Please Wait
Hits
11630
11630
Tanggal Dimuat:
2015/05/13
Ringkasan Pertanyaan
Apakah seorang laki-laki kafir meludahi Nabi Muhammad Saw, dan karenanya kemudian turun sebuah ayat al-Quran?
Pertanyaan
Siapakah nama seorang laki-laki kafir yang meludahi Nabi Muhammad Saw?
Jawaban Global
Terkait dengan pertanyaan tersebut, terdapat kisah dari para mufasir yang diyakini sebagai sebab turunnya ayat,
«وَ یَوْمَ یَعَضُّ الظَّالِمُ عَلى یَدَیْهِ یَقُولُ یا لَیْتَنِی اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبیلاً»
“(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul.”
Nabi melintas suatu tempat tatkala ‘Uqbah bin Abi Mu’aith sedang memasak makanan untuk orang-orang. Uqbah pun mengajak Nabi Saw untuk menyantap hidangan itu. Nabi berkata, “selama engkau belum memeluk Islam dan masih dalam kekafiran, aku tidak akan memakan hidanganmu.” Uqbah berkata, “Kalau begitu Aku akan masuk Islam.” Karena ‘Uqbah telah memeluk Islam, maka Nabi Saw pun duduk di dekat ‘Uqbah dan menikmati hidangan itu. Kabar masuknya Uqbah ke dalam Islam sampai ke telinga Ubay bin Khalaf (sahabat karib ‘Uqbah). Ketika ia mendengar kabar itu, ia serta merta mendatangi ‘Uqbah, ia pun menanyakan kebenaran cerita itu. ‘Uqbah setelah menceriterakan kisah itu berkata, “Apakah engkau menerima bahwa seseorang seperti Muhammad masuk ke rumahku – dan hidangan telah siap sedia – lalu membiarkan ia keluar tanpa memakan hidangan itu?”
«وَ یَوْمَ یَعَضُّ الظَّالِمُ عَلى یَدَیْهِ یَقُولُ یا لَیْتَنِی اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبیلاً»
“(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama rasul.”
Ubay bin Khalaf berkata: “Aku tidak akan menemuimu lagi dan aku tidak akan menjalin komunikasi denganmu, kecuali jika kamu kembali ke agama aslimu dan meludahi wajah Muhammad serta keluar dari agama Islam! ‘Uqbah demi meraih keridhaan teman dekatnya keluar dari agama Islam dan melakukan pekerjaan tercela itu. Dan ketika itu ayat ini pun turun.
Dalam sebagian literatur, terdapat riwayat lain yang tidak mengabarkan tentang perjamuan makan dan penerimaan Islam, namun tentang ‘Uqbah bin Abi Mua’ith dan Ubay bin Khalaf adalah dua sahabat karib. Salah seorang dari dua orang ini kepada yang lainnya berkata, “Pergilah mendekat kepada Muhammad dan dengarkanlah perkataannya, aku tidak akan meridhaimu kecuali kau mendustakan perkataannya dan meludahi wajahnya!” Tapi Tuhan tidak memberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan buruk dan terkeji itu hingga ‘Uqbah pergi ke perang Badar, dan Ubay bin Khalaf pun tewas di perang Uhud.
Pada sebagian sumber yang lainnya, menjelaskan riwayat yang kedua dengan perbedaan bahwa ‘Uqbah bin Abi Mu’aith pergi menemui Nabi Muhammad Saw dan karena adanya pertemuan ini, ia disalahkan sahabat-sahabatnya dan demi mendapat keridhaan kawan-kawannya, ia pun meludahi wajah Nabi Saw.
«الْاَخِلاَّءُ یَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلاَّ الْمُتَّقینَ»
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagian mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Qs Al-Zuhruf [43]: 67)
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagian mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Qs Al-Zuhruf [43]: 67)