Please Wait
104060
Tiada penjelasan akurat dokumen-dokumen sejarah terkait dengan berapa jarak masa yang terbentang di antara pengutusan para nabi Ulul Azmi. Namun dalam sebagian literatur disebutkan beberapa hal yang berbeda-beda yang dari kesemua itu dapat ditarik kesimpulan sebagaimana berikut ini:
Jarak Nabi Adam As hingga Nabi Nuh As adalah lebih dari 1200 tahun lamanya. Jarak antara Nabi Nuh As hingga Nabi Ibrahim As adalah 2240 tahun. Jarak antara Nabi Ibrahim As hingga Nabi Musa As adalah 900 tahun. Jarak antara Nabi Musa As hingga Nabi Isa As adalah 1900 tahun. Dan jarak antara Nabi Isa As hingga Nabi Muhammad Saw adalah 620 tahun lamanya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Imam Shadiq As bersabda, “Antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As terbentang jarak seribu tahun lamanya.”
Kami tidak menjumpai sebuah jawaban yang disepakati oleh seluruh penulis sejarah terkait dengan masalah ini. Sejarawan tidak menyodorkan dokumen tunggal kepada kita. Artinya bahwa kitab-kitab sejarah tidak memberikan penjelasan apa pun masa para nabi pra Islam dan apa yang disebutkan dalam ayat-ayat dan riwayat-riwayat tidak menyinggung hal-hal seperti ini secara partikular. Satu-satunya yang disebutkan dalam riwayat adalah nukilan hadis dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As terbentang jarak seribu tahun lamanya.”[1]
Adapun yang disebutkan dalam kitab-kitab sejarah adalah bahwa usia Baginda Adam As seribu tahun. Jarak antara wafatnya dan taufan Nabi Nuh As adalah seribu dua ratus empat puluh dua tahun lamanya (1240). Dan jarak antara taufan Nabi Nuh As dan wafatnya Nabi Nuh As adalah enam ratus lima puluh tahun (650). Antara Nabi Nuh dan Ibrahim As terbentang jarak dua ribu dua ratus (2200) tahun lamanya. Jarak antara Nabi Ibrahim As dan Musa As adalah sembilan ratus tahun (900) dan antara Nabi Musa As dan Nabi Daud As adalah lima ratus tahun (500). Antara Nabi Daud As dan Nabi Isa As adalah seribu dua ratus tahun (1200). Oleh itu, antara Nabi Musa As dan Nabi Isa As berjarak seribu dua tujuh ratus tahun (1700) lamanya. Dan antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw adalah enam ratus dua puluh tahun (620). Dengan demikian, jarak antara masa Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad Saw adalah tujuh ribu delapan ratus tahun (7800) lamanya.[2]
Terdapat reportase lain terkait dengan jarak masa yang terbentang di antara para nabi:
Terbentang jarak sepuluh abad antara Nabi Adam As dan Nabi Nuh As. Orang-orang saleh dari kaum Nabi Nuh hingga Adam seluruhnya memeluk ajaran Ilahi.. dan antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As juga terbentang jarak sepuluh abad lamanya. Antara Nabi Ibrahim As dan Nabi Musa As juga berjarak sepuluh abad lamanya. Jarak antara Nabi Musa As bin Imran dan Nabi Isa bin Maryam adalah seribu sembilan ratus (1900). Dan pada jarak yang terbentang di antara keduanya tidak terdapat kondisi fatrat (masa tanpa nabi) dan pada masa tersebut dari kalangan Bani Israil sendiri terdapat seribu nabi yang diutus. Jarak antara masa kelahiran Nabi Isa As dan pengutusan (bi’tsat) Rasulullah Saw adalah lima ratus enam puluh sembilan (590).[3]
Barangkali dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan yang terdapat di antara dua laporan ini bahwa perbedaan ini bersumber dari kriteria titik-mula perhitungan di antara para sejarawan yang berbeda satu sama lain. Sebagian menjadikan hari kelahiran mereka sebagai titik awal dan akhir perhitungan jarak waktu ini. Dan sebagian menjadikan awal dan akhir kenabian mereka. Dan sebagian lainnya melakukan rekonsiliasi dari kedua perhitungan ini. Artinya untuk memulai perhitungan, mereka menjadikan masa kelahiran seorang nabi dan mengakhiri perhitungan seiring dengan bermulanya pengutusan nabi lainnya. Atau sebaliknya.
Sebagai contoh, mari kita simak laporan kedua berikut ini. Ia menjelaskan jarak antara Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw sedemikian:
Jarak antara kelahiran Nabi Isa As dan pengutusan Rasulullah Saw adalah lima ratus enam puluh sembilan (569) tahun lamanya. Di sini awal perhitungan dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa As dan akhir perhitungan adalah masa pengutusan Nabi Muhammad Saw dan bukan bertitik tolak masa kelahiran beliau.
Namun harap diperhatikan bahwa perbedaan pendapat di antara para sejarawan boleh jadi dapat diminimalisir namun tidak dapat dihilangkan sama sekali. Dan juga kita tidak dapat sampai pada satu jawaban yang bersifat jelas dan definitif; karena sesuai dengan sebagian laporan, jarak antara Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As adalah dua abad lamanya namun pada laporan lainnya jarak ini disebutkan lebih dari dua ribu dua ratus tahun lamanya. Bagaimana pun angka-angka ini bersifat perkiraan dan terdapat banyak kemungkinan bahwa angka-angka ini tidak benar adanya. [IQuest]
[1]. Bihâr al-Anwâr, Muhammad Baqir Majlisi, jil. 76, hal. 91.
[2]. Al-Bad wa al-Târikh, Muthahhar bin Thahir al-Muqaddisi, terjemahan Muhammad Ridha Syafi’i Kadakuni, jil. 1, hal. 238, Teheran, Cetakan Pertama, 1374 S.
[3]. Al-Thabaqât al-Kubrâ, Muhammad bin Sa’ad, terjemahan Mahmud Mahdawi Damaghani, jil. 1, hal. 41, Teheran, Intisyarat-e Farhang wa Andisyeh, 1374 S.