Advanced Search
Hits
12045
Tanggal Dimuat: 2010/05/20
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Syiah meyakini bahwa kekufuran Umar bin Khattab sebanding dengan kekufuran Iblis?
Pertanyaan
Apakah menurut Syiah, kekufuran Umar sebanding dengan kekufuran Iblis, atau lebih parah? Syiah berkata: Iblis takjub terhadap azab pedih yang diterima Umar dan berkata, "Siapakah yang telah diazab lebih keras oleh Tuhan, sementara aku telah menyesatkan seluruh makhluk.?” Silahkan lihat, Tafsir al-Ayyâsyi, jil. 2, hal. 240, hadis 9, Surah Ibrahim.
Jawaban Global

Riwayat yang telah disebutkan, pertama dari sisi sanad dan kandungannya merupakan riwayat lemah (dhaif) dan tergolong sebagai riwayat mursal yang tidak dapat dijadikan hujjah; karena sanad dan perantaranya antara Ayyasyi hingga Abu Bashir tidak jelas. Dan apabila juga disebutkan bahwa sebagian mursalatnya itu dapat diterima, maka Ayyasyi bukan termasuk orang yang menukil hadis dengan teliti, sehingga mursalât-nya dapat menjadi hujjah. Ketiga, pada riwayat tersebut secara tegas tidak disebutkan kekufuran Umar bin Khattab.

Akan tetapi tidak standarnya riwayat ini, tidak menjadi dalil bahwa orang-orang Syiah menerima seluruh perbuatan yang dilakukan Khalifah Kedua. Melainkan pada banyak persoalan -sesuai dengan dalil-dalil pasti dari kitab-kitab Syiah dan Sunni- ia banyak melakukan kesalahan dan kekeliruan dan perilakunya tidak sejalan dengan anjuran Rasulullah Saw dalam banyak hal, terkait dengan Baginda Ali dan Hadrat Fatimah.

Dalam pada itu, kiranya perlu disebutkan bahwa semata-mata melihat sebagian riwayat dalam kitab-kitab hadis sebuah mazhab, tidak dapat menjadi dalil atas keyakinan dan iman mazhab terhadap kandungan riwayat tersebut.

Jawaban Detil

Riwayat ini dinukil dalam bentuk pertanyaan (tidak secara jelas).[1]

Akan tetapi riwayat yang disebutkan dalam Tafsir Ayyâsyi, terkait dengan hal ini, harus diteliti dan dikaji dari sisi sanad, matan dan kandungannya sehingga menjadi jelas bahwa apakah hal seperti ini merupakan bagian dari keyakinan pasti dan definitif mazhab Syiah atau tidak?

 

Sanad Riwayat

Ayyasyi, tanpa perantara menukil riwayat ini dari Abu Bashir. Dan para perawi yang hidup antara Abu Bashir dan Ayyasyi tidak jelas bagi kita. Dengan demikian, riwayat ini merupakan riwayat mursal dan tidak menjadi hujjah bagi siapa pun. Bahkan terkenal pada mazhab Imamiyah (Syiah) terkait dengan marasil (hadis-hadis mursal), sekelompok pembesar tidak menukil hadis kecuali dari orang-orang yang dianggap tsiqah, dan meyakini mereka sebagai hujjah.[2] Dan Ayyasyi termasuk orang-orang yang kurang teliti dalam menyeleksi hadis; artinya ia tidak seperti Kulaini dan Syaikh Thusi. Misalnya Syaikh Kulaini, sangat teliti dalam mengumpulkan hadis-hadis. Dan dalam menyusun kitab al-Kafi, ia harus bersusah payah selama dua puluh tahun dan mengumpulkannya dengan menggunakan ushul (kaidah) yang dapat diandalkan. Dan untuk memperkenalkan sebuah riwayat yang dapat diandalkan kebenarannya (muatssaq), ia mengumpulkan hadis dari kitab pada ilmu Rijal.[3] Adapun tentang Ayyasyi tidak disebutkan demikian dan yang lainnya bahwa dalam literatur-literatur Rijal dan Hadis Syiah terdapat orang-orang yang dipanggil dengan nama Abu Bashir,[4] dan tidak jelas siapa yang dimaksud Abu Bashir di sini. Karena Abu Bashir merupakan julukan umum untuk beberapa orang yang sebagian darinya belum mendapat pengesahan sebagai tsiqah (tautsiq).

 

Matan riwayat:

Riwayat ini kabur dan membingungkan dari sisi matan dan teksnya. Riwayat ini tidak dapat dijadikan sandaran sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan. Atas alasan itulah Allamah Majlisi berusaha menjelaskan riwayat ini.[5]

Di samping itu, riwayat ini tidak sejalan dengan keyakinan pasti orang-orang Syiah. Dan sebuah hadis itu dapat diandalkan tatkala ia memenuhi syarat-syarat dimana sebagian dari syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Kandungan dan makna hadis tidak bertentangan dengan akal atau indra dan penyaksian,

2.     Kandungan hadis tidak bersebrangan dengan nukilan-nukilan pasti sejarah,

3.     Tidak termasuk sebagai hadis yang bertentangan dengan sirah, perbuatan dan ucapan orang-orang berakal,

4.     Tidak berseberangan dengan Al-Qur'an atau kandungan hadis mutawatir,

5.     Dan sejalan dengan sunnah qathi’iyyah.[6]

 

Dan masih banyak lagi syarat lainnya yang disebutkan di dalam kitab-kitab Ilmu Hadis. Riwayat yang disebutkan di atas tidak memiliki seluruh syarat sebagaimana yang telah disebutkan.

Poin lainnya terkait dengan riwayat semacam ini adalah bahwa pada riwayat tersebut tidak disebutkan secara lugas dan tegas tentang kekufuran Umar bin Khattab.

Adapun tidak standarnya riwayat ini, tidak bermakna bahwa orang-orang Syiah menerima seluruh perbuatan dan tindakan Umar bin Khatab. Karena dalam banyak hal, sesuai dengan dalil-dalil pasti dari kitab-kitab Syiah dan Sunni, ia melakukan kesalahan dan kekeliruan.[7] Dan hal ini telah menyebabkan tindakan Umar bin Khattab di mata Syiah, sesuai dengan dalil-dalil pasti, tidak diterima dan banyak perilakunya tidak sejalan dengan anjuran Rasulullah Saw dalam banyak hal, khususnya ihwal Baginda Ali dan Hadrat Fatimah.

Dalam pada itu, kiranya perlu disebutkan di sini bahwa semata-mata melihat sebagian riwayat dalam kitab-kitab hadis sebuah mazhab, tidak dapat menjadi dalil bahwa hal itu menjadi keyakinan dan iman bagi mazhab tersebut terhadap kandungan riwayat tersebut. [IQuest]

 

Indeks terkait:

Kekufuran dan Kemunafikan Sahabat dalam Pandangan Syiah, 2791 (Site: 3500)



[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 30, hal. 232 dan 233:

« إِذَا کَانَ یَوْمُ الْقِیَامَةِ یُؤْتَى بِإِبْلِیسَ فِی سَبْعِینَ غُلًّا وَ سَبْعِینَ کَبْلًا، فَیَنْظُرُ الْأَوَّلُ إِلَى زُفَرَ فِی عِشْرِینَ وَ مِائَةِ کَبْلٍ وَ عِشْرِینَ وَ مِائَةِ غُلٍّ، فَیَنْظُرُ إِبْلِیسُ فَیَقُولُ: مَنْ هَذَا الَّذِی أَضْعَفَهُ اللَّهُ الْعَذَابَ وَ أَنَا أَغْوَیْتُ هَذَا الْخَلْقَ جَمِیعاً. فَیُقَالُ: هَذَا زُفَرُ.فَیَقُولُ: بِمَا جُدِرَ لَهُ هَذَا الْعَذَابُ؟!. فَیُقَالُ: بِبَغْیِهِ عَلَى عَلِیٍّ عَلَیْهِ السَّلَامُ... ».

“Ketika telah terjadi hari Kiamat kelak, Iblis dihadirkan dengan 70 belenggu dan 70 rantai. Orang pertama melihat Zufar dengan 120 belenggu dan 120 rantai. Ketika Iblis melihatnya ia berkata: "Siapakah orang ini yang telah dipilatgandakan siksanya oleh Allah. Aku sendiri yang telah menyesatkan semua makhluk (azabku tidak sedahsyat azabnya)". Dijawab: "Ia adalah Zufar". Iblis bertanya lagi: "Kenapa ia diazab sedahsyat itu?" Dijawab: "Karena ia menentang Ali As."

[2].  Silahkan lihat, Ja’far Subhani, Kulliyât fii Ilm al-Rijâl, 203-232, Muassasah Nasyr-e Islami, cetakan kelima, 1423 H. Kazhim Mudir Syaneci, ‘Ilm al-Hadits, 187-191, Daftar-e Intisyarat-e Islami, cetakan keenambelas, 1381 S.

[3]. ‘Ilm al-Hadits, hal. 95.

[4]. Abu Bashir Abdullâh bin Muhammad Asadi Kûfi, Abu ‘Amru Muhammad bin Umar bin Abdul Aziz Kasysyi, Rijâl Kasysyi, hal. 174, peneliti dan korektor: Hasan Mustafawi, Muassasah Nasyr dar Daneshgah Masyhad; Abu Bashir Laits bin Bakhtâri Murâdi, Syaikh Thusi, al-Fehrest, hal. 130, al-Maktabat al-Radhawiyah, Najaf Irak; Abu Bashir Yahya bin Abi al-Qasim Asadi Kufi, sekelompok penulis, Tarikh al-Fuqaha wa al-Ruwat, Hâsyiye Khulâsah al-Aqwâl, hal. 1084; Ja’far Subhani, Mausu’ah Thabâqat al-Fuqahâ, jil. 2, hal. 632; Abu Bashir Yusuf bin Harits, Sayid Abul Qasim Khui, Mu’jam Rijal al-Hadits, jil. 21, hal. 177-178.

[5]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 30, hal. 234, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.

[6].  Ilm al-Hadits, hal. 146-149.

[7]. Apabila kita perhatikan secara seksama, maka akan kita dapatkan bahwa Umar telah melakukan dosa.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...