Qur’ân wa Sair Tahawwul-e Ân, Majallah Rusyd Âmuzesy Ma’ârif Islâmi, Bahar 1380, No. 44, hal. 14-15.  

[2]. Ibid, hal. 14.  

[3]. Terdapat penyebutan lainnya dari makna ini seperti Rasm al-Mushhaf, al-Rasm al-Utsman dan lain sebagainya.

[4]. Silahkan lihat, beberapa indeks terkait, Pengumpulan al-Quran, Pertanyaan 5028, Pengumpulan al-Quran oleh Rasulullah Saw, Pertanyaan 1625.

 

Terjemahan pada Bahasa Lain
Opini
Bilangan komen 0
Sila masukkan nilai
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Sila masukkan nilai
Sila masukkan nilai

Kategori

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apa yang dimaksudkan pernyataan ‘buta di akhirat’?
    24593 Tafsir 2011/08/20
    Yang dimaksud dengan buta di hari akhirat dalam ayat, “Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, nescaya di akhirat (nanti) ia akan buta (pula) dan lebih sesat dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Isra [17]:72) dan ayat
  • Mengapakah Ahlul Bait (a.s) hanya dikhususkan untuk beberapa orang sahaja?
    18030 Teologi Klasik 2013/01/08
    Terdapat banyak dalil dominan pengkhususan Ahlul Bait kepada lima orang Āl ʻAba; iaitu Muhammad (s.a.w), Ali, Fatimah, Hasan dan Husain yang telah dinukilkan daripada Nabi (s.a.w) oleh para ahli hadis, ulama Syiah dan ulama Ahlusunnah di mana terdapat lebih dari 70 sumber terkenal Ahlusunnah manakala dalam sumber ...
  • Apakah syaitan (Iblis) berasal dari golongan malaikat atau jin?
    31337 Tafsir 2011/04/19
    Berkenaan syaitan samada ia berasal dari golongan malaikat atau jin, terdapat berbagai pendapat.Sumber perbezaan pendapat ini, berhubung peristiwa penciptaan Nabi Adam As dimana para malaikat sujud kepada Adam As atas perintah Tuhan namun syaitan tidak melakukan hal yang sama.Sebahagian berkata ...
  • Bagaimana pandangan Imam Khomeini terhadap Dr. Syari`ati?
    7061 تاريخ بزرگان 2011/07/21
    Berkenaan dengan pandangan Imam Khomeini tentang Dr. Syari`ati, yang berupa karya tulisan beliau yang ada di tangan kita disebutkan bahawa Imam Khomeini tidak menyebutkan secara jelas tanggapan positif atau negatif mengenainya dan tidak menyebut nama Dr. Syari`ati. Sudah tentu Imam Khomeini mengkritik orang-orang yang ...
  • Bagaimana hubungan antara kehendak Ilahi dan keinginan manusia?
    20286 Teologi Klasik 2011/01/17
    Manusia adalah kewujudan yang Mumkin  (iaitu kewujudan yang possible, iaitu ia boleh ada ketika ada penciptaanya dan boleh tiada ketika tiada penciptanya. Hubungan wujud dengan tidak wujud baginya adalah sama) yang mana hakikat wujud dan seluruh dimensi keberadaannya bersumber dari Allah Swt. Allah Swt dengan ...
  • Kenapa Iblis (syaitan) diciptakan daripada api?
    14290 Teologi Klasik 2010/11/14
    Pertanyaan Ini Tidak Mempunyai Jawapan Lengkap. Sila Klik Kategori Jawapan Detail. ...
  • Mengapa teks surah al-Fatihah dinyatakan sedemikian rupa sehingga hamba bercakap-cakap dengan Tuhannya dan bukan sebaliknya?
    11252 Tafsir 2015/06/09
    Sebagian surah dan ayat al-Quran memiliki sisi edukatif dan pengajaran; artinya diturunkan untuk mengajarkan cara bagaimana mengunkapkan pujian dan munajat kepada Allah Swt. Paragraf-paragraf al-Quran ini terkadang dimulai dengan ungkapan seperti “Qul” (Katakanlah) yang menegaskan sisi edukatif ungkapan tersebut; seperti surah-surah Tauhid dan al-Muaddzatain[1] ...
  • Apa yang dimaksudkan dengan bada', lauh mahfuz, kitabul mubin, lauh mahw wa isbat?
    20336 Teologi Klasik 2010/11/14
    Bada’ bermakna zahir (jelasnya) sesuatu setelah tersembunyi. Dan yang digunakan dalam al-Quran adalah makna ini:  و بدا لهم من اللَّه ما لم یکونوا یحتسبون" Dan jelaslah bagi ...
  • Bagaimanakah manusia dapat sampai kepada kesempurnaan?
    14156 Akhlak Praktikal 2012/05/17
    Jawapan untuk pertanyaan di atas dapat diklasifikasikan dalam empat perbahasan, iaitu: a. Definisi dari perkataan "sempurna" dan perbezaannya dengan perkataan "lengkap"; b. Kesempurnaan manusia; c. Kesempurnaan manusia dari perspektif Islam; dan d. Jalan menuju kesempurnaan. Perkataan "sempurna" kadang-kadang digunakan dengan makna yang selaras ...
  • Apakah telaga kautsar itu?
    16839 Tafsir 2011/07/21
    Kata "kautsar" mempunyai erti kebaikan yang banyak dan melimpah. Dan terdapat begitu banyak contoh (mishdaq) untuk kata kautsar ini, seperti: telaga dan sungai kautsar, syafaat, nubuwwat atau kenabian, hikmah, ilmu, generasi dan keturunan yang banyak.Kautsar memiliki dua mishdaq (wujud), iaitu mishdaq ...

Populer Hits