Advanced Search
Hits
40574
Tanggal Dimuat: 2012/05/10
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana hubungan Iman dan ketenangan hati dalam pandangan Al-Quran?
Pertanyaan
Bagaimana hubungan iman dan ketenangan hati dalam pandangan Al-Quran? Sebutkanlah surah dan ayat yang berkenaan dengan hal ini?
Jawaban Global

Iman secara leksikal bermakna kepercayaan sebagai lawan dari pendustaan (pengingkaran). Dan secara teknikal, iman berarti pengakuan dengan lisan, ketetapan dan kepercayaan dalam hati, dan beramal dengan tindakan anggota badan. Namun “ketenangan hati” secara bahasa bermakna ketenangan dalam hati setelah kebimbangan dan kekhawatiran.

 

Perbedaan Iman Dan Ketenangan Hati

Terkadang manusia mungkin saja dengan perantara argumen dan demonstrasi (burhan) menyakini sesuatu, dan dengan argumen ini dapat diterima secara rasional, namun tidak memberikan ketenangan di dalam benak kita. Tetapi jika hal itu memberikan keyakinan di dalam hati maka keyakinan ini akan menyebabkan ketenangan hati dan akan menetap di hatinya.

Berkenaan dengan ini terdapat sebuah riwayat seseorang bertanya kepada Imam Ridha As, “Apakah dahulu dalam hati Ibrahim As terdapat keraguan dan kebimbangan?” Imam Ridha As menjawab, “Tidak, melainkan Ibrahim As (dalam keadaan) yakin dan meminta kepada Allah swt agar ditambah keyakinannya.”

Jawaban Detil

Iman secara leksikal adalah kepercayaan lawan dari pendustaan (pengingkaran)[1]. Dan secara teknikal, iman berarti pengakuan dengan lisan, ketetapan dan kepercayaan dalam hati, dan beramal dengan tindakan anggota badan.[2] Namun “ketenangan hati” secara bahasa bermakna ketenangan di dalam hati setelah kebimbangan dan kekhawatiran.[3]

 

Perbedaan Iman dan Ketenangan Hati

Terkadang manusia mungkin saja dengan perantara argumen dan demonstrasi (burhan) menyakini sesuatu, dan dengan argumen ini dapat diterima secara rasional, namun tidak memberikan ketenangan di dalam hati kita. Tetapi jika hal itu memberikan keyakinan di dalam hati maka keyakinan ini akan menyebabkan ketenangan di dalam hati dan akan menetap di hatinya.

Dalam kondisi seperti ini tidak akan terdapat segala bentuk waswas dan keraguan yang muncul dalam benak, misalnya: kita semua yakin bahwa orang mati tidak dapat melakukan apa-apa dan hal ini dapat kita percayai dengan argumen dan dalil, namun hal itu tidak sampai ke dalam hati kita, oleh karena itu mungkin saja seseorang takut terhadap orang mati khususnya di malam hari. Akan tetapi ada orang orang yang pekerjaan mereka berhubungan dengan orang orang mati, mereka tidak akan memiliki ketakutan seperti ini.[4]

Oleh karena itu ketika seseorang telah sampai pada kedudukan (maqam) syuhud (penyaksian hakikat) maka hatinya akan tenang. Nabi Ibrahim As juga memiliki kesempurnaan dan kemurnian iman terkait dengan menghidupkan kembali orang orang yang sudah mati, dan tidak terdapat secercah keraguan di dalam hati, akan tetapi ia berharap sampai kepada ketenangan hati.

Berkenaan dengan ini terdapat sebuah riwayat seseorang bertanya kepada Imam Ridha As, “Apakah dahulu dalam hati Ibrahim As terdapat keraguan dan kebimbangan?” Imam Ridha As menjawab, “Tidak, melainkan Ibrahim As (dalam keadaan) yakin dan meminta kepada Allah Swt agar ditambah keyakinannya.”[5]

Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Ibrahim As memiliki keraguan kalau demikian adanya kita juga boleh memiliki keraguan dan apabila kita tidak memiliki iman dan keyakinan maka tidak akan ada cela dan aib yang dapat ditujukan kepada kita.

Disebutkan dalam sebuah riwayat:  “Seseorang mengirim surat ke Imam Musa Al-Kazim As dan mengatakan, saya dalam keadaan keraguan, sebagaimana Ibrahim As juga berkata kepada Allah Swt, “Perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati”. Saya juga menginginkan engkau memperlihatkan sesuatu kepadaku.” Imam As menjawab dengan menulis, “Sesungguhnya Ibrahim As adalah seorang beriman dan menginginkan kadar imannya bertambah, akan tetapi engkau dalam keadaan ragu dan tidak terdapat kebaikan keraguan pada manusia.”[6]

Oleh karena itu, manusia haruslah memiliki keimanan dan keyakinan dalam permasalahan prinsip-prinsip agama (ushuluddin), dan untuk mendapatkan keimanan dan keyakinan terdapat jalan-jalan argumentasi dan demonstrasi (burhan) yang tidak lagi menyisakan keraguan bagi manusia. Dan untuk menjawab pelbagai syubhat (kesamaran) yang dijumpainya ia dapat merujuk kepada ulama agama.

Allakulihal, dengan sedikit cermat dan pendalaman terhadap ayat Al-Quran maka hal itu akan menghantarkan kita sampai kepada hakikat ini bahwa yang dapat menghilangkan kecemasan-kecemasan ruh dan jiwa adalah penguatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Adil, dan juga keimanan terhadap hari kiamat, surga dan neraka, amal-amal ibadah seperti shalat sehingga manusia dapat sampai kepada kedudukan ini.

Ketika seorang Mukmin telah merasakan bahwa Allah Swt telah memberikan rahmat-rahim dan melindunginya, maka tidak akan ada lagi ketakutan, kecemasan, kegelisahan di dalam hatinya, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.[7]  Allah Swt pada ayat ini mengatakan: Jika kalian bersama Allah, semua kekuasaan bumi dan langit berada dalam kekuasaan ikhtiar kalian, dan Allah Swt mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan kesusahan-kesusahanmu, dan mengetahui kegigihan, ketaatan, dan penghambaanmu.

Dengan bibit-bibit keimanan kepada Ilahi seperti ini bagaimana mungkin tidak muncul ketenangan hati dalam diri manusia? Tentu saja watak dan makrifat ini akan menutup perkara-perkara yang menimbulkan kecemasan dan kebimbangan ruh pada  jiwa dan hati manusia.[iQuest]

 

 

 


[1]. Muhammad bin Mukaram Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, jil. 13, hal. 21, Dar Shadra, Beirut, Cetakan Ketiga, 1414 H.

[2]. Kulaini, Al-Kâfi, jil. 2, hal. 27, Hadis 1, Dar al-Kitab al-Islamiyah, Teheran, 1365 S, Imam Shadiq As bersabda, “Iman adalah pengakuan dengan lisan, di ikat di dalam hati, dan beramal dengan keyakinan.” Untuk  telaah lebih jauh ihwal makna iman dan perbedaannya dengan Islam dan ilmu silahkan lihat indeks “ Syarat-syarat Islam dan Iman,” Pertanyaan No. 1311 (Site: 1343) dan  “Perbedaan Iman dan Ilmu, Pertanyaan No. 5382 (Site: 5651)

[3]. Husain bin Muhammad, Raghib Isfahani, Tarjamah wa Tahqiq Mufradât Alfaz Qurân, Khusrawi, Gulam Reza, Intisyarat Murtadhawi, Teheran, Cetakan Kedua, 1375 S.

.[4] Nasir Makarim Shirazi, Tafsir Nemune, jilid 2, hlm 304, terbitan Darul kitab Al Islamiyah, Tehran, cetakan pertama, 1374 HS.

[5]. Abd Ali bin Jumah Arusi Huwaizi, Nur al-Tsaqalain, jil. 1, hal 330, terbitan Muasasah Al Tarikh Al Arabi, Bairut, cetakan pertama, 1412 H.

[6]. Ibid, jil.1, hal. 336.

[7]. (Qs. Ali Imran [3]: 139)

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Siapakah yang dimaksud Ahlulbait itu?
    11852 Teologi Lama 2014/08/23
    Ahlulbait merupakan sebuah terminologi Qurani, hadis dan teologis yang bermakna keluarga Nabi Saw. Terminologi ini dalam makna ini hanya sekali disebutkan dalam al-Quran pada ayat Tathir yaitu ayat 33 surah al-Ahzab. "Innamâ yuridullâh liyudzhiba 'ankum al-rijsa Ahlalbait wa Yutahhirakum Tathira." Sesungguhnya Allah Swt hendak mensucikan kalian wahai ...
  • Apakah para Imam Maksum juga melakukan praktik mut'ah (pernikahan sementara)?
    12894 Para Maksum 2009/10/17
    Pernikahan sementara merupakan salah satu tradisi (sunnah) dalam Islam yang dibolehkan secara syar'i dalam al-Qur'an yang menegaskan kehalalalan pernikahan ini. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam surah al-Nisa (4) ayat 24. Sedemikian sehingga berdasarkan ayat tersebut orang-orang beriman dapat memanfaatkan pernikahan seperti ini sekiranya dipandang perlu dan ada keinginan ...
  • Apakah Imam ‘Ali As memiliki istri lainnya selagi Sayidah Zahra As masih hidup?
    8643 Sejarah Para Pembesar 2009/08/09
    Sesuai dengan apa yang disebutkan oleh kitab-kitab sejarah bahwa istri pertama Amirul Mukminin Ali As adalah Sayidah Fatimah. Dan pada masa hidup Sayidah Zahra, Imam ‘Ali As tidak menikah dengan wanita lain. Mengingat salah satu wasiat Hadhrat Zahra As adalah bahwa beliau menikah dengan Amamah binti ‘Ash yang pada hakikatnya ...
  • Ayah saya telah syahid. Saya ketika itu belum mencapai usia baligh dan tidak tahu secara pasti berapa jumlah salat qadhâ ayah saya? Apa yang harus saya lakukan dalam masalah?
    5812 Hukum dan Yurisprudensi 2012/01/07
    Sesuai dengan fatwa para marja agung taklid, apabila ayah memiliki salat qadhâ, maka kewajiban menunaikan salat qadhâ tersebut jatuh di pundak putra sulung (tertua). Terlepas dari apakah pada masa meninggalnya ayah, sang anak telah mencapai usia baligh atau tidak.[1] Apabila sang anak tidak mengetahui ...
  • Apa hukumnya membatalkan salat dengan sengaja menurut fatwa Pemimpin Agung Revolusi Imam Khamenei?
    18394 Hukum dan Yurisprudensi 2011/06/19
    Haram hukumnya membatalkan dan memutus salat wajib dalam kondisi ikhtiar (tidak darurat) hanya saja perbuatan ini tidak menyebabkan orang harus membayar kaffarah. Apabila seseorang ragu dan syak bahwa apakah salatnya telah benar ia kerjakan atau tidak maka ia tidak boleh mengindahkan ragunya itu dan harus bersandar bahwa salat yang telah ...
  • Siapakah dan bagaimanakah sosok Mansur Hallaj itu?
    11857 Tafsir 2011/12/13
    Husain bin Mansur Hallaj lahir di Baidha (salah satu daerah di bilangan Syiraz) namun kemudian tumbuh besar di Irak. Hallaj merupakan sosok arif paling kontroversial dalam dunia Islam dan banyak mengungkapkan syathiyyât. Para juris banyak mengkafirkannya dan memvonis hukuman gantung bagi Hallaj pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah. ...
  • Bagaimana manusia bisa sampai pada kesempurnaan?
    15995 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    1.     Jawaban untuk pertanyaan di atas bisa diklasifikasikan dalam empat bahasan, yaitu: a. Definisi dari kata "sempurna" dan perbedaannya dengan kata "lengkap"; b. Kesempurnaan manusia; c. Kesempurnaan manusia dari perspektif Islam; dan d. Jalan ...
  • Terdapat dalam buku sejarah yang manakah cerita tentang tangan baidha atau tangan putih, tongkat Nabi Musa yang menjadi Naga dan Nabi Musa yang melewati sungai Nil?
    12167 Sejarah Para Pembesar 2012/07/18
    Banyak dari surah-surah al-Quran yang berbicara tentang mukjizat-mukjizat para nabi, termasuk Nabi Musa dan terutama cerita tentang tangan baidha, tongkat beliau yang menjadi naga dan cerita mengenai lewatnya Nabi Musa di atas sungai Nil. Demikian juga banyak kitab-kitab sejarah yang membahas tentang masalah ini, termasuk ...
  • Apa alasan Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah ?
    45166 Sejarah 2015/08/17
    Selama di Mekkah, Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya mendapatkan ganguan, siksaan dan ancaman. Secara umum kaum Muslimin harus menghadapi kondisi yang sangat pelik dan sulit. Pada tahun kesepuluh bi’tsat, tidak lama setelah keluarnya Bani Hasyim dari Sy’ib, Abu Thalib[i] dan Khadijah
  • Apa warna sorban Nabi Saw dan para Imam Maksum As?
    28845 Para Maksum 2009/12/16
    Di masa kekinian, banyak dari umat dan kelompok manusia memiliki pelbagai tanda dan alamat yang dengan perantara tanda atau alamat tersebut mereka saling mengenal dan menjalin hubungan antara satu dengan yang lain. Begitu pula dengan para Sayid dengan mengikut pada datuknya yang mengenakan sorban ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262944 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247441 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230828 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216271 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177105 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172174 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168910 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159412 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    142128 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134927 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...