Advanced Search
Hits
44015
Tanggal Dimuat: 2010/01/27
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab?
Pertanyaan
Mengapa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab dan mengapa tidak dengan bahasa lain?
Jawaban Global

Bahasa merupakan media yang paling penting dalam menjalin hubungan dan komunikasi di antara umat manusia. Allah Swt memandang kemampuan berbahasa dan bertutur kata sebagai anugerah besar yang diberikan kepada manusia sebagaimana firman-Nya pada pembukaan surah al-Rahman. Para nabi yang diutus oleh Allah Swt untuk memberikan petunjuk kepada manusia harus bertutur kata dan berbicara dengan mereka dengan bahasa kaum tempat para nabi tersebut diutus. Dengan bahasa kaum tersebut, para nabi menjelaskan aturan-aturan moral, hukum dan akidah kepada mereka. Dengan memerhatikan pelbagai kondisi sebelum pengutusan (bi'tsat) di kalangan Arab, Allah Swt mengutus Nabi saw kepada kaum Arab, sehingga dengan demikian Nabi saw harus bertutur kata dengan bahasa mereka dan membawa mukjizat yang dapat dipahami oleh mereka. Karena itu, Al-Qur’an, sebagai mukjizat Nabi saw, juga diturunkan dalam bahasa Arab. Meski demikian tipologi esensial bahasa Arab seperti, struktur, elokuensi dan retorika bahasa Arab tentu saja tidak boleh diabaikan begitu saja.

Adapun terkait dengan pertanyaan tentang mengapa Nabi Pamungkas Allah Swt adalah nabi yang berbahasa Arab, sehingga konsekuensinya bahasa yang digunakan juga adalah bahasa Arab? Dalam menjawab pertanyaan ini harus dikatakan bahwa: Dengan memerhatikan bahwa bangsa Arab adalah orang-orang yang fanatik dengan metode, ajaran dan keturunan mereka (faktor internal penjagaan) dan sepanjang perjalanan sejarah, tiada satu pun penguasa atau pemerintahan yang dapat memaksa mereka mengganti bahasanya (tiadanya faktor eksternal) dan tersedianya pelbagai faktor dalam bahasa Arab untuk menjelaskan berbagai persoalan dalam format lafaz tanpa adanya ambiguitas dan kekaburan, semenanjung Hijaz dan bahasa Arab merupakan sebaik-baik jalan pembelaan natural dan non-adikodrati agama dan penjagaan agama pamungkas dan kitabnya. Maka itu, salah satu dalil mengapa Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab adalah untuk menjaga dan memelihara keabadiannya.

Jawaban Detil

Salah satu sunnah Ilahi adalah mengutus para nabi dan rasul kepada manusia untuk memberikan petunjuk kepada mereka. Para nabi juga—dalam berinteraksi dengan orang-orang yang kepadanya mereka diutus—menggunakan bahasa kaum tersebut. Karena bahasa merupakan satu-satunya media komunikasi antarmanusia dan para nabi pun harus menggunakan media ini. Tutur kata para nabi dengan bahasa kaum merupakan salah satu sunnah Ilahi yang pasti. Allah Swt berfirman, Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka (QS Ibrahim [23]: 4) Sunnah ini juga berlaku bagi para nabi yang seruannya mendunia. Meski diutus untuk memberikan petunjuk kepada seluruh manusia, seperti para nabi ulul azmi, namun mereka berkata-kata dengan bahasa sebuah kaum dimana apabila mereka menggunakan bahasa selain bahasa kaum maka syariat nabi tersebut tidak akan dipahami oleh masyarakat pengguna bahasa tersebut.

Al-Qur'an merupakan sebuah hakikat dan realitas metabahasa (di atas bahasa). Sebelum Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, ia berada pada sebuah tingkatan wujud (hakikat) yang pada tingkatan tersebut akal manusia tidak dapat mencapainya. Allah Swt menurunkan Al-Qur'an dari kediaman aslinya dan membuatnya dapat dipahami oleh manusia dan mengenakan busana redaksi Arab padanya. Dengan demikian, manusia dapat mengenal dan mencerap aneka hakikat yang terpendam di dalamnya.[1]

Karena itu, inti dan pokok Al-Qur'an berada di atas format bahasa dan terkandung dalam sebuah bahasa khusus. Namun, terkait dengan persoalan mengapa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, maka dalam menjawab persoalan ini harus dikatakan bahwa: terpisah dari tipologi esensial bahasa Arab yang bahasa ini merupakan bahasa yang memiliki struktur dan berada di puncak kefasihan dan retorika di antara bahasa-bahasa yang ada di dunia, Nabi Saw diutus pada suatu kaum yang berbicara dengan menggunakan bahasa Arab dan untuk menyampaikan pesan Ilahi, maka beliau harus menunjukkan sebuah mukjizat yang dapat dipahami oleh masyarakat Arab sehingga mereka tidak mengingkarinya, beriman kepada Allah Swt dan berupaya untuk menyebarkan agama. Akan tetapi, dapat dipahaminya agama bukan berarti bahwa seluruh al-Qur'an dapat dipahami; lantaran seluruh hakikatnya tidak terbatas, melainkan bermakna memahami bahasa dan memahami secara global dari sebagian hakikatnya.

Masyarakat jahilah Arab prapengutusan Nabi Saw, hidup dalam kondisi yang sangat mengenaskan dan atas dasar ini, Allah Swt mengutus Nabi Saw di kalangan kaum Arab. Terkait dengan kondisi masyakarat jahiliah pra-Islam dan kedatangan Rasulullah Saw, Ali As bersabda, “Allah mengutus Nabi ketika manusia sedang tersesat dalam kebingungan dan sedang bergerak ke sana sini dalam kejahatan. Hawa nafsu telah menyelewengkan mereka dan tipu daya telah menyimpangkan mereka. Kejahilan yang amat sangat telah membuat mereka menjadi tolol. Mereka dibingungkan oleh ketidakpastian hal-hal dan kejahatan jahiliah. Kemudian Nabi Saw berusaha sebaik-baiknya dalam memberikan kepada mereka nasehat yang tulus. Beliau sendiri berjalan di jalan yang benar dan memanggil (mereka) kepada kebijaksanaan dan nasehat yang baik.”[2]

Dalam kondisi seperti ini, yang menjadi penyebab diutusnya Rasulullah Saw di kalangan Arab, karena itu Al-Qur'an harus disampaikan dalam bahasa Arab, bukan dengan bahasa lain. Akan tetapi, apa yang penting adalah bahwa pemanfaatan Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada bahasa Arab saja. Allah Swt berfirman, Dan jika Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab, tentulah mereka mengatakan, “Mengapa jelas ayat-ayatnya? Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab?” Katakanlah, “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan pada telinga orang-orang yang tidak beriman terdapat sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS Fushshilat [41]: 44)

Akan tetapi, boleh jadi pertanyaan lain mengemuka di sini yaitu mengapa nabi terakhir dari sisi Allah Swt harus seorang nabi yang berbahasa Arab sehingga kitabnya juga harus berbahasa Arab? Mengapa bukan bahasa Persia, Inggris dan seterusnya?

Di sini kami memandang perlu menyebutkan beberapa poin sebelum menjawab pertanyaan ini:

A.  Tatkala persoalan terkait dengan Nabi Pamungkas Saw maka harus ada beberapa orang yang menerima pesan dan menjaganya dengan baik (faktor internal yang menjaga).

B.  Dari sisi lain sebagian orang berada pada tataran ingin melenyapkan agama dan para penjaganya, sebagaimana hal ini kita saksikan pada sejarah seluruh nabi (faktor eksternal untuk mengubah). Karena itu, solusi untuk berhadapan dengan dua faktor ini harus dipikirkan sebelumnya.

C.  Dari sisi lain, tidak mesti bahwa untuk menjaga agama dan Al-Qur'an harus senantiasa—khususnya pascawafatnya Rasulullah saw—melalui mukjizat dan tindakan-tindakan adikodrati.

 

Dengan memerhatikan beberapa pendahuluan ini, sekarang mari kita alihkan perhatian pada manusia dan lingkungan hidup mereka sehingga kita dapat menyaksikan pada lingkungan dan kondisi yang mana beberapa poin berikut ini cocok diterapkan:

Pertama: Orang-orang Arab adalah orang-orang yang memiliki fanatisme tinggi terhadap bahasa, cara, ajaran, metode sedemikian sehingga mereka tidak bisa dipisahkan dari bahasa dan kebudayaan mereka. Bahkan hingga pada masa kini mereka, meski dengan adanya serangan propaganda globalisme, tidak rela melepaskan pakaian (jubah) tradisional mereka (faktor internal).

Kedua: Orang-orang Arab Hijaz tidak hanya tidak melepaskan bahasa ibu mereka melainkan sepanjang sejarah, tiada satu pun pemerintahan atau penguasa asing yang mampu memaksa mereka untuk melupakan bahasa mereka. Artinya,  mereka tidak menerima pengaruh dari luar (tiadanya faktor eksternal untuk mengubah budaya orang Arab ini).

Ketiga: Bahasa orang-orang Arab Hijaz dengan banyaknya kata ganti (dhamir, pronomina), perbedaan kata ganti orang kedua tunggal, kata ganti orang pertama tunggal, jamak, perbedaan formula maskulin (mudzakkar) dan feminin (muannats), ragam jumlah kalimat jamak, kata kiasan, dan seterusnya merupakan beberapa keunggulan bahasa Arab dalam mengekspresikan banyak persoalan dalam bahasa yang sederhana tanpa adanya ambiguitas dan kekaburan.

Dengan memerhatikan beberapa poin di atas, untuk menjaga kelestarian agama pamungkas dan kitabnya, Semenanjung Hijaz dan bahasa Arab merupakan sebaik-baik jalan untuk membela agama secara natural dan non-adikodrati. Al-Qur'an dengan aneka macam daya tarik internalnya, irama dan bacaannya, membuka benak orang-orang Arab Badui yang mencintai ucapan-ucapan yang sarat makna dan fasih dan terpelihara dari ragam jenis penyimpangan redaksional dan literal. Karena itu, diturunkannya Al-Qur'an dalam bahasa Arab adalah untuk menjaga dan memelihara kelestariannya.[3] Namun, dapat dikatakan bahwa turunnya Al-Qur'an dalam bahasa Arab, merupakan kemurahan dan anugerah bagi orang-orang yang berbahasa Arab. Sekiranya diturunkan bukan dalam bahasa Arab, maka orang-orang yang berbahasa Arab yang sangat berstrata tidak akan beriman kepadanya. Allah Swt berfirman, Dan kalau Al-Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya (QS Al-Syu'ara [26]: 198-199) []



[1] Al-Mîzân (Terjemahan Persia), jil. 18, hal. 122-123.

[2] Nahj al-Balâghah, Khotbah 95.

[3] Fashlnâme-ye Bayyinât, No. 27, hal. 38-41.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Dalam perspektif agama Islam dan Syiah, dalam masalah-masalah apa sajakah manusia memiliki ikhtiar dan kebebasan?
    11440 Teologi Lama 2009/06/03
    Dengan merujuk pada teks-teks agama dan mencermati kandungan ayat-ayat dan riwayat, dapat ditemukan adanya pemahaman akan kebebasan manusia. Makna dari pernyataan ini bukanlah bahwa manusia memiliki kebebasan secara mutlak dan tidak ada satupun faktor atau kekuatan yang mampu memberikan pengaruh atau menguasainya, melainkan maksudnya adalah bahwa selain seluruh faktor dan ...
  • Bagaimana posisi syafâ’at pada hari Kiamat nanti?
    35042 Teologi Lama 2010/04/19
    Makna syafâ’at adalah memberikan bantuan dan pertolongan kepada seseorang yang lemah. Sedangkan syâfi' (pemberi syafâ’at) adalah seseorang yang memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan bantuan sehingga orang itu berada pada tingkat normal dan tidak lagi memerlukan bantuan.Syafâ’at (pertolongan) pada hari Kiamat kelak, ...
  • Apakah pernikahan temporal dari sudut pandangan bilangan itu dapat dibatasi atau tidak?
    9585 Hukum dan Yurisprudensi 2011/02/15
    Dalil-dalil ayat-ayat dan riwayat-riwayat dalam bab kehalalalan dan keabsahan pernikahan temporal sedemikian banyak sehingga tidak seorang pun yang dapat mengingkar dan memandangnya sebagai hadis buatan, namun dari sekumpulan riwayat dapat disimpulkan sedemikian bahwa pernikahan temporal sehubungan dengan orang-orang yang tidak dapat melangsungkan pernikahan permanen atau tidak ...
  • Bagaimana kita dapat menjelaskan masalah tauhid di kalangan anak muda?
    13571 Teologi Lama 2012/04/03
    Dalam silsilah pembahasan akidah, pembahasan tauhid merupakan pembahasan kunci dan asasi yang mencakup banyak masalah di dalamnya. Bagi Anda yang ingin melakukan aktivitas dakwah dan tabligh dalam masalah ini, Anda harus memperhatikan dan mengamalkan dua masalah penting; Pertama Anda harus memilih pembahasan-pembahasan yang sesuai dan logis. Kedua, ...
  • Apa urgensinya sehingga imam harus maksum dan bagaimanakah menentukan bahwa para imam itu maksum?
    8868 Teologi Lama 2010/03/13
    Bertolak belakang dengan Ahlusunnah, Syiah percaya bahwa dalam seluruh tingkatannya Imam sama dan sejajar dengan Rasulullah Saw, kecuali dalam masalah wahyu. Oleh karena itu imam juga harus seperti rasul yang maksum dan suci dari kesalahan, penyimpangan dan dosa, sebagaimana halnya Rasulullah Saw dan para ...
  • Apa yang menjadi sebab-sebab meletusnya perang Shiffin dan Nahrawan?
    63337 Sejarah Kalam 2011/07/18
    Faktor terpenting meletusnya perang Shiffin adalah penolakan Muawiyah untuk berbaiat kepada Baginda Ali As dengan dalih bahwa Baginda Ali As terlibat dalam kasus pembunuhan Usman. Tatkala perang nyaris berakhir dengan kemenangan sempurna Amirul Mukminin, dengan tipu-daya Amr bin Ash peperangan berakhir dan dengan peristiwa arbitrase (hakamain) yang mengharuskan ...
  • Bagaimana Fir’aun diazab dikarenakan perbuatan- perbuatannya yang merupakan ujian Tuhan?
    11136 Tafsir 2012/05/19
    Salah satu sunnah-sunnah Ilahi yang tidak mengalami perubahan adalah ujian dan cobaan untuk para hamba. Ujian dan cobaan ini terjadi dengan segala sebab dan dengan perantaraan kejadian-kejadian yang beragam. Terkadang Allah Swt menggunakan orang zalim sebagai perantara dalam menguji orang-orang lain sementara orang zalim tersebut ...
  • Apa yang dimaksud dengan marjaiyyah dan taklid? Bukankah taklid (meniru-niru) sebuah perbuatan yang tercela?
    8237 Hukum dan Yurisprudensi 2010/10/21
    Marjaiyyah bermakna (sebuah institusi yang) mengeluarkan fatwa dan merupakan satu terma teknis fikih.  Kebalikan dari makna ini adalah taklid. Dalam terma fikih taklid adalah merujuknya seorang non-ahli, pada satu persoalan keahlian, kepada seorang ahli dan spesialis yang dalam hal ini adalah marja taklid. Mengingat bahwa seorang non-ahli harus ...
  • Apa hukumnya membaca formula akad nikah mut’ah melalui internet?
    10705 Hukum dan Yurisprudensi 2013/02/14
    Dalam membaca formula akad nikah tidak terdapat perbedaan antara nikah mut’ah (temporal) dan nikah daim (permanen) karena itu keduanya mirip satu sama lain. Apabila yang dimaksud adalah membaca formula akad melalui internet adalah (semata-mata) mengetik formula akad, maka hal ini tidak dibolehkan menurut seluruh marja agung taklid.
  • Apakah kisah fitnah dari arah timur (Najd) itu maksudnya adalah Irak dan Saudi Arabia?
    15486 Sejarah Kalam 2010/02/18
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262643 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247266 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230740 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216043 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177004 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172082 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168746 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159289 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    141979 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134792 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...