Advanced Search
Hits
7014
Tanggal Dimuat: 2009/05/18
Ringkasan Pertanyaan
Dalam suatu hal al-Qur`an berkata kepada Nabi, engkau tidak bertanggung jawab atas keimanan masyarakat. Apakah hal tersebut tidak bertentangan dengan jihad ibtidâ`i (menyerang) dan amar makruf?
Pertanyaan
Dalam suatu hal al-Qur`an berkata kepada Nabi, engkau tidak bertanggung jawab atas keimanan masyarakat. Apakah hal tersebut tidak bertentangan dengan jihad ibtidâ`i (menyerang) dan amar makruf?
Jawaban Global

Dalam pandangan al-Qur`an baik jihad ibtidâ`i (menyerang) maupun jihad difâ`i (membela diri) adalah bertujuan untuk menghidupkan hak manusia. Dan bertauhid hak manusia yang paling penting. Bertauhid merupakan hiasan fitrah yang paling berharga sehingga Islam membolehkan berjihad dalam rangka memelihara hak tersebut. Amar makruf dan nahi mungkar juga bertujuan untuk memelihara kelestarian tauhid. Karena itu, Islam memperingatkan kepada kaum Muslimin agar tidak hanya memikirkan diri sendiri dan berusaha untuk menyelamatkan orang-orang dari kesesatan dan kebodohan. Jika Allah Swt dalam sebuah firman-Nya tidak meminta pertanggung jawaban nabi atas keimanan orang-orang, artinya bahwa keyakinan merupakan perkara hati yang tidak dapat dipaksakan. Tugas Nabi berusaha untuk memberi petunjuk umat dan tidak bertanggung jawab atas orang-orang yang tidak mendapatkan petunjuk.

Jawaban Detil

Menjawab pertanyaan semacam ini dapat mengenalkan kita secara benar tentang konsep amar makruf nahi mungkar dan jihad ibtidâ’i (menyerang).

Jihad dalam Islam dianggap sebagai kehidupan bagi sebagian orang-orang mukmin.[1] Jihad baik dalam rangka membela islam dan muslimin maupun jihad ibtidâ`i (menyerang) sepenuhnya dikarenakan untuk membela hak kehidupan manusia. Sebab perbuatan syirik dapat mengakibatkan hancurnya kemanusiaan dan kematian fitrah. Tauhid dan undang-undang agama merupakan hak-hak manusia yang paling penting. Islam memperbolehkan jihad untuk mensucikan bumi dari segala jenis kesyirikan. Jihad sebagai aturan yang bersifat membela diri berarti membela hak-hak kemanusiaan. Jika menghidupkan kemanusiaan bergantung pada permasalahan bahwa hak yang legal tersebut setelah melalui penjelasan dan pembuktian akan di bebankan kepada sebagian orang, maka apakah beban semacam ini secara logis merupakan suatu yang diprotes dan sebuah keburukan?[2]

Adapun tentang amar makruf nahi mungkar, diwajibkan bagi setiap muslim untuk mengajak orang-orang kejalan Allah Swt dan berusaha menyelamatkan mereka dari kesesatan, kebodohan dan perbuatan dosa.[3]

Manusia dalam hal ini hendaknya menggunakan saran-saran lazim dan bertawakkal kepada Allah Swt atas konsekuensi yang akan dihadapi, sebab segala urusan kembali kepada Nya. Artinya bukan tugas seseorang untuk menyelamatkan orang lain dari kehancuran dengan cara menghancurkan diri. Ketika ia tidak meremehkan tugasnya dalam membimbing orang-orang, maka dia tidak akan di hukum atas kesesatan mereka.  Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua kembali”.(Qs. Al-Maidah [5]:105); Itu adalah umat yang telah lalu; bagi mereka apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah [2]:134)

Ditempat lain al-Quran berbicara kepada Nabi Saw: “Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, lantaran mereka tidak beriman.” (Qs. Al-Syua’ara [26]:3); “Sepertinya kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, apabila mereka tidak beriman kepada keterangan (Al-Qur’an) ini.” (Qs. Al-Kahf [18]:6)

Kepercayaan terhadap agama merupakan perkara hati dan paksaan tidak berguna dalam hal tersebut. Paksaan dapat berpengaruh dalam prilaku dan gerakan tubuh, adapun dalam hal keyakinan hati hendaknya kita mencari sarana lain.[4] Al-Qur`an menegaskan: “Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka untuk memaksa mereka beriman.” [5]

Poin yang dapat dipetik dari ayat-ayat di atas ialah bahwa dalam Islam jihad tidak bertujuan untuk menyebarkan agama dengan kekuatan dan paksaan, tetapi jihad bertujuan untuk menghidupkan kebenaran dan membela tauhid yang merupakan hiasan fitrah yang paling bernilai. Setelah tersebarnya tauhid di tengah masyarakat dan ketundukan mereka kepada Islam, Yahudi atau Kristen, tidak ada yang perlu diperselisihkan oleh Muslim dan Muwahhid. Tatkala Allah Swt berkata kepada Nabi-Nya bahwa Nabi tidak bertanggung jawab atas keyakinan orang-orang, tidak berarti bahwa Nabi tidak memiliki tugas dalam membimbing umat melalui amar makruf-nahi mungkar dan jihad. Makudnya adalah bahwa Nabi Saw ditugaskan untuk melaksanakan kewajiban sebagai pembimbing umat. Adapun “hidayah” ialah perkara hati dimana Nabi tidak berkuasa atasnya dan sebaiknya hal tersebut diserahkan kepada Allah Swt.[]



[1]. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan rasul apabila rasul menyerumu kepada suatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan. (Qs. Al-Anfal [8]:24)

[2]. Lihat, Al-Mizân, jil. 2, hal. 66-71.  

[3]. Qs. Al-A`raf (7):57, Qs. Ali Imran (3):104-110-114, Qs. Al-Taubah (9): 67-71, Qs. Anbiya` (21): 73, Qs. Yusuf (12):108.

[4]. Lihat al-Mizân, jil. 2, hal. 342-343.  

[5]. Ibid, jil. 6, hal. 162-165.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261246 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246364 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230149 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215015 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176343 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171633 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168127 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158188 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140978 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134057 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...