Advanced Search
Hits
7416
Tanggal Dimuat: 2012/02/02
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana kedudukan dan kepribadian Zurarah di hadapan para Imam Maksum As?
Pertanyaan
Seberapa tinggi kedudukan Zurarah di hadapan para Imam Maksum As? Apakah seluruh riwayat yang disampaikan Zurarah dapat diterima?
Jawaban Global

Zurarah adalah salah satu sahabat para Imam Maksum As yang memiliki kedudukan dan derajat tinggi di sisi mereka. Ia dipandang sebagai salah seorang sahabat ijma’ (konsensus). Ulama sepakat dan mencapai konsensus terkait dengan witsâqah (kehandalannya) dan kejujurannya.

Meski terdapat sebagian riwayat yang mengecamnya, namun di antara sekumpulan riwayat dan kesimpulan final, kita dapat mengambil konklusi dengan benar bahwa ia merupakan salah satu sahabat terbesar para Imam Maksum As.

Jawaban Detil

Zurarah bin A’yan al-Syaibani adalah salah seorang sahabat terbesar Imam Baqir As dan Imam Shadiq As. Zurarah banyak menukil riwayat dari kedua imam ini.[1]

Asal keluarga Zurarah dari Roma dan ayahnya adalah seorang berkebangsaan Romawi yang hidup sebagai budak belian di Bani Syaiban. Karena belajar al-Qur’an ayahnya kemudian dibebaskan dari Bani Syaiban.[2]

Menurut Syaikh Thusi, keluarga A’yan adalah salah satu keluarga Syiah yang terkenal yang mewariskan banyak riwayat, kitab dan prinsip-prinsip.[3]

Najjasyi, dalam bercerita tentang Zurarah, menulis, “(Zurarah) adalah syaikh dan sahabat besar para imam di masanya. Ia adalah seorang qari, fakih, mutakallim, penyair dan sastrawan besar yang mengumpulkan seluruh sifat terpuji pada dirinya. Zurarah adalah orang yang jujur dan berkata lurus atas apa yang dikatakan dan dinukilnya.”[4]

Ia adalah seorang sahabat ijma’ (konsensus). Ulama sepakat dan mencapai konsensus terkait dengan witsâqah (kehandalannya) dan kejujurannya.[5]

Kassyi dalam bukunya menukil dari Ibnu Qaulawiyah dan ia dengan sanad menukil riwayat dari Imam Musa Kazhim As yang menyatakan, “Pada hari Kiamat akan terdengar seruan, “Dimanakah para sahabat Muhammad bin Abdullah Saw yang setia dan tidak melanggar janjinya? Kemudian Salman, Miqdad, Abu Dzar berdiri.” Kemudian Imam Musa Kazhim As menyebut nama para sahabat Imam Baqir As dan Imam Shadiq As dan bersabda, “Terdengar seruan, “Dimanakah para sahabat Imam Baqir As dan Imam Shadiq As yang tidak melanggar janji mereka?” Kemudian sebagian orang berdiri dan Zurarah berada di antara mereka.”[6]

Namun demikian pada sebagian riwayat terdapat hal-hal yang berisikan kecaman terhadap Zurarah dan Imam berlepas diri dari Zurarah.

Abu Bashir bertanya kepada Imam Shadiq As tentang ayat “alladzina âmanû walam yalbisu imanahum bizhulm.”[7] Imam Shadiq As bersabda, “Wahai Abu Bashir. Aku dan engkau harus berlindung kepada Allah Swt dari kezaliman ini. Obyek ayat ini adalah Zurarah, Abu Hanifah dan para sahabatnya.”[8]

Pendapat Imam Shadiq As ini kemudian diingkari sendiri oleh beliau dan menunjukkan bahwa riwayat-riwayat yang disampaikan dari beliau tentang Zurarah adalah dimaksudkan untuk menjaga keselamatan jiwa Zurarah sendiri.

Abdullah bin Zurarah menukil dari Imam Shadiq As yang bersabda kepadanya, “Sampaikan salam saya kepada ayahmu (Zurarah) dan katakan bahwa kritikan-kritikan yang saya sampaikan kepadanya pada hakikatnya untuk membelanya, karena para musuh kami akan menyerang dan menyakiti siapa saja yang kami puji. Dan boleh jadi mereka membunuhnya. Saya mengecamnya supaya hubungan antara kami dan dia tidak terganggu akibat ulah masyarakat awam dan musuh-musuh Ahlulbait. Demi Allah! Zurarah adalah sahabat terbaikku dan sahabat terbaik ayahku.”[9]

Dengan memperhatikan riwayat-riwayat ini yang berada pada tataran memecahkan kontradiksi antara pujian dan kecaman terkait dengan Zurarah, seluruh fakih dan alim, memandang agung dan besar pribadi Zurarah dan sebagai sahabat terunggul para Imam Maksum As.

Allamah Hilli dalam menggabungkan dua kelompok riwayat ini berkata, “Dengan memperhatikan riwayat-riwayat kecaman yang dinukil oleh Kassyi (yang menghimpun antara riwayat-riwayat kecaman dan riwayat-riwayat pujian) riwayat orang ini adalah riwayat maqbul (diterima) bagi saya.”[10]

Allamah Muhsin Amin juga menjelaskan nama banyak ulama dalam kitabnya, dengan memperhatikan dua kelompok riwayat, memandang Zurarah sebagai sahabat besar dan memuji kepribadiannya.[11]

Akhir kata kami ingin ingatkan bahwa kendati Zurarah termasuk sebagai sahabat besar para Imam Maksum As, namun demikian dalam menerima satu riwayat bergantung pada beberapa hal; di antaranya apabila sebuah riwayat ingin diterima, selain hal-hal yang berkaitan dengan teks dan keluarannya, seluruh orang-orang yang terdapat dalam silsilah sanad sebuah riwayat harus memiliki derajat witsâqah dan dapat dipercaya. Karena itu, semata-mata dengan adanya seorang tsiqah dalam sanad, tidak dapat menjadi justifikasi bagi kita untuk menghukumi validitas riwayat tersebut. Boleh jadi, dalam silsilah periwayat, terdapat seseorang pendusta yang menyandarkan riwayatnya pada orang-orang seperti Zurarah. Tentu saja kita tidak dapat menerima riwayat ini dan riwayat-riwayat yang serupa hanya dengan memandang bahwa Zurarah sebagai orang yang terpercaya disebutkan dalam sanad tersebut. [iQuest]



[1]. Muhammad bin Hasan Thusi, Rijâl Thûsi, hal. 337, Intisyarat Haidariyah, Najaf, 1381 H.  

[2]. Muhsin Amin Amili, A’yân al-Syiah, jil. 7, hal. 46, Dar al-Ta’aruf, Beirut, 1406 H.  

[3]. Muhammad bin Hasan Thusi, Fehrest Thûsi, hal. 209, al-Maktabat al-Murtadhawiyah, Najaf, Tanpa Tahun.  

[4]. Ahmad bin Ali Najjasyi, Rijâl Najjâsyi, hal. 175, Intisyarat Islami, Qum, 1407 H.

[5]. Muhammad bin Umar Kassyi, Rijâl Kassyi, hal. 238, Danesygah Mashyad, 1348 S.

[6]. Rijal Kassyi, hal. 9, dengan ringkasan dan kesimpulan bebas dari hadis.

[7]. “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman.” (Qs. Al-An’am [6]:82)

[8]. Rijâl Kassyi, hal. 146.   

[9]. Rijâl Kassyi, hal. 138.  

[10]. Hasan bin Muthahhar Hilli, al-Khulâsah, hal. 76, Dar al-Dzakhair, Qum, 1411 H.  

[11]. A’yân al-Syiah, jil. 7, hal. 51.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261164 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246283 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230065 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214940 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176258 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171574 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168059 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158094 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140898 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134009 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...