Advanced Search
Hits
21998
Tanggal Dimuat: 2010/02/17
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa Qabil membunuh Habil?
Pertanyaan
Mengapa Qabil membunuh Habil?
Jawaban Global

Dari ayat-ayat al-Qur'an dapat disimpulka n bahwa sebab pembunuhan Habil oleh Qabil adalah adanya sifat tercela hasud yang membakar Qabil yang berujung pada terbunuhnya Habil dalam keadaan teraniaya.

Jawaban Detil

Al-Qur'an menuturkan kisah anak-anak Adam dan pembunuhan satu dengan yang lainnya sebagai berikut: "Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, lalu diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil)."[1] Hal ini yang menjadi sebab saudara yang tidak diterima amalannya (Qabil), mengancam membunuh saudara yang lainnya (Habil) dan bersumpah "Ia (Qabil) berkata, “Aku pasti membunuhmu!”[2] Namun saudaranya (Habil) memberikan nasihat dan berkata, "Apabila demikian adanya, bukanlah salahku, melainkan salahnya berpulang kepadamu dimana perbuatanmu tidak disertai dengan takwa. “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa."[3]

Kemudian Habil menambahkan: "Sungguh kalau kamu menjulurkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menjulurkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam."[4] (Qs. Al-Maidah [5]:28)

Di samping itu, saya tidak ingin memikul dosa orang lain, "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri."[5] (Lantaran apabila engkau mengamalkan ancamanmu (dan membunuhku) maka beban dosa yang telah kulakukan pada masa lalu akan jatuh di pundakmu; karena engkau telah membunuhku dan engkau harus membayar tebusannya dan karena engkau tidak memiliki amal kebaikan maka engkau harus memikul beban dosa-dosaku). Dan tentu saja dengan menerima tanggung jawab besar ini, "maka engkau akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”[6]

Dari ayat-ayat ini dengan baik dapat disimpulkan bahwa sumber pertama perbedaan, pembunuhan dan pelanggaran dalam dunia kemanusiaan adalah masalah hasud. Dan masalah ini membuat kita mengenal pentingnya (untuk mengetahui dan menghindar dari) akhlak tercela ini dan pengaruh luar biasanya atas pelbagai kejadian dan peristiwa sosial dalam masyarakat umat manusia.[7][IQuest]



[1]. Qs. Al-Maidah (5):27

[2]. "Qala Laaqtulannaka." (Qs. Al-Maidah [5]:27)

[3]. "Qala Innama YataqabbaluLlah minal a-Muttaqin." (Qs. Al-Maidah [5]:27)

[4]. "Lain bastathta ilayya yadaka Litaqtulani ma Ana bibasith Yadaya Ilaika Liaqtulaka. nni AkhafaLlaha Rabbul Alamin." (Qs. Al-Maidah [5]:27)

[5]. "Inni uridu an tabua biitsmi wa itsmak." (Qs. Al-Maidah [5]:29)

[6]. "Fatakuna min ashabinnar wa dzalika jazau al-Zhalimin." (Qs. Al-Maidah [5]:29)

[7]. Silahkan lihat, Tafsir Nemune, jil. 4, hal. 346; Terjemahan Persia Tafsir al-Mizan, jil. 5, hal. 491; Min Huda al-Qur'an, jil. 2, hal. 353. Dalam Tafsir Min Huda al-Qur'an karya Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi, kita membaca, "Sesungguhnya Qabil tidak membunuh saudaranya dikarenakan hukum pertarungan siapa yang kuat (struggle of the fittest) sebagaimana yang diklaim oleh mazhab Darwinisme, juga tidak dikarenakan ingin mendapatkan wanita yang jelita sebagaimana yang diklaim mazhab Freudisme, juga bukan karena adanya tarbiyah yang buruk dan tekanan sosial. Atau pertarungan kelas atau selainnya sebagiamana yang diklaim oleh mazhab-mazhab sosial. Tidak. Qabil membunuh Habil karena kecintaannya untuk meninggi (isti'la) dan lantaran hasud yang membakarnya.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...