Advanced Search
Hits
9951
Tanggal Dimuat: 2013/09/14
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimanakah adab-adab malam pertama?
Pertanyaan
Mohon Anda jelaskan tentang malam pertama!
Jawaban Global
Malam pertama adalah malam satu ranjang antara dua pasangan yang diikat oleh perjanjian suami istri dengan jalan yang benar dan sesuai aturan syar’i. Malam ini merupakan malam yang sangat penting dan diberkahi dalam kehidupan setiap insan. Keberkahan malam ini sedemikian penting sehingga disebutkan dalam hadis bahwa apabila seorang mukmin melangsungkan pernikahan, maka setengah keimanannya akan sempurna. Pada malam ini malaikat menurunkan rahmat-Nya bagi kedua pasangan pengantin itu.
Dalam literatur Islam, terdapat adab-adab yang sangat banyak terkait dengan, di antaranya:
  1. Kedua pengantin memasuki kamar pada malam hari
  2. Pada malam pengantin diawali dengan salat dua rakaat dan diiringi dengan doa khusus
  3. Mustahab bagi pengantin wanita untuk mengambil air wudhu dan juga salat dua rakaat
  4. Setelah salat, pengantin pria meletakkan tangannya di bagian depan kepala (ubun-ubun/dahi) pengantin wanita kemudian membaca doa khusus
Jawaban Detil
Malam pertama adalah malam satu ranjang antara dua pasangan yang diikat oleh perjanjian suami istri dengan jalan yang benar dan sesuai aturan syar’i. Malam ini merupakan malam yang sangat penting dan diberkahi dalam kehidupan setiap insan. Keberkahan malam ini sedemikian penting sehingga disebutkan dalam hadis bahwa apabila seorang mukmin melangsungkan pernikahan, maka setengah keimanannya akan sempurna. Pada malam ini malaikat menurunkan rahmat-Nya bagi kedua pasangan pengantin itu.
Adab-adab hubungan suami istri terdiri dua bagian:
  1. Adab-adab Malam Pengantin:
  1. Pertama-tama pasangan pengantin pria dan wanita mengambil air wudhu
  2. Mencuci kaki pengantin wanita ketika memasuki rumah pengantin pria. Rasulullah Saw bersabda, “Wahai Ali! Ketika kau memboyong pengantin wanita ke rumahmu, lepaslah sepatunya kemudian dudukkanlah (ketika ia duduk) dan cucilah kakinya, kemudian siramkanlah air cucian itu sampai semua halaman rumah terbasahi, karena apabila kau melakukan hal ini, Tuhan akan mengeluarkan 70 ribu macam kefakiran dari rumah itu, akan mendatangkan keberkahan sebanyak 70 ribu dan akan turun disamping pengantin wanita sehingga keberkahan itu akan menyebar kesuluruh sudut-sudut rumah, sampai keberkahan dan kerahmatan berada di rumah itu, maka pengantin wanita itu akan aman dari masalah psikologis, kusta dan belang-belang.”[1]
  3. Mengucapkan takbir pada malam pertama, dimana hal ini tidak sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan pada masa jahiliyah
  4. Mengerjakan salat dua rakaat setelah berwudhu dan dengan merendah serta khusyu membaca doa berikut sehingga akan berpengaruh pada pengantin pria dan wanita:
« اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي إِلْفَهَا وَ وُدَّهَا وَ رِضَاهَا وَ رَضِّنِي بِهَا ثُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اجْتِمَاعٍ
وَ أَسَرِّ ائْتِلَافٍ فَإِنَّكَ تُحِبُّ الْحَلَالَ وَ تَكْرَهُ الْحَرَام‏»
“Tuhanku anugerahkan kepada kami kecintaan dan ketulusan istriku bagiku dan ridhalanlah ia kepadaku dan ridhaku kepadanya, satukanlah di antara kami berdua dengan sebaik-baik kesatuan dan hilangkanlah perbedaan di antara kami. Seseungguhnya Engkau mencintai yang halal dan membenci yang haram.”
  1. Membaca doa dan munajat yang dibaca setelah mengerjakan salat mustahab malam pertama
  2. Setelah pengantin wanita memasuki kamar pengantin, pengantin pria meletakkan tangannya di ubun-ubun/dahi istri dan membaca doa
 « اَللَّهُمَّ بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَ بِكَلِمَاتِكَ اسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَداً فَاجْعَلْهُ
 مُبَارَكاً سَوِيّاً وَ لَا تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيهِ شِرْكاً وَ لَا نَصِيباً»
Tuhanku! Dengan amanah yang Aku mengambilnya dan dengan kalimat-Mu Aku menjadikannya halal (bagiku), apabila Engkau anugerahkan anak dari perempuan ini, berkahilah ia dan jauhkanlah ia dari setan.”
  1. Adab-adab Umum Jima (Amalan-Amalan Mustahab)
  1. Berwudhu
  2. Membaca basmalah
  3. Jangan terburu-buru ketika jima dan siapkan istri sehingga ia juga menikmatinya secara sempurna
  4. Lakukan jima pada malam-malam: Senin, Selasa, Kamis dan Jumat
  5. Lakukan jima ketika istri juga mau.
Dianjurkan untuk tidak berhubungan suami istri ketika:
  1. Pada malam dan hari ketika terjadi gerhana bulan dan matahari
  2. Ketika matahari tenggelam
  3. Waktu antara terbitnya fajar hingga munculnya matahari
  4. Malam pertama setiap bulan selain bulan Ramadhan
  5. Pada malam terakhir setiap bulan
  6. Setelah ihtilam (mimpi basah)
  7. Dalam kamar ketika ada anak kecil
  8. Dengan telanjang
  9. Di bawah langit
  10. Menghadap atau membelakangi kiblat
  11. Di tempat dimana ada anak kecil dan melihat mereka atau mendengar suara mereka, walaupun mereka tidak paham
  12. Ketika perut dalam keadaan penuh (kenyang)[2]
  13. Dalam waktu antara adzan dan iqamah karena merupakan waktu khusus untuk beribadah
  14. Pada malam Idul Qurban
  15. Pada malam Idul Fitri
Selain pada waktu-waktu dan kondisi-kondisi di atas adalah makruh. Selain waktu-waktu yang disebutkan maka  tidak ada masalah mendekati istri.[3] [iQuest]
Untuk literatur lebih lanjut silahkan lihat:
  1. Aine Hamsar Dāri, Ibrahim Amini
  2. Izdiwāj Asān, Isytihardi
  3. Izdiwāj dar Islām, Misykini
  4. Izdiwāj Maktab Insan Sazi, Dr Pak Nezad
  5. Hilyah al-Mutaqin, Allamah Majlisi, hal. 70-75
  6. Izdiwāj wa Masāil Jensi, Kumpulan pengarang
  7. Behesyt Khānewāde, Dr Sayid Jawad Mustafa
 

[1] Syaikh Shaduq, Man Lā Yahdhuruhu al-Faqih, Riset: Ghifari, Ali Akbar, jil. 3, hal. 551, Daftar Intisyarat Islami, 1413.
[2] Safinah al-Bihār, jil. 1, hal. 181
[3] Software Porsemān
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...