Advanced Search
Hits
28412
Tanggal Dimuat: 2010/02/25
Ringkasan Pertanyaan
Jika memang Nabi Isa As masih tetap hidup hingga sekarang, lalu mengapa Al-Qur'an menggunakan kata "mematikanmu" dalam ayat-ayatnya?
Pertanyaan
Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an: "(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan "mematikanmu" dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat." (QS. Ali-Imran [3]:55) Berdasarkan ayat tersebut, Nabi Isa As dinyatakan telah mati. Apakah dengan dicabutnya nyawa, ada arti lain selain kematian? Apa alasan Anda mengatakan Nabi Isa As tidak mati namun ia diangkat ke sisi Tuhannya?
Jawaban Global

Sebab timbulnya pertanyaan seperti ini adalah kesalahan sebagian pihak dalam menerjamahkan ayat Al-Qur'an. Oleh karena itu, jika ayat di atas diterjemahkan dengan benar, tidak akan ada pertanyaan seperti ini. Dengan mengkaji Al-Qur'an secara seksama, kita bakal menyadari bahwa kata "tawaffa" dalam Al-Qur'an tidak selalu berarti wafat atau mati, namun juga memiliki arti lainnya.

Oleh karena itu, kita tidak bisa menjadikan salah pengertian itu sebagai dalil telah meninggalnya Nabi Isa As, bahkan banyak sekali riwayat-riwayat yang membuktikan bahwa ia tidak mati. Arti ayat yang benar adalah: "Dan ingatlah ketika Allah swt berkata kepada Nabi Isa As: "Aku akan mengambilmu dan mengangkatmu ke sisi-Ku."."

Jawaban Detil

Sebab munculnya pertanyaan seperti ini adalah kesalahan sebagian penerjemah dalam menerjamahkan ayat Al-Qur'an. Mereka menerjemahkan kata "mutawaffiika" dengan arti "mematikanmu". Meskipun banyak juga yang menerjemahkan ayat di atas dengan terjemahan yang tidak bertentangan dengan tetap hidupnya Nabi Isa As. Misalnya ayat itu diterjemahkan: "Dan ingatlah ketika Allah Swt berkata kepada Nabi Isa As: "Aku akan mengambilmu (dari dunia dan dari antara orang-orang yang ada di sekitarmu) dan mengangkatmu ke sisi-Ku."."

Harus difahami bahwa kata "tawaffa" berasal dari kata "wafa" yang memiliki berbagai arti, yang di antaranya adalah: "mati", "mengambil", "menyempurnakan", dan lain sebagainya.[1] Menepati janji juga adalah salah satu arti kata "wafa", karena orang itu menyempurnakan apa yang dijanjikannya. Begitu juga ketika seseorang telah mengambil seluruh uang dari seseorang yang telah berhutang kepadanya, dalam bahasa Arab dikatakan: "tawaffa dainahu" atau "ia telah mengambil uang yang dihutangkannya."

Majma' al-Bahrain, salah satu kitab bahasa, dalam menjelaskan ayat di atas menyebutkan: "Artinya maksud ayat itu adalah: "Aku akan mengamankanmu dari gangguan orang-orang kafir dan mencegahmu disalib oleh mereka, dan mengakhirkan ajalmu yang telah Kutetapkan."[2]

Oleh itu, meskipun memang kata "tawaffa" juga berarti kematian sebagaimana dalam beberapa ayat,[3] namun bukan berarti kata itu selalu berarti demikian. Misalnya Allah Swt befirman: "Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (Qs. Al-An'am [6]:60)

Dengan pasti dapat kami katakan bahwa maksud dari "yatawaffakum" di ayat itu bukan berarti "mematikan kalian", namun berarti "menidurkan kalian" di malam hari yang mana hal itu terus berulang tiap hari.

Dengan demikian, ayat di atas tidak bisa disalah artikan dengan kematian Nabi Isa As. Lalu apa sebenarnya yang terjadi pada beliau? Pembahasan ini cukup menarik. Silahkan perhatikan beberapa penjelasan berikut ini:

1. Orang-orang Kristen berkeyakinan bahwa beliau disalib dan dibunuh oleh musuh-musuhnya. Namun Al-Qur'an menentang keyakinan itu dengan tegas. Allah Swt berfirman: "padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka." (Qs. Al-Nisa' [4]:157)

2. Al-Qur'an meskipun dengan tegas mengingkari kematian Nabi Isa As, namun tak satupun ayat Al-Qur'an menjelaskan bahwa Nabi Isa As tidak "mati" dengan "cara" lain dan hidup hingga saat ini.

3. Ayat-ayat seperti ayat 55 surah Ali-Imran dan juga ayat 117 surah Al-Ma'idah, yang meskipun ayat-ayat itu tidak menunjukkan secara pasti bahwa Nabi Isa As telah wafat, namun secara tersirat juga menjelaskan bahwa bentuk interaksi beliau dengan dunia kini jauh berbeda dengan saat beliau benar-benar hidup waktu itu.

4. Banyak sekali riwayat dalam kitab-kitab Sunni dan Syiah yang menjelaskan bahwa Nabi Isa As masih hidup. Jadi meskipun tidak ada ayat Qur'an yang menegaskan secara jelas bahwa beliau hidup, namun banyak sekali riwayat yang menjelaskan hal itu. Misalnya, simak beberapa riwayat di bawah ini:

4.1. Rasulullah Saw berkata kepada orang-orang Yahudi: "Sesungguhya Nabi Isa As tidak mati, tapi ia bakal kembali lagi kepada kalian di hari kiamat nanti."[4]

4.2. Rasulullah Saw bersabda: "...dan Mahdi dari keturunanku. Saat ia datang nanti, Nabi Isa As akan hadir bersamanya dan salat di belakangnya."[5]

5. Jika seandainya pun kita tidak meyakini adanya makna lain selain "kematian" bagi kata "tawaffa" di ayat itu, yang mana jika demikian kita meyakini bahwa Nabi Isa As telah mati, namun bukan berarti tidak ada kemungkinan ia kini tidak hidup. Karena bisa jadi setelah beliau mati ia dihidupkan kembali hingga hari kiamat nanti. Karena berdasarkan sebagian ayat-ayat Al-Qur'an dapat difahami bahwa ada sebagian orang yang hidup setelah mati selama seratus tahun.[6] Karena itu, boleh jadi kejadian itu terjadi pula pada Nabi Isa As. [iQuest]

 


[1]. Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, jil. 15, hal. 398, cet. pertama, penerbit Adab, Hauzah, Qum, 1405 H.

[2]. Majma' Al-Bahrain, jil. 1, hal. 444, klasul "wafa", Ketabforushi Morteza, Teheran, 1375, S.

[3]. (Qs. Al-Nisa' [4] : 97); (Qs. Muhammad [47] : 27); (Qs. Yunus [10] : 46); (Qs. Sajdah [32] : 11).

[4]. Ibnu Abi Hatim, Tafsir al-Qur'ân al-'Azhim, jil. 4, hal. 1110, Hadits 6232,  Maktabah Nizar al-Musthaf al- Bariz, Saudi Arabia, 1419 H.

[5]. Syaikh Shaduq, Al-Âmâli, jil. 1, hal. 218, Ketabkhane e Eslami, Teheran, 1362 H.S.

[6]. "Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali." (Qs. Al-Baqarah [2]:259)

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Siapa sajakah yang mengantarkan surat-surat penting Nabi Islam saw kepada para raja di zaman itu?
    3289 Sejarah 2021/06/23
  • Apakah benar yang dikatakan bahwa apabila seseorang meninggal pada hari atau malam Jumat maka ia akan aman selamanya dari himpitan kubur?
    46945 Teologi Lama 2013/05/25
    Di antara hari-hari dalam seminggu siang dan malam Jumat adalah hari yang memiliki keutamaan dan kemuliaan tersendiri. Salah satu dari keutamaan itu adalah bahwa apabila seorang Mukmin meninggal pada waktu ini maka disebabkan oleh keberkahan dan kemuliaan waktu tersebut ia akan mendapatkan dispensasi dari sebagian kesulitan dan ...
  • Apakah al-Qur'an menyinggung jembatan shirâth?
    22405 Ulumul Quran 2010/01/09
    Meskipun redaksi jembatan shirâth tidak kita jumpai dalam al-Qur'an, namun pada sebagian riwayat dapat kita lihat penggunaan redaksi tersebut dengan tegas dapat ditemukan dalam hadis dari Imam Ja’far Shadiq As dalam tafsiran redaksi "mirshâd" pada ayat 14 surah al-Fajr (89).[i] Imam Ja'far ...
  • Apabila tidak mungkin menyucikan cat kuku apakah yang harus dilakukan? Apakah wudhu jabirah atau tayammum?
    7477 Hukum dan Yurisprudensi 2011/11/13
    Pertanyaan yang disebutkan telah kami kirimkan ke beberapa kantor marja agung taklid dan menerima jawabannya sebagaimana berikut ini:Kantor Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-Ali): Berdasarkan asumsi pertanyaan yang diajukan maka ia harus melakukan wudhu jabirah. Kantor Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-Ali): ...
  • Berapa kali Nabi Muhammad Saw pergi haji dan umrah?
    14652 Hijrah 2015/07/23
    Dalam literatur-literatur hadis dan sejarah terdapat beberapa pendapat terkait dengan berapa kali Nabi Muhammad Saw sebelum dan setelah hijrah menunaikan ibadah haji dan tamatu. Adapun pendapat-pendapat tersebut adalah sebagaimana berikut: Semuanya 20 kali.[1] Sebelum hijrah di Mekah: Sekali[2] ...
  • Apa hukumnya mendengar musik dalam pandangan Islam?
    11223 Hukum dan Yurisprudensi 2014/05/22
    Musik adalah sejenis suara dan melihatnya (tanpa mendengar) tidak mengandung status hukum. Status hukum musik berkaitan dengan adanya produksi, pembuatan, jual-beli alat musik, belajar musik, berdendang dan mendengarkan secara seksama (istimâ) dimana kebanyakan fukaha memfatwakan haram memproduksi dan mendengarkan musik lahw (yang melalaikan). Namun demikian, fukaha berpandangan ...
  • Apakah boleh hukumnya membangun masjid di pekuburan?
    8106 Hukum dan Yurisprudensi 2012/04/10
    Kantor Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Tidak ada masalah jika pekuburan yang disebutkan bukan di atas tanah wakaf dan kepemilikan khusus. Demikian juga bukan tempat umum dan digunakan oleh penduduk setempat pada pelbagai acara-acara tertentu dan membangun masjid juga tidak menciderai kehormatan atau ...
  • Bagaimana kita dapat menghilangkan sifat-sifat tercela dari dalam diri kita?
    33722 Akhlak Teoritis 2011/09/18
    Faktor-faktor kelalaian senantiasa ada pada seluruh tingkatan usia manusia. Biasanya kita tidak dapat mencerabut akar kelalaian ini secara sempurna pada satu tingkatan usia tertentu. Boleh jadi Anda dapat mencari pertolongan kepada al-Qur’an dan ajaran-ajaran mulianya untuk berjuang di jalan ini.  Dengan mengamalkan seluruh instruksi al-Qur’an Anda ...
  • Mengapa mazhab Syiah merupakan sebaik-baiknya mazhab?
    47629 Teologi Lama 2009/10/22
    Keunggulan mazhab Syiah adalah disebabkan oleh "kebenarannya". Di setiap masa agama yang benar masa hanya terbatas pada satu agama. Adapun agama-agama lainnya apakah mereka secara asasi merupakan agama yang batil atau pun tidak memiliki dasar, telah punah atau telah dianulir oleh agama yang datang setelahnya. Syariat yang benar pada ...
  • Apa pentingnya memberi salam menurut Rasulullah Saw?
    15051 Sejarah Para Pembesar 2012/07/21
    Manusia adalah entitas sosial yang membutuhkan hubungan, persahabatan dan kecintaan terhadap sesamanya. Memberikan salam merupakan langkah pertama untuk membina hubungan baik antara dua manusia yang membawa beragam pesan seperti persahabatan, ketulusan, kecintaan, kerendahan hati, doa kebaikan, memberikan jaminan kepada pihak lawan bicara dan lain sebagainya.

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    263140 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247523 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230858 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216365 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177143 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172195 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168967 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159449 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    142179 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134968 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...