Advanced Search
Hits
7759
Tanggal Dimuat: 2012/10/07
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana pandangan Imam Maksum As terkait dengan orang-orang zalim, pencerca dan pelaknat? Bagaimana memperlakukan mereka?
Pertanyaan
Tolong jelaskan tentang pandangan Imam Maksum As terkait dengan orang-orang zalim, pencerca dan pelaknat? Bagaimana memperlakukan orang-orang yang secara lahir meminta kerelaan dan kehalalan namun tidak ada niat untuk menebus kesalahan yang pernah dilakukannya?
Jawaban Global
Pada prinsipnya anjuran pertama agama Islam, Rasulullah dan para Imam Maksum supaya umatnya selalu bersikap lembut, berperangai baik dan mengasihi orang-orang bahkan kepada para penentang sekalipun. Hal ini sedemikian penting dalam pandangan al-Quran sehinggaa al-Quran menyatakan kepada Rasulullah Saw:
«فَبِما رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَ لَوْ كُنْتَ فَظًّا غَليظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَ اسْتَغْفِرْ لَهُم...»
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka.” (Qs. Ali Imran [3]:159)
Demikian juga, Allah Swt berfirman kepada Nabi Musa As:
«اذْهَبا إِلى‏ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغى‏* فَقُولا لَهُ قَوْلاً لَيِّناً لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشى»
“Pergilah kamu berdua kepada Fira‘un, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.”  (Qs Thaha [20]:43-44)
Karena itu Anda perhatikan bahwa anjuran dan nasihat Islam dalam menghadapi para penentang adalah sikap lembut dan santun, meski cara seperti ini tidak mudah untuk dilakukan.
Dalam hal ini, al-Quran menyatakan:
«وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَ السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتي‏ هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذي بَيْنَكَ وَ بَيْنَهُ عَداوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ . حَميمٌ * وَما يُلَقَّاها إِلاَّ الَّذينَ صَبَرُوا وَما يُلَقَّاها إِلاَّ ذُو حَظٍّ عَظيمٍ»
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia terdapat permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Kedudukan dan sifat ini tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai bagian yang besar (dari keimanan dan ketakwaan). (Qs. Fushshilat [41]:34-35)
Al-Quran dalam ayat-ayat ini menyatakan bahwa meski para musuh tidak memiliki senjata selain cacian, tuduhan, makian, segala jenis tekanan dan kejahatan maka senjata kalian hendaklah kesucian, ketakwaan, ucapan kebenaran, sikap lembut dan cinta kasih.
Al-Quran pada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya yang menjelaskan dengan cara yang lain merupakan metode dakwah terpenting dan paling sublim khususnya ketika berhdapan dengan para musuh yang keras kepala dan jahil.          Karena setiap orang yang berbuat buruk maka ia juga menantikan hal yang sama sebagai balasan atas perbuatan mereka, khususnya orang-orang jahat; karena mereka sendiri berasal dari golongan ini, dan terkadang sebuah keburukan dibalas dengan berapa kali lipat keburukan. Namun, tatkala orang-orang melihat seseorang tidak hanya membalas keburukan dengan keburukan melainkan memperlakukan orang itu dengan baik dan santun, maka di sinilah nuraninya akan tergugah dan terjaga. Apa yang dilakukannya itu akan membuat ia malu sendiri dan akan menghormati orang yang melakukan kebaikan itu. Dendam dan permusuhan akan berganti menjadi cinta dan keakraban.
Tentu jelas bahwa bersikap lembut, berperangai baik dan mengabaikan haknya sendiri dalam menghadapi orang-orang seperti ini tetap memiliki batasan. Bersikap lembut terhadap orang-orang seperti ini sepanjang dilakukan dengan cara baik dan tepat sehingga diharapkan bahwa sikap ini akan berujung pada perbaikan sikap mereka dan merasa malu atas perbutan-perbuatannya yang tidak terpuji.
Selain itu, harus bersikap tegas terhadap orang-orang ini; karena senantiasa ada saja orang-orang yang menyalahgunakan metode ini dan sepanjang mereka tidak diperlakukan secara tegas maka mereka tetap tidak bergeming untuk berhenti melakukan perbuatan-perbuatan tercela ini. Al-Quran menyatakan:
لا يُحِبُّ اللهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلاَّ مَنْ ظُلِمَ وَ كانَ اللهُ سَميعاً عَليماً
“Allah tidak menyukai seseorang menampakkan keburukan orang lain dengan ucapannya, kecuali orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs al-Nisa [4]:148)
Hal ini berlaku dalam seluruh masalah kehidupan manusia. Imam Shadiq As dalam hal ini berkata, “Barangsiapa yang memenuhi hak seseorang yang dia sendiri tidak memenuhinya maka seolah ia menyembahnya selain Allah.” Kemudian Imam Shadiq bertutur lagi, “Layanilah saudaramu dan apabila ia menuntut pelayanan darimu maka ia tidak layak dihormati.” Kemudian seseorang bertanya, “Saya mengetahui hak seseorang namun ia tidak mengetahui hakku?” “Tidak ada penghormatan untuknya….”[1] (Karena pemenuhan hak itu harus timbal balik). [iQuest]
 

[1] Syaikh Mufid, Muhammad bin Muhammad, al-Ikhtishâsh, Riset dan edit oleh Ali Akbar Ghaffari dan Mahrami Zarandi, Mahmud, hal. 243, al-Mu’tamar al-Alami li Alfiyah al-Syaikh al-Mufid, Qum, Cetakan Pertama, 1413 H.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261092 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246246 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230040 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214898 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176228 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171546 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168018 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158054 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140838 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...