Advanced Search
Hits
45490
Tanggal Dimuat: 2011/03/05
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana menghilangkan pikiran-pikiran buruk dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan?
Pertanyaan
Saya merasa untuk beberapa lama hubungan saya dengan Tuhan kian melemah. Namun saya kira alasannya adalah pikiran-pikiran jahat yang senantiasa melintas dalam pikiran saya. Betapa pun saya telah berusaha untuk dapat terbebas dari situasi seperti ini namun tidak ada gunanya. Pada beberapa kesempatan rasanya ingin mati dan terbebas dari kondisi seperti ini. Apa yang harus saya lakukan?
Jawaban Global

Hubungan senantiasa bersifat mutual dan dua arah. Hubungan kita dengan Tuhan bersumber dari kita yang terkadang putus atau redup; akan tetapi Dia senantiasa bersama kita di mana pun kita berada. Allah Swt berfirman, “Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(Qs. Al-Hadid [57]:4)

Karena itu, apabila hubungan kita dengan Allah Swt telah meredup maka seharusnya kita mencari kekurangan dan cela yang terdapat pada diri kita.

Disebutkan bahwa jalan untuk mengakrabi dan mencintai sesuatu adalah hubungan intens dan konstan dengannya. Hal ini, dari sudut pandang psikologis, merupakan suatu hal yang telah diterima secara pasti dan tidak dapat diingkari.

Karena itu, kita harus mencari tahu hal-hal yang menjauhkan kita dari Allah Swt. Terkadang perkara ini bertitik tolak dari keangkuhan, dengki dan adanya perasaan tidak membutuhkan, dan dosa-dosa lainnya yang menduduki pikiran dan benak manusia. Artinya sebagian pikiran dan gagasan (jahat) yang mengusik ruh kita dan terkadang juga sebagian dosa-dosa lahir yang dilakukan manusia melalui anggota badan dan panca inderanya. Semua ini telah menjadi hijab dan penghalang hubungan antara kita dan Tuhan. Sebagaimana Anda katakan bahwa boleh jadi kejauhan Anda dari Tuhan bersumber dari pikiran-pikiran seperti ini. Lantaran di balik segala sesuatu yang dilakukan manusia dimotori oleh pikiran dan gagasan. Atau dengan kata lain, ilmu adalah pendahuluan dan mukaddimah bagi perbuatan. Harus dicamkan bahwa kita harus berhati-hati atas segala pikiran dan gagasan yang masuk ke dalam hati kita. Meski perbuatan ini boleh jadi sedikit agak pelik dan sulit namun hasilnya sangat manis dan lezat.

Terkadang pikiran-pikiran yang hinggap dalam benak manusia bersumber dari setan yang harus sesegera mungkin dilenyapkan dari benak kita lantaran akan cepat bereaksi dan mendorong manusia merealisasikan pikiran-pikiran tersebut. Allah Swt berfirman, Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantahmu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (Qs. Al-An’am [6]:121) Karena itu kita harus mencegah pikiran-pikiran setan masuk ke dalam pikiran kita. “Faktor terpenting dan terbesar yang menjauhkan manusia dari Allah Swt dan menyebabkan ia menjadi lalai adalah pikiran-pikiran yang tidak diundang ini.”[1] Terkadang pikiran dan gagasan non-Ilahi ini sedemikian berpengaruh pada diri manusia sehingga pada kondisi yang terbaik seperti shalat, kita tidak dapat konsentrasi dan menghadirkan hati kita menghadap kepada-Nya.

Kita harus mencegah berkembang dan tumbuhnya pikiran-pikiran jelek ini. “Pikiran-pikiran terbentuk dari satu silsilah ucapan, segala yang didengar, partisipasi dalam majelis-majelis, membaca sebagian majalah dan seterusnya secara perlahan mengkristal dalam benak manusia. Dan tatkala telah melimpah dan memadat, ia akan mendorong manusia mengerjakan pikiran-pikiran tersebut. Sebagai hasilnya pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan ini menjadi sifat inheren (malakah nafsani) dalam diri kita. Karena itu, akan dengan mudah terlintas dalam benak dan akan terkenang dalam pikiran manusia. Puncaknya, pikiran-pikiran ini akan membuat manusia lalai dari mengingat Allah Swt. Atas dasar itu, manusia yang memiliki pikiran-pikiran material senantiasa memikirkan masalah-masalah yang melezatkan secara material.[2]

Apa yang telah diuraikan di atas adalah semacam analisa atas sebuah fakta keseharian namun kita harus melihat apa yang harus dilakukan dalam hal ini?

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas kita harus mencegah masuknya segala jenis pikiran seperti ini dalam diri kita dan harus berupaya untuk menghilangkannya ketika telah melintas dalam benak kita.

Al-Qur’an menawarkan jalan keluar dan solusi, “Mengawasi diri dan senantiasa mengingat Allah Swt; manusia harus menjaga pelbagai pertemuan, bacaan-bacaan, segala apa yang didengar, makanan dan pakaiannya. Tatkala kita menjaga hal-hal seperti ini maka secara perlahan zikruLlâh akan terukir dalam hatinya dan pikiran-pikiran baik akan terbentuk dalam benaknya. Karena itu, al-Qur’an mengajarkan zikruLlâh (mengingat Allah Swt) sebagai jalan untuk mengenyahkan kelalaian dan sekaligus melapangkan jalan untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Swt.”[3]

Allah Swt berfirman, Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya (Qs. Al-Ahzab [33]:41) Tatkala mengingat seseorang telah melimpah dalam diri seseorang maka hal itu merupakan pertanda bahwa ia telah jatuh hati dan cinta kepadanya. Dan kecintaan ini akan menjadi sifat inheren dalam dirinya. Sedemikian sehingga manusia dalam pelbagai kondisinya senantiasa dalam kondisi shalat dan mengingat Allah Swt. Alangkah indahnya pujangga arif yang menggubah syair, “Alangkah bahagiannya orang-orang yang senantiasa dalah kondisi shalat.”

Karena itu, dengan mengingat Allah Swt dan mengendalikan lalu-lintas masuknya pikiran-pikiran yang mengusik dan mengabaikannya adalah media untuk mensterilkan lembaran hati kita untuk senantiasa mengenang dan mengingat Allah Swt. Dan sebagai hasilnya, ilustrasi indah Ilahi ini akan tergambar dalam benak dan hati manusia. [IQuest]

Semoga Sukses

 



[1]. Marâhil Akhlâq dar Qur’ân, Abdullah Jawadi Amuli, hal. 30.  

[2]. Ibid, hal. 32 dengan sedikit perubahan.  

[3]. Marâhil Akhlâq dar Qur’ân, Abdullah Jawadi Amuli, hal. 34 & 35.   

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261252 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246366 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230153 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    215022 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176347 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171637 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168133 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158190 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140983 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134061 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...