Advanced Search
Hits
11543
Tanggal Dimuat: 2010/01/06
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Imam Mahdi Ajf juga maksum, sehingga terhindar dari melakukan dosa dan kesalahan?
Pertanyaan
Apakah Imam Mahdi Ajf juga maksum, sehingga terhindar dari melakukan dosa dan kesalahan?
Jawaban Global

Sumber anggapan ini boleh jadi bertitik-tolak dari tiga perkara: Pertama, adanya diskriminasi dan sikap membeda-bedakan di antara para Imam Maksum As. Kedua, usia beliau yang masih belia namun telah menduduki posisi imamah; Ketiga, usianya yang panjang. Apabila perkara pertama yang menjadi penyebab mengemukanya pertanyaan ini maka harus dikatakan bahwa seluruh dua belas Imam dalam perspektif Syiah adalah semuanya merupakan cahaya yang satu dan di antara mereka tidak terdapat perbedaan dari sudut pandang syarat-syarat menduduki posisi imamah. Karena itu titik-tolak seluruh imam adalah sulbi-sulbi dan rahim-rahim suci mereka. Semenjak usia belia hingga wafatnya, sulbi-sulibi dan rahim-rahim mereka adalah suci (mutahhar) dan terjaga dari segala macam kesalahan, kelupaan dan kelalaian.

Apabila sumber pertanyaan berasal dari perkara kedua maka harus diperhatikan bahwa usia kecil Imam Mahdi tidak sama dengan usia kecil manusia lainnya. Dan semenjak masa kecil beliau telah berada dalam penjagaan Ilahi. Hal ini membuatnya semenjak masa kecil hingga masa dewasa (baligh) terjaga dari segala jenis kelalaian, kelupaan dan maksiat. Usia tua, jasmani, pikiran dan mental yang renta karena panjang umur tidak akan menimpanya, dimana karena kelemahan dan ketuaan sehingga beliau dapat lalai, lupa dan bermaksiat. Dengan demikian, asumsi dosa dan lupa baginya merupakan asumsi yang keliru dan hingga kini tidak ada satu pun laporan tentang masalah ini! Karena itu para Imam Maksum tidak semestinya dibandingkan sebagaimana manusia lainnya dan hukum-hukum lainnya tidak dapat dikenakan kepadanya.

Jawaban Detil

Berbeda dengan agama dan mazhab dalam Islam lainnya, mazhab Syiah meyakini kemaksuman (ishmah) para nabi As selama hidup mereka semenjak masa kecil hingga wafatnya demikian juga para Imam Maksum pada seluruh dimensi hidup mereka.

Yang dimaksud dengan kemaksuman (ishmah) adalah kepemilikan yang merupakan anugerah Tuhan yang bertitik tolak dari ilmu gaib, penyaksian (syuhud) gaib, kehendak kuat yang menjadi penyebab para maksum terjaga dari segala jenis kesalahan, kelupaan dan perbuatan dosa pada seluruh tingkatan pemahaman, penyampaian dan pelaksanaan wahyu, baik diterima secara langsung seperti para nabi atau tidak langsung seperti para Imam Maksum As.

Hal ini diberlakukan supaya petunjuk Ilahi dapat dipersembahkan kepada manusia dan dijalankan dalam kehidupan mereka sehingga mereka semuanya memiliki potensi untuk menanjak mendaki puncak kemanusiaan tanpa adanya intervensi dan campur tangan orang yang menyampaikannya. Tujuan ini dapat terlaksana hanya dengan adanya kemaksuman (ishmah) yang berlaku pada seluruh kehidupan mereka. Kalau tidak demikian maka hal ini akan menciderai dimensi wilayah dan hidayah para nabi atau imam sehingga kedudukan mereka jatuh di hati-hati manusia. Wahyu murni tidak akan sampai kepada manusia atau dijelaskan dan ditafsirkan dengan keliru serta petunjuk yang dihasilkan dari wahyu tersebut tidak akan tercapai.

Imam Mahdi Ajf yang telah ditetapkan keimamahannya melalui ragam metode juga tidak terkecuali dari kaidah ini. Karena itu keimamahan beliau meniscayakan kemaksuman beliau pada seluruh dimensi hidupnya semenjak lahirnya hingga akhir usianya. Sehingga tidak lagi tersisa asumsi akan terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pikiran dan perbuatan beliau.

Bukan hal yang mudah untuk memahami kedudukan dan derajat Imam Mahdi Ajf secara umum dan kemaksuman serta ilmu beliau secara khusus. Karena itu, kita harus mengakui kelemahan kita dan menghindar untuk membanding-bandingkan beliau dengan manusia biasa lainnya. Imam Ali As bersabda: "Sesungguhnya urusan kami sulit dan rumit. Tak ada orang yang dapat memikulnya kecuali orang beriman (kepada yang gaib) yang hatinya telah diuji Allah dengan keimanan. Tradisi kita tak akan terpelihara kecuali oleh hati yang terpercaya dan (manusia) yang berpengertian yang kokoh."[1]

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As demikian juga bersabda, "Tak seorang pun di antara umat Islam yang dapat dipandang sejajar dengan Keluarga Muhammad Saw. Orang yang mendapatkan kenikmatan dari mereka tak dapat dibandingkan dengan mereka (yang memberikan kenikmatan). Mereka adalah pondasi agama dan tiang iman."[2]

Berkenaan dengan hal ini, Imam Ridha As dalam sebuah hadits yang panjang bersabda, "Imamah memiliki kadar yang sangat tinggi, kedudukannya sangat besar, derajatnya sangat menjulang, makamnya sangat tinggi dan kedalamannya sangat subtil untuk dapat dicapai manusia dengan akalnya, atau dengan keindahan akal (mereka) dapat menemukan hakikatnya atau dengan pilihannya (mereka) mengangkat seorang imam. Apakah kalian menyangka bahwa imam dapat kalian temukan pada selain Ahlulbait Rasululah Saw? Dalam hal ini akal-akal manusia hilang, para ilmuannya menjadi bodoh dan para penyairnya bungkam, para sastrawannya bisu, para oratornya (lidahnya) kelu untuk dapat mendeskripsikan salah satu dari keutamaan dan derajat imam. Semuanya mengakui ketidakmampuannya."[3]

Asumsi terjadinya kesalahan, kelupaan dan maksiat yang dilakukan manusia pada baik masa kecilnya lantaran ia belum sampai pada tingkatan ilmu dan kehendak untuk maju sehingga karena kebodohan dan kelemahannya ia melakukan kesalahan. Atau karena dorongan syahwat dan kecenderungan hewani atas akal dan kehendaknya pada masa usia pertengahan. Atau lantaran dominasi kelemahan mental dan jasmani pada masa renta. Sementara Imam As terjaga (maksum) pada tiga tingkatan usia ini berkat pertolongan Ilahi sehingga beliau dapat menjalankan dengan baik tugasnya sebagai imam dan pemimpin umat. Beliau memiliki ilmu gaib dan kehendak Ilahi semenjak masa kecilnya hingga wafatnya.

Karena itu, permulaan masa imamah Imam Mahdi Ajf semenjak masa kecilnya (usia lima tahun) tidak berkonsekuensi pada adanya kesalahan sebelum mencapai masa dewasanya.[4] Pada masa dewasa juga hingga masa tua beliau senantiasa dalam penjagaan Tuhan dan memiliki ilmu yakin terhadap mabda (asal) dan ma'ad (tujuan) serta kehendak kuat. Oleh itu, dengan ikhtiarnya sendiri beliau tidak akan melakukan kesalahan dan maksiat baik yang disengaja atau tidak disengaja.

Lintasan usianya yang mencapai ribuan tahun juga tidak akan menjadi sebab lemah dan rentanya akal dan iman beliau; karena sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa beliau tidak dapat dibandingkan dengan manusia biasa lainnya. Di samping itu, terdapat banyak hadis yang menunjukkan bahwa beliau tatkala muncul (zhuhur) (meski ditunda untuk seratus tahun ke depan) maka beliau (seolah) berusia empat puluh tahunan dan dalam bentuk seorang pemuda yang energik dan penuh semangat.[5]

Dalam kitab sirah dan sejarah atau perjumpaan sebagian orang dengannya pada masa ghaibah kubra juga tidak dilaporkan tentang adanya kesalahan yang dilakukan oleh beliau baik disengaja atau tidak disengaja sehingga kita harus menjawab dan menjelaskan kesalahan tersebut. Bahkan, dengan memperhatikan dari apa yang telah dijelaskan, laporan seperti ini juga mustahil dijumpai pada masa-masa mendatang.

Sebagai kelanjutannya, mari kita bersama membaca doa dari Imam Ridha "Dan Engkau telah memilihnya atas keghaiban-Mu, Engkau telah menjaganya dari segala dosa, Engkau telah menjauhkannya dari segala kekurangan, Engkau telah mensucikannya dari segala kotoran dan Engkau telah menyelamatkannya dari segala noda. Ya Allah, maka sesungguhnya aku bersaksi untuknya pada hari kiamat dan hari masuknya peristiwa besar, tiada yang melakukan dosa, tiada yang melakukan kesalahan, tiada yang terkena maksiat dan tiada yang menyia-nyiakan ketaatan kepada-Mu. Dan tiada yang melecehkan kehormatan-Mu, tiada yang akan mengganti kewajiban-Mu, tiada yang mengubah syari’at-Mu, dia adalah pemberi petunjuk, suci, taat, bersih, diridhai….[6] Sebagaimana secara umum kita memberikan kesaksian kepada seluruh Imam Maksum As setelah memberikan kesaksian atas tauhid dan kenabian Rasulullah Saw, "Dan Aku bersaksi bahwa Engkau telah memilih para imam pembimbing, pemandu, pemberi petunjuk, maksum, mulia, orang-orang yang dekat di sisi Allah, bertakwa, bertutur kata benar, terpilih, taat pada perintah Allah, penegak perintah-Nya, beramal sesuai dengan kehendak-Nya, bertutur kata benar terhadap kemuliaan-Nya. Allah telah memilih kalian untuk ilmu-Nya, dan ridha dan memilih kalian sebagai peyimpan rahasia. Menganugerahkan kekuasaan unggul bagi kalian, dan memuliakan kalian dengan petunjuk, dan ridha kepada kalian sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Allah Swt menjaga kalian dari kesalahan-kesalahan, memelihara kalian dari pelbagai fitnah, mensucikan kalian dari segala nista, membersihkan kalian dari segala noda dan mensucikan kalian sesuci-sucinya[7].

Tuhanku! Hanya Engkaulah yang melepaskan segala duka dan nestapa. Apabila orang yang terjepit menyeru-Mu maka Engkau akan penuhi seruannya dan menyelamatkan orang yang didera kesusahan. Maka singkirkanlah segala derita bagi wali-Mu sebagaimana Engkau mengangkatnya sebagai khalifah di muka bumi-Mu dan jangan Engkau jadikan kami sebagai musuh-musuh dan pembenci Ahlulbait Nabi As. Kami berlindung kepadamu dalam urusan ini. Selamatkanlah kami. Tuhan kami! Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang dekat kepada-Mu di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin…[]

 

Sumber Bacaan:

1.     Tuhaf al-Uqûl, Hurr bin Ali Harrani.

2.     Nahj al-Balâgha, Sayid Radhi.

3.     Muntakhâb al-Âtsâr, Luthfullah Shafi.

4.     Mafatih al-Jinân, Syaikh Abbas al-Qummi

5.     Wilâyat dar Irfân, Abul Fadhl Kiyasyamsyeki.

6.     Imâmat wa Rahbari, Muhammad Husain Mukhtari Mazandarani.



[1]. Nahjul Balâgha, khutbah 189.

[2]. Nahjul Balâgha, khutbah 2.

[3]. Ushûl al-Kâfi, jil. 2, bab Nadir Jami' fi Fadhl al-Imam wa Sifatihi. Dan juga Tuhaf al-Uqul, Sabda-sabda Imam Ridha As.

[4]. Silahkan lihat, pertanyaan 285 dan 1068.

[5]. Luthfullah Shafi, Muntakhab al-Atsar, hal. 351-352.

[6]. Mafâtih al-Jinân, doa untuk Imam Zaman.

[7]. Mafâtih al-Jinân, doa pada masa ghaibat untuk Imam Zaman

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Muslim Syiah tidak akan masuk neraka?
    15570 Teologi Lama 2012/06/12
    Tolak ukur perhitungan di hari kiamat untuk menentukan apakah sesorang layak memasuki surga atu neraka berdasar pada kaidah-kaidah yang telah dijelaskan oleh Allah Swt dalam ayat-ayat suci-Nya. Tuhan tidak mempedulikan faktor perbedaan kelompok, keturunan, dan bangsa dalam hal ini. Tolak ukur utama adalah amal perbuatan manusia; yakni ...
  • Bagaimana Syiah mencari sisi benar sebagian ayat yang menyandarkan perbuatan dosa pada para nabi namun pada ayat-ayat lainnya misalnya pada ayat-ayat hukum mereka menyandarkan pada seluruh huruf dan tanda baca ayat?
    7709 Kalam Jadid 2013/08/13
    Apa yang menyebabkan mengapa jalan takwil dan ragam taujih atas al-Quran dilalui karena sebagian kemestian bahasa dan terkadang sebagian disebabkan oleh kemestian rasional (aqli) dan referensial (naqli) sehingga kita harus menyimpulkan al-Quran secara lahir. Benar bahwa sepanjang terdapat dalil definitif maka tidak terbuka jalan untuk melakukan takwil ...
  • Salat memohon hujan (istisqâ) itu apa? Apakah orang-orang dapat dipaksa untuk mengerjakan salat ini?
    5123 Serba-serbi 2014/09/24
    Di antara salat yang dianjurkan (mustahab) untuk dikerjakan adalah salat istisqâ. Istisqâ bermakna memohon untuk dapat meminum air. Tatkala hujan jarang turun, sungai-sungai menjadi kering dan langit disebabkan oleh merajalelanya dosa-dosa, kufur nikmat, hak-hak tidak ditunaikan, mengurangi timbangan, kezaliman, meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar, dan seterusnya, ...
  • Mengapa muncul aliran-aliran filsafat? Apa saja aliran filsafat Islam itu?
    38642 Garis Besar 2013/12/05
    Sebab munculnya aliran-aliran filsafat adalah lantaran perbedaan pandangan para filosof terkait dengan definisi filsafat yang berbuntut pada perbedaan beberapa prinsip sehingga menyebabkan berdirinya beberapa aliran filsafat. Secara teori, aliran-aliran filsafat dalam peradaban Islam terdiri dari dua yaitu Peripatetik (Massyâ) dan Iluminasionis (Isyrâq). Sumber dua aliran ini pada ...
  • Apakah menablighkan agama (mengajarkan dan membimbing non-Muslim dan lain sebagainya) diwajibkan bagi setiap Muslim?
    11832 Akhlak Praktis 2012/04/03
    Islam adalah sebuah agama global, universal, paling sempurna dan paling akhir dari agama-agama yang pernah diturunkan Allah Swt. Atas dasar itu, seluruh manusia, dari mana pun suku dan bangsanya, harus mengenal agama ini. Satu-satunya jalan untuk memperkenalkan ajaran membina manusia ini kepada bangsa-bangsa lain adalah ...
  • Apakah dosa besar akan diampuni?
    37253 Akhlak Praktis 2011/01/08
    Dosa besar merupakan sebuah dosa yang dijanjikan azab dalam al-Qur’an atau dalam riwayat bagi mereka yang mengerjakannya. (Terdapat beberapa kriteria lainnya yang disebutkan terkait dengan sebuah perbuatan sehingga disebut sebagai dosa besar). Demikian juga dosa kecil dengan adanya pengulangan (dengan getol melakukan hal tersebut) akan berubah menjadi ...
  • Apakah peran Islam dalam kemajuan peradaban manusia?
    58017 Sejarah Fikih 2012/02/16
    Peradaban pada setiap bangsa merupakan tanda-tanda kemajuan dan perkembangan bangsa tersebut. Histori terbentuknya peradaban di negara-negara Islam adalah bermakna bahwa mereka memiliki produksi pemikiran, kekayaan, saham dan juga kudrat dan kekuasaan. Karena jika selain ini yang terjadi, maka peradaban tidak akan terbentuk. Peradaban adalah dengan makna penerimaan untuk menempati ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    59253 Teologi Lama 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Bagaimana para khalifah kok bisa sukses memimpin pemerintahan sementara Imam Ali As tidak sukses?
    9807 Sejarah Kalam 2011/04/19
    Dalam pertanyaan ini terdapat pernyataan-pernyataan klaimitis yang tidak dapat diterima yang akan disebutkan sebagaimana berikut ini: 1.     Harap diketahui bahwa dengan asumsi riwayat-riwayat yang menghukum kekufuran dan kemunafikan sahabat di dalamnya kita terima namun hukum kekufuran dan ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    115251 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261090 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246245 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230038 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214895 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176224 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171541 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168015 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158052 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140834 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133987 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...