Please Wait
Hits
25234
25234
Tanggal Dimuat:
2015/07/23
Ringkasan Pertanyaan
Dalam sejarah, dikisahkan tentang dua kabilah: Bani Tamim dan Bani Taim. Apakah kedua kabilah itu merupakan dua kabilah yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya atau dua nama kabilah untuk satu kabilah? Apabila diasumsikan sebagai nama beberapa kabilah, Abu Bakar (khalifah pertama) berasal dari kabilah yang mana?
Pertanyaan
Siapa sajakah yang termasuk kabilah Bani Tamim dan dimana mereka hidup?
Jawaban Global
Nasab Kabilah Bani Tamim berujung kepada seseorang bernama Tamim bin Murrah bin Ad bin Thabakhah[1], seorang anak dari ibu bernama Hauab.[2] Kabilah ini termasuk suku Adnan[3] dan tinggal di Najd.[4]
Kabilah Tamim berasal dari Tamim bin Murrah yang memiliki 3 anak: nama-namanya adalah Harits, Amru dan Zaid Manah.[5]
Tokoh terkenal dari kabilah ini pada masa Arab Jahiliyyah adalah Amru al-Qais yang merupakan seorang penyair Arab terbaik.[6]
Kabilah Bani Tamim merupakan kabilah yang paling banyak penduduknya.[7] Penduduk yang padat ini tersebar dalam berbagai kota dari Najd, Basrah hingga Kufah pada masa kini.[8]
Dalam sejarah Arab Jahiliyyah terdapat masa terkenal yang yang terkait dengan kabilah ini.[9] Di samping itu, peperangan besar telah membuat kabilah Bani Tamim menjadi pemenang, misalnya perang Nassar yang merupakan peperangan terbesar dalam sejarah peperangan masyarakat Arab.[10]
Yang terekam dalam nukilan sejarah adalah pada permulaan bi’tsah Nabi Muhammad Saw, kabilah ini masih berada dalam jumlah yang kecil, oleh itu tidak banyak yang hadir di Mekah dari kalangan mereka. Demikian juga, tidak banyak tokoh-tokoh terkenal dari kabilah ini, meskipun dalam sejarah terdapat beberapa nama dari Kabilah Bani Tamim seperti Khabab bin Arats[11] dan Waqid bin Abdullah.[12]
Di sini harus dijelaskan bahwa kabilah Bani Tamim bukan merupakan kabilah Bani Taim. Meskipun dalam sebagian literatur sejarah karena kesalahan tulisan atau cetakan tertulis Taim bukan Tamim.[13]
Nasab Kabilah Bani Taim berujung kepada Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ayyi[14] yang merupakan bagian dari kabilah Quraisy[15] dan mereka hidup di Mekah. Kabilah ini, walaupun bukan merupakan keluarga inti dari suku-suku Quraisy seperti: Bani Makhzum, Bani Hasyim dan Bani Umayah dan lainnya, namun memiliki tokoh terkenal dan cukup berpengaruh diantara sahabat Nabi Saw yang salah satunya adalah Abu Bakar bin Abi Quhafah. [iQuest]
[1] Zarkali, Khairuddin, Al-‘I’lām, jil. 2, hal. 87, Beirut, Dar al-Ilm lil Malayin, Cet. 8, 1989.
[2] Baladzuri, Ahmad bin Yahya, Ansāb al-Asyrāf, Riset: Rakar, Suhail. Zarkali, Riyadh, jil. 12, hal. 7, Beirut, Dar al-Fikr, Cet. 1, 1417.
[3] Merupakan nenek moyang utama orang Arab jang kuga merupakan nenek moyang Nabi Muhammad Saw. Silahkan lihat: Menghitung Nasab Nabi Muhammad Saw, pertanyaan no 478; Kahalah, Umar Risha, Mu’jam Qabāil Arab al-Qadimah wa al-Haditsah, jil. 1, hal. 126, Beirut, Muasasah al-Risalah, Cet. 7, 1414.
[4] Ibnu Khaldun, Abdurahman bin Muhammad, Diwān al-Mubtadā wa al-Khabar fi Tārikh al-Arab wa al-Barbar wa man Asharahum min Dzawi al-Sya’n al-Akbar (Tārikh Ibnu Khaldun), Riset: Syahadah, Khalil, jil. 2, hal. 378, Beirut, Dar al-Fikr, Cet. 2, 1408.
[5] Ibnu Hazm Andalusi, Ali bin Ahmad, Jumharah Ansāb al-Arab, hal. 207, Beirut, Dar al-Ilmiyah, cet. 1, 1403.
[6] Mu’jam al-Qabāil al-Arab, jil. 1, hal. 41.
[7] Sebagai contoh silahkan lihat: Jumharah Ansāb al-Arab, hal. 207-233.
[8] Diwān al-Mubtadā wa al-Khabar fi Tārikh al-Arab wa al-Barbar wa man Asharahum min Dzawi al-Sya’n al-Akbar (Tarikh Ibnu Khaldun), jil. 2, hal. 377.
[9] Ya’qubi, Ahmad bin Abi Ya’qub, Tārikh Ya’qubi, jil. 1, hal. 229, Beirut, Dar Shadir, Cet. 1, tanpa tahun.
[10] Ibnu Atsir Jazri, Ali bin Muhammad, Al-Kāmil fi al-Tārikh, jil. 1, hal. 617, Beirut, Dar Shadir, 1385.
[11]Ibnu Hajar al-’Aswalani, Ahmad bin Ali, Al-Ishābah fi Tamyis al-Sahābah, Riset: Abdul Maujud, Adil Ahmad, Ma’udh, Ali Muhammad, jil. 2, hal. 221, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, Cet. 1, 1415.
[12] Ibnu Katsir Damisyqi, Ismail bin Umar, Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jil. 7, hal. 51, Beirut, Dar al-Fikr, 1407.
[13] Tamimi Sam’ani, Abdul Karim bin Muhammad bin Mansur, AlAnsāb, Riset: Mu’allimi, Abdurahman bin Yahya, jil. 13, hal. 23, Haidar Abad, Majlis Dairah al-Ma’arif al-Utsmaniyah, Cet. 1, 1382; Ibnu Abdul Barr, Yusuf bin Abdullah, Al-Isti’āb fi Ma’rifah al-Ashāb, Riset: Bijawi, Ali Muhammad jil. 4, hal. 1614, Beirut, Dar al-Jail, Cet. 1, 1412.
[14] Maqrizi, Taqiyuddin, Amtā’ Al-Asmā’ bima li al-Nabi min Ahwāl wa Amwāl wa al-Hifdah wa al-Matā’, Riset: Namisi, Muhammad Abdul Hamid, jil. 6, hal. 141, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1. 1420.
[15] Ibnu Atsir Jazri, Ali bin Muhammad, Usd al-Ghābah fi Ma'rifah al-Sahābah, jil. 3, hal. 208, Beirut, Dar al-Fikr, 1409.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar