Advanced Search
Hits
15846
Tanggal Dimuat: 2009/07/30
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana kedudukan salat dan infak itu dalam pandangan orang-orang munafik?
Pertanyaan
Bagaimana kedudukan salat dan infak itu dalam pandangan orang-orang munafik?
Jawaban Global

Orang-orang munafik adalah sebuah kelompok yang tidak meyakini Tuhan dan akhirat dalam hatinya namun secara lahir menampakan diri mereka di hadapan kaum Muslimin sebagai orang-orang beriman.

Dengan memperhatikan sifat-sifat orang-orang munafik dalam al-Quran, mereka tidak meyakini salat dan zakat. Apabila mereka mengerjakan salat dan menunaikan zakat maka hal itu dilakukan bukan dengan niat yang tulus dan suci, melainkan dengan dasar pamer dan sekedar ingin menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang beragama. Orang-orang munafik di samping menghindar untuk mendermakan hartanya untuk urusan sosial, mereka juga mencegah orang lain untuk melakukan hal ini. Rasulullah Saw bersabda, “Orang-orang munafik memiliki tiga tanda-tanda: Berdusta tatkala berkata-kata. Mengingkari tatkala berjanji. Dan berkhianat tatkala dipercaya.”

Jawaban Detil

Kemunafikan artinya bersikap mendua, berkebalikan antara lahir dan batin serta berwajah ganda. Orang munafik adalah seseorang yang menyembunyikan kekufurannya dan menampakan sesuatu yang berbeda secara lahir.[1] Orang-orang munafik adalah sebuah kelompok yang tidak meyakini Tuhan dan akhirat dalam hatinya namun secara lahir menampakan diri mereka di hadapan kaum Muslimin sebagai orang-orang beriman.[2]

Islam dalam rentang perjalanan sejarahnya berhadapan dengan sebuah kelompok yang di samping tidak memiliki ketulusan dan keprawiraan untuk beriman juga tidak memiliki kekuatan dan keberanian untuk menentangnya secara lahir. Kelompok ini disebut dalam al-Quran sebagai orang-orang munafik, “munâfiqûn.” Orang-orang ini berada pada barisan kaum Muslimin sejati dan merupakan ancaman besar bagi Islam dan kaum Muslimin. Mengingat bahwa mereka menampakkan diri sebagai Muslim secara lahir, dan pada umumnya sulit untuk dapat mengidentifikasi mereka, namun demikian al-Quran menunjukkan tanda-tanda akurat dan hidup bagi orang-orang munafik  yang menjelaskan garis batin mereka.[3]

Kelompok ini terbentuk setelah hijrahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah dan gembong kaum munafikin kala itu adalah Abdullah bin Ubay.[4]

 

Ciri-ciri Orang-orang Munafik

Dalam al-Quran dan riwayat disebutkan tentang tipologi dan ciri-ciri orang-orang munafik dan yang paling utama adalah sebagai berikut:

  1. Dalam hati, mereka tidak beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian. Namun secara lahir mereka menampakkan diri sebagai orang-orang beriman sehingga mereka memanfaatkan hukum-hukum Islam yang berguna bagi mereka seperti thahâra (kesucian), pernikahan, warisan dan lain sebagainya. “Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.” (Qs. Al-Baqarah [2]:8)
  2.  Mengklaim diri sebagai orang-orang yang memperbaiki sementara mereka sebenarnya adalah orang-orang yang merusak. “Dan jika dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (Qs. Al-Baqarah [2]:10-11)
  3. Untuk sampai pada tujuan-tujuan kejinya mereka menggunakan segala cara, seperti menipu dan mengecoh. Mereka ingin menipu dan mengecoh Allah Swt namun sebenarnya merekalah yang tertipu.  “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.” (Qs. Al-Nisa [4]:142)
  4. Mereka jauh dari Allah Swt dan tidak merasakan kenikmatan dalam bermunajat kepada Allah Swt, “Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas.” (Qs. Al-Nisa [4]:142)

 

Rasulullah Saw bersabda, “Orang-orang munafik memiliki tiga tanda-tanda: Berdusta tatkala berkata-kata. Mengingkari tatkala berjanji. Dan berkhianat tatkala dipercaya.”[5]

Imam Husain As, dalam menjelaskan ciri-ciri orang munafik, bersabda, “Hindarilah segala sesuatu yang membuatmu menyatakan maaf; karena orang beriman tidak melakukan keburukan dan juga tidak meminta maaf. Namun orang munafik setiap hari melakukan keburukan dan meminta maaf.”[6]

Namun, kemunafikan (nifak) sebagaimana sifat-sifat tercela lainnya memiliki beragam tingkatan. Apa yang disebutkan dalam riwayat di atas adalah kemunafikan tingkat tinggi dan kemunafikan tingkat rendah.

 

Keyakinan dan Pandangan Orang-orang Munafik

Kemunafikan dan sikap mendua orang-orang munafik berpengaruh pada keyakinan dan tindakan serta melahirkan beragam pandangan. Karena itu terdapat beberapa bentuk kemunafikan di antaranya adalah:

  1. Kemunafikan dalam keyakinan: Seperti seseorang yang mengklaim Islam dan mengaku sebagai Muslim secara lisan namun tidak dikenal sebagai Muslim atau menampakkan diri secara lahir sebagai orang beriman namun tidak dihitung sebagai orang yang beriman.
  2. Kemunafikan dalam ucapan: Seperti seseorang yang berkata, “Namun saya tidak meyakininya dalam hati saya.” Dengan penjelasan ini orang-orang yang berdusta adalah tergolong sebagai munafik. Karena antara lisan dan hatinya tidak satu. Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw disebutkan bahwa salah satu tanda-tanda kemunafikan adalah berkata-kata dusta.”[7]
  3. Kemunafikan dalam tindakan: Seperti seseorang yang bertentangan antara perbuatan lahirnya dan niat batinnya. Sebagaimana seseorang yang mengerjakan salat secara lahir dan menunjukkan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dan menjaga amanah namun pada hakikatnya ia tidak salat dan pengkhianat.[8]

 

Keyakinan dan ajaran-ajaran orang-orang munafik dapat dikenali dari sifat-sifat mereka yang disebutkan dalam al-Quran yang akan disinggung sebagian dari sifat-sifat tersebut sebagai berikut:

  1. Orang-orang munafik karena tidak beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian, apabila mereka melakukan salat atau perbuatan baik, mereka tidak mengerjakannya dengan niat tulus melainkan dengan dasar riya; artinya seluruh motivasi dan gerakannya dalam mengerjakan perbuatan ini adalah ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia adalah seorang yang beragama sehingga mereka memperoleh kedudukan dan martabat di sisi masyarakat, “Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia.” (Qs. Al-Nisa [4]:142) dan hal ini adalah bentuk kemunafikan kepada Tuhan dalam masalah ibadah.[9] Karena itu, sesuai dengan ayat ini, orang-orang munafik, pada hakikatnya, tidak menerima salat itu. Kemunafikan seperti ini adalah bentuk kemunafikan dalam tindakan.
  2. Memandang diri mereka sebagai orang yang berakal, paling pandai dan paling cerdas di antara seluruh manusia dan orang-orang beriman.[10] Al-Quran menyatakan, “Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman”, mereka menjawab, “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” (Qs. Al-Baqarah [2]:13) Bentuk kemunafikan seperti ini adalah kemunafikan dalam keyakinan yang memandang dirinya sebagai orang yang paling pintar dalam masalah-masalah agama dan sosial-kemasyarakatan.
  3. Mereka tidak menyerahkan zakat atas hartanya dan tidak menerima zakat sebagai sebuah kewajiban yang harus dijalankan; sebagiamana yang disebutkan dalam surah al-Taubah, “Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka tindakan ini menimbulkan kemunafikan dalam hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.” (Qs. Al-Taubah [9]:76-77) dan demikianlah bentuk kemunafikan dalam tindakan.

 

Orang-orang munafik di samping tidak mau berderma dalam masalah sosial, mereka juga mencegah orang lain untuk melakukan hal tersebut. Al-Quran menjelaskan perbuatan mereka itu seperti ini, “Mereka (orang-orang munafik) yang mengatakan, “Janganlah kamu memberikan infak kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.” (Qs. Al-Munafiqun [63]:7)

Oleh itu, pandangan dan keyakinan orang-orang munafik terkait dengan salat dan zakat, mereka mengerjakan salat namun dalam hati mereka tidak menerima salat. Mereka melakukannya dengan maksud riya (pamer) dan riya adalah amalan yang membatalkan salat. Di samping tidak menyerahkan zakat dan mereka juga tidak menerima zakat sebagai sebuah kewajiban yang harus dikerjakan, bahkan mereka mencegah orang lain untuk menyerahkan zakat. Kedua bentuk kemunafikan ini adalah kemunafikan dalam tindakan. [iQuest]

 


[1]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 1, hal. 93 & 97, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Capkhaneh Marwi, Cetakan 21, 1365 S; Sayid Abdulhusain Dastghib Syirazi, Qalbun Salim, hal. 69, Daftar Intisyarat-e Islami, Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiyah Qum, Cetakan Kelima, 1387 S; Sayid Mustafa Husaini Dasyti, Ma’ârif wa Ma’arîf (Dânestanhâ-ye Islâmi, huruf Mim, kalimat Munafik);  Majidduddin Abu al-Sa’adat Mubarak bin Muhammad Jazri, Ibnu Atsir, al-Nihâyah, jil. 5, hal. 98, Cetakan Keempat, Qum, Tanpa Tahun.  

[2]. Tafsir Nemune, jil. 1, hal. 93 & 97; Qalbun Salim, hal. 69; Ma’ârif wa Ma’arîf, Kalimat Munafiq.  

[3]Tafsir Nemune, jil. 1, hal. 93.  

[4]. Ja’far Subhani, Tafsir Surah Munâfiqun (Dust Namâhâ), hal. 13-18, Markaz Cap wa Nasyr Daftar Tablighat Islami, Hauzah Ilmiyah Qum, Cetakan Keempat, 1386 S.   

[5]. Syaikh Abdu ‘Ali bin Jum’ah, Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil. 2, hal. 246, Capkhaneh ‘Ilmiyah, Qum.  

[6]. Abu Muhammad Hasan Harrani, Tuhaf al-‘Uqul, hal. 177; Sayid Mustafa (Ali I’timad) Musawi, Lama’at min Balâghat al-Husain, hal. 122, Cap A’mali, Karbala.  

[7]. Tafsir Nur Tsaqalain, jil. 2, hal. 246.  

[8]. Makarim Syirazi, Amtsâl al-Qur’ân (Mitsâl-hâ-ye Zibâi Qur’ân), Disusun dan Ditata oleh Abul Qasim ‘Aliyan Nejadi, hal. 32, Intisyarat Nasl Jawan, Capkhane Madrasah al-Imam Amirul Mukminin, Cetakan Pertama, 1378 S. 

[9]. Qalbun Salim, hal. 73. 

[10]. Tafsir Nemune, jil. 1, hal. 95.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...