Advanced Search
Hits
12329
Tanggal Dimuat: 2012/03/08
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa pada ayat 2 surah Muhammad, “Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari Tuhan mereka” nama Rasulullah Saw disebutkan dengan lugas? Sementara pada ayat lain tidak demikian?
Pertanyaan
Mengapa pada ayat 2 surah Muhammad, “Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari Tuhan mereka. Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka” tidak seperti ayat-ayat lainnya (seperti bima anzala ‘ala rasulihi) nama Rasulullah Saw disebutkan dengan lugas? Sementara pada ayat lain tidak demikian?
Jawaban Global

Alasan mengapa nama Rasulullah Saw disebutkan secara lugas pada ayat yang menjadi obyek pertanyaan adalah karena signifikansi yang terdapat pada penggalan ayat ini. Allah Swt menyebut nama Rasulullah Saw karena ingin memuliakan dan mengagungkan Rasulullah Saw dengan menyebut namanya secara langsung.

Sebagian ahli tafsir (mufassir) memandang bahwa penyebutan kedua adalah penyebutan terma khas (dzikr al-khas) setelah penyebutan terma umum (dzikr al-am). Dalam kondisi seperti ini, penyebutan kedua adalah penegasan pada ajaran-ajaran dan pesan-pesan Rasulullah Saw; artinya bahwa iman kepada Allah Swt sama sekali tidak akan sempurna kecuali beriman pada apa yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Sebagian orang berkata, disebutkannya nama Rasulullah Saw  secara tegas adalah supaya Ahlulkitab tidak berkata bahwa kami hanya beriman kepada Allah, para nabi dan kitab-kitab samawi kami saja.

Jawaban Detil

Untuk memahami alasan mengapa nama Rasulullah Saw disebutkan secara lugas kita harus melihat penggalan ayat ini, apa makna ayat ini “Amanu bima nuzzilah ‘ala Muhammadin” (orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh ) dan dengan memperhatikan makna tersebut kita akan mengetahui alasan mengapa nama Rasulullah Saw disebutkan.

Allah Swt pada ayat 2 surah Muhammad menjelaskan sebuah hukum bahwa hal tersebut dapat dinilai sebagai sebuah anugerah. Karena itu, Allah Swt menghapus dosa-dosa sebagian manusia dengan ampunan-Nya dan memperbaiki hati-hati mereka.[1] Namun sehubungan dengan siapa yang dapat memperoleh anugerah ini, terdapat dua ungkapan pada awal-awal ayat ini. Pertama, “walladzina âmanû wa ‘amilû al-shâlihat” (orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh) dan kedua “âmanû bimâ nuzzila ‘ala Muhammadin” (beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad).

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli tafsir. sehubungan dengan masing-masing dua bagian ayat ini, hubungan apa yang terjalin antara ayat pertama dan ayat berikutnya serta mencakup makna apa saja.

Dalam pandangan pertama, tampaknya, ungkapan pertama memiliki obyek-obyek yang lebih umum dan juga mencakup obyek-obyek ungkapan kedua. Dengan demikian, ungkapan kedua ini hanya merupakan penegas atas sebagian obyek-obyek orang-orang beriman.  Namun hal ini tidak disepakati secara umum oleh para ahli tafsir dan mereka mengemukakan penafsiran-penafsirannya dalam hal ini yang sangat berguna untuk memahami bagian kedua. Di sini kita akan menyebutkan sebagian dari penafsiran-penafsiran tersebut:

  1. Sebagian ahli tafsir memandang ungkapan kedua sebagai penyebutan terma khusus (dzikr al-khâs) setelah penyebutan terma umum (dzikr al-âm). Ungkapan kedua adalah penegasan atas ajaran-ajaran dan pesan-pesan Rasulullah Saw; dengan kata lain, iman kepada Allah Swt tidak akan sempurna kecuali dengan beriman kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.[2]
  2. Sebagian ahli tafsir memandang bagian kedua sebagai qaid ihtirâzi[3] dan berkata bahwa bagian kedua memberikan batasan pada bagian pertama dan menjelaskan bahwa hukum dan karunia yang disebutkan pada akhir ayat dimiliki oleh kelompok ini dan kita tidak dapat memandang bagian kedua semata-mata sebagai penegasan atas ungkapan pertama.[4]
  3. Sebagian lainya tidak sependapat dengan pandangan kedua. Mereka beranggapan bahwa bagian kedua ayat bukan hanya khas, melainkan lebih umum dari makna pertama. Mereka berkata, “alladzina âmanû” yaitu beriman kepada Allah Swt, Rasulullah dan hari kiamat. Namun “âmanû bimâ anzala ‘ala Muhammadin” artinya iman kepada seluruh apa yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Dan hal ini merupakan generalisasi (ta’mim) atas apa yang telah disebutkan pada permulaan dan menambah bobot obyek hukum pada kelanjutannya.[5]
  4. Kalimat pertama berbicara tentang iman kepada Allah Swt dan memiliki sisi ideologis. Kalimat kedua menyinggung tentang iman kepada kandungan Islam dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw. Kalimat kedua ini mengandung sisi keilmuan. Dengan kata lain, iman kepada Allah Swt semata tidak mencukupi melainkan harus disertai dengan iman kepada “ma anzala ‘alaihi” (apa yang diturunkan kepadanya); iman kepada al-Qur’an, iman kepada jihad, iman kepada salat dan puasa, iman kepada nilai-nilai moral yang diturunkan kepadanya[6] sehingga Allah Swt mengampuni dosa-dosa seseorang dan memperbaiki hatinya. Dalam hal ini, masing-masing dari dua bagian ayat ini memiliki makna yang berbeda-beda dan tidak memiliki spesifikasi (takhsish) dan generalisasi (ta’mim) satu sama lain.
  5. Sebagian lainnya juga memandang bahwa pengulangan ini disebabkan adanya perbedaan dalam obyek-obyek ayat yang diturunkan tentangnya. Artinya bahwa bagian pertama diturunkan sekaitan dengan Abu Dzar, Salman, Ammar dan Miqdad. Dan bagian kedua diturunkan sehubungan dengan Imam Ali As. Perbedaan obyek-obyek ini menyebabkan munculnya dua ungkapan pada ayat di atas.[7]

Sesuai dengan pelbagai kemungkinan ini dapat dipahami tentang pentingnya bagian kedua ayat tersebut. Karena itu, isyarat pada nama Nabi Muhammad Saw pada ayat ini adalah karena signifikansi bagian ayat ini dan Allah Swt ingin memuliakan dan mengagungkan Rasulullah Saw dengan menyebut namanya secara langsung. Para ahli tafsir juga menyebutkan sebab penyebutan nama ini, “Sebab Nabi Muhammad Saw disebutkan secara terpisah dan disinggung tentang iman kepadanya adalah untuk mengagungkan dan memuliakan Nabi Muhammad Saw.”[8] Di samping sebab ini, para mufassir juga menyebutkan kemungkinan lain di samping sebab ini yang patut mendapat perhatian, Nama Rasulullah Saw disebutkan (secara tegas) pada ayat tersebut supaya Ahlulkitab tidak berkata, “Kami hanya beriman kepada Allah, para nabi dan kitab-kitab samawi kami saja.”[9] [iQuest]

 


[1]. Kaffir ‘anhum sayyiatihim wa ashlih balahaum.

[2]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 21, hal. 394, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1374 S.  

[3]. Qaid ihtirâzi adalah qaid yang memiliki campur tangan dalam hukum. Qaid ihtirâzi memberikan batasan pada makna sebuah ucapan. 

[4]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 18, hal. 223, Jami’a Mudarrisin, Hauzah Ilmiyah Qum, Qum, 1417 H.

[5]. Abu Abdillah bin Muhammad Umar Fakhruddin Razi, Mafâtih al-Ghaib, jil. 28, hal. 35, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, 1420 H.  

[6]. Tafsir Nemune, jil. 21, hal. 394.  

[7]. Sayid Hasyim Bahrani, al-Burhân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 5, hal. 56, Bunyad Bi’tsat, Teheran, 1416 H.  

[8]. Fadhl bin Hasan Thabarsi, Majma’ al-Bayân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 9, hal. 147, Intisyarat-e Nashir Khusruw, 1372 S.  

[9]. Ibid.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...