Please Wait
Hits
8696
8696
Tanggal Dimuat:
2013/06/27
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana mencarikan jalan keluar atas riwayat yang bertentangan yang menunjukkan tentang pencatatan segera dosa dengan riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa pencatatan dosa itu bergantung pada adanya penyesalan hingga tujuh jam kemudian?
Pertanyaan
Terkadang terdengar bahwa Allah Swt membolehkan para malaikat untuk mencatat dosa-dosa manusia tatkala terlintas dalam benak mereka niat untuk melakukan dosa. Misalnya niat dan memutuskan untuk mencuri. Terkadang juga kita mendengar bahwa setelah melakukan dosa, Allah Swt memberikan izin kepada malaikat untuk mencatatnya 7 jam kemudian. Supaya menjadi maklum apakah si hamba akan bertaubat atau tidak? Dua riwayat ini saling bertentangan. Tolong Anda jelaskan. Terima kasih.
Jawaban Global
Dalam menjawab pertanyaan ini ada beberapa hal yang perlu dibahas secara terpisah:
- Pencatatan niat dosa: Terkait dengan pencatatan niat dosa dengan pencarian yang telah dilakukan, kami tidak menemukan sebuah riwayat yang menyebutkan demikian. Dari ayat-ayat al-Quran juga tidak dapat disimpulkan seperti ini; karena ayat-ayat dalam hal ini berkaitan dengan pengetahuan Tuhan terkait dengan niat-niat manusia; Allah Swt berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Qs Kaf [50]:16) Di sini, Allah Swt menyebutkan bahwa niat-niat bukanlah tanda pencatatan sebagai dosa atau pendahuluan dosa.
- Pencatatan segera dosa: Sehubungan dengan pencatatan segera dosa juga tidak ditemukan riwayat yang menyebutkan demikian. Akan tetapi sebagian ayat al-Quran dapat digunakan sebagai isyarat terhadap pencatatan segera dosa; seperti ayat ini, “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.” (Qs al-Kahf [18]:49) Ayat ini sepertinya menyinggung tentang hal ini bahwa seluruh dosa-dosa itu akan dicatat.
- Dosa-dosa tidak akan dicatat hingga 7 jam kemudian: Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa dosa-dosa tidak akan segera dicatat, melainkan sebagai contoh, diberikan waktu tujuh jam dan apabila orang yang bersangkutan dalam rentang waktu ini tidak bertaubat dan beristighfar maka dosa itu akan dicatat.[1]
- Sehubungan dengan pertentangan riwayat yang menunjukkan atas tiadanya pencatatan segera dosa dengan dalil-dalil yang lain yang menyinggung tentang pencatatan segera dosa dapat dikatakan bahwa, “Tidak ada pertentangan; karena kemungkinan maksud riwayat yang menyebutkan dosa-dosa hingga tujuh jam kemudian tidak akan dicatat; bahwa pencatatan terakhir akan dilakukan hingga tujuh jam kemudian; meski pencatatan ini masih sifatnya pencatatan pertama karena al-Quran yang menyebutkan, “Dalam buku catatan amal manusia kecil dan besar akan dicatat; maksudnya pencatatan terakhir; artinya dosa-dosa yang dilakukan tidak disertai dengan istighfar dan taubat dan salah satu bukti yang menyokong penafsiran ini adalah bahwa Allah Swt pada ayat 49 surah al-Kahf, hanya orang-orang yang di hari kiamat yang berada pada barisan para pendosa yang mengkhawatirkan masalah ini dan bukan orang-orang yang melakukan kesalahan dan kemudian dengan perbuatan baik dan taubat ia menepiskan pengaruh-pengaruh kesalahannya itu. [iQuest]
[1] Kulaini, Muhammad bin Ya'qub, al-Kāfi, Riset dan edit oleh Ghaffari, Ali Akbar, Akhundi, Muhammad, jld. 2, hlm. 437, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, Cet. IV, 1407 H.
«عن عبد الصمد بن بشير عن أبي عبد الله ع قال: العبد المؤمن إذا أذنب ذنبا أجله الله سبع ساعات فإن استغفر الله لم يكتب عليه شيء و إن مضت الساعات و لم يستغفر كتبت عليه سيئة و إن المؤمن ليذكر ذنبه بعد عشرين سنة حتى يستغفر ربه فيغفر له و إن الكافر لينساه من ساعته».
«عن أبي عبد الله ع قال: من عمل سيئة أجل فيها سبع ساعات من النهار فإن قال أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم ثلاث مرات لم يكتب عليه»
«عن عبد الصمد بن بشير عن أبي عبد الله ع قال: العبد المؤمن إذا أذنب ذنبا أجله الله سبع ساعات فإن استغفر الله لم يكتب عليه شيء و إن مضت الساعات و لم يستغفر كتبت عليه سيئة و إن المؤمن ليذكر ذنبه بعد عشرين سنة حتى يستغفر ربه فيغفر له و إن الكافر لينساه من ساعته».
«عن أبي عبد الله ع قال: من عمل سيئة أجل فيها سبع ساعات من النهار فإن قال أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم ثلاث مرات لم يكتب عليه»
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar