Please Wait
19143
Ritual haji adalah sebuah ritual yang sarat dengan rahasia dan tanda-tanda yang menuntut manusia untuk merenung dan berpikir serta dapat membimbing manusia kepada fitrahnya. Ada baiknya dalam pelaksanaan haji, selangkah demi selangkah manusia memperhatikan amalan-amalan eksoterik dan esoterik, lahir dan batin haji; karena secara lahir, hukum-hukum khusus haji harus ditunaikan dan di samping itu, dengan meninjau pada masalah esoterik haji akan dapat membantu manusia memahami sekelumit falsafah dan alasan amalan-amalan sarat rahasia ini.
Mengenakan pakaian ihram merupakan salah satu amalan haji. Ritual haji dimulai dengan mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram adalah pakaian khusus yang digunakan untuk ibadah khusus. Dalam tinjauan mata fisikal kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Allah Swt mewajibkan orang-orang mengenakan pakaian ihram untuk pelaksanaan salah satu kewajiban terbesar kaum Muslimin yang harus dipenuhi syarat-syarat khususnya; di antaranya adalah bahwa pakaian ihram harus suci dan tidak berjahit.[1]
Seberkas Rahasia dan Sublimitas Mengenakan Pakaian Ihram
1. Pakaian ihram: adalah ujian dalam masalah persaudaraan dan persamaan, wejangan bagi keterikatan dansebuah isyarat bahwa manusia telah keluar dari segala ornamen dan ketergantungan dan keterikatan duniawi. Orang yang berpakaian ihram (muhrim) kini berdiri di hadapan keagungan Tuhan dengan tabiat suci dan telah memasuki ranah fitrah tanpa ornamen insaniah.
2. Dalam mengenakan pakaian ihram, antara orang-orang fakir dan orang-orang kaya setara dan sederajat. Dimanakah orang-orang yang menyombongkan diri sehingga dapat melihat dari dekat manifestasi menakjubkan kaum Muslimin dari pelbagai belahan dunia mengelilingi kediaman Tuhan (Ka’bah)? Perkumpulan mereka adalah perkumpulan akbar di hadapan Allah Swt di suatu negeri dengan satu pakaian tunggal dan menyaksikan tiada yang unggul atas yang lain kecuali ketakwaan.[2]
3. Dua pakaian ihram mirip dengan kain kafan dan dianjurkan mengafani jenazah dengan kain yang dulu ia gunakan sebagai ihramnya[3] dan dengan mengenakan kain ihram akan mengingatkan manusia tentang kegaduhan tatkala kematian datang menjemput dan pelbagai kesukaran tingkatan-tingkatan pasca kematian dan hari kiamat.
4. Seluruh manusia semenjak dahulu hingga dewasa ini dalam pelbagai bentuk dan warna pakaian tidak seragam dan tidak akan sama satu sama lain dan dalam pelbagai kualitas. Karena itu, apabila ia diseru untuk menunaikan haji dan menyambut undangan Allah Swt ini, dan mengantarkan diri pada tempat-tempat suci untuk mengamalkan amalan-amalan haji, maka dengan mengenakan pakaian ihram merupakan sebuah upaya untuk menjauhkan pelbagai kesombongan dan keangkuhan dari diri manusia; karena pakaian ihram adalah sejenis tanda penafian egoisme dan ananiyah manusia. [iQuest]
Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil
[1]. Silahkan lihat, Sayid Ruhullah Imam Khomeini, Manâsik Haj (al-Muhassya), hal. 138-140, Nasyr Masy’ar, Teheran, Cetakan Keempat, 1416 H.
[2]. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Al-Hujurat [49]:13)
[3]. Sayid Ruhullah, Imam Khomeini, Tahrir al-Wasilah, jil. 1, hal. 75, Nasyr Muassasah Dar al-‘Ilm, Qum, Cetakan Pertama, Tanpa Tahun.
Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil