Please Wait
114413
Surah al-Kahf (18) seperti surah-surah lain al-Qur’an memiliki banyak keutamaan dan tipologi yang khas. Keagungan dan keutamaan surah al-Kahf telah dinukil dalam banyak riwayat dari Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As. Keutamaan itu seperti bahwa terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang melepas kepergiannya tatkala diwahyukan; atau barang siapa yang membacanya pada hari Jum’at maka Allah Swt mengampuninya hingga Jum’at berikutnya dan barang siapa yang membaca surah al-Kahf pada setiap malam Jum’at maka ia mati syahid ketika meninggal dunia dan kelak dibangkitkan dengan para syahid dan masih banyak lagi keutamaan yang lain.
Ajaran-ajaran dan kandungan-kandungan surah ini dimulai dengan puji dan pujaan kepada Allah Swt dan berakhir dengan iman dan amal saleh. Ayat-ayat ini lebih banyak bercerita tentang mabda (hari permulaan), ma’âd (hari akhirat), berita gembira terhadap pelbagai karunia dan ancaman terhadap azab-azab kiamat.
Di antara poin menarik pada surah ini adalah menyinggung tentang tiga kisah: Pertama, kisah Ashab al-Kahf. Kedua, kisah Musa dan Khidir. Dan ketiga, kisah Dzulqarnain.
Menyimak pertanyaan yang diajukan terkait dengan keutamaan dan kedudukan demikian juga tentang ajaran-ajaran surah al-Kahf maka ada baiknya juga kami menjelaskan jawaban dalam dua bagian:
- Kedudukan dan Tipologi Surah al-Kahf
Surah al-Kahf (18) seperti surah-surah lain al-Qur’an memiliki banyak keutamaan dan tipologi dimana keagungan dan keutamaan ini telah dinukil dalam banyak riwayat dari Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As. Jelas bahwa kedudukan ini disebabkan oleh pentingnya ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Pada kesempatan ini kami akan menyebutkan beberapa contoh dari sabda-sabda para maksum As terkait dengan nilai dan kedudukan surah al-Kahf dan ganjaran orang-orang yang membacanya:
- Rasulullah Saw bersabda kepada para sahabatnya, “Apakah kalian ingin Aku perkenalkan sebuah surah yang dilepas oleh tujuh puluh ribu malaikat tatkala diwahyukan dan keagungannya memenuhi langit dan bumi?” Mereka berkata, “Iya.” Rasulullah Saw bersabda, “Dialah surah al-Kahf. Barang siapa yang membacanya pada hari Jumat maka Allah Swt akan mengampuninya hingga Jumat berikutnya.”[1]
- Pada hadis lainnya dari Rasulullah Saw kita membaca, “Barang siapa yang menghafal sepuluh ayat dari surah al-Kahf maka Dajjal tidak akan dapat mencelakakannya dan barang siapa yang menghafal seluruh surah maka ia akan masuk ke dalam surga.”[2]
- Dari Imam Shadiq As juga diriwayatkan, “Setiap malam Jum’at maka ia mati syahid ketika meninggal dunia dan kelak dibangkitkan dengan para syahid dan akan dihimpunkan dalam barisan para syahid di hari kiamat.”[3]1
- Selayang Pandang Ajaran-ajaran Surah al-Kahf
Ajaran-ajaran dan kandungan-kandungan surah ini dimulai dengan puji dan pujaan kepada Allah Swt dan berakhir dengan iman dan amal saleh. Pada kesempatan ini, kami akan jelaskan bagian-bagian terpenting dari pesan-pesan yang disampaikan dalam surah al-Kahf:
- Kandungan surah ini seperti surah-surah Makkiyah lebih banyak menjelaskan tentang mabda (hari permulaan penciptaan), ma’ad (hari akhirat), berita gembira terhadap pelbagai karunia dan ancaman terhadap azab-azab kiamat.
- Surah ini menyinggung tentang masalah-masalah penting yang dibutuhkan kaum Muslimin pada hari-hari berat (kiamat). Masalah-masalah tersebut adalah bahwa satu kelompok dalam kondisi minoritas meski sangat sedikit dari sisi jumlah namun mereka tidak boleh menyerah di hadapan kaum mayoritas yang sepintas terlihat kuat, melainkan mereka harus bersikap sebagaimana Ashâb al-Kahf yang merupakan kelompok kecil harus memisahkan diri mereka dari atmosfer dan lingkungan yang rusak dan penuh noda kemusyrikan dan akhirnya bangkit melawan mereka. Apabila mereka mampu maka mereka harus melanjutkan perlawanan dan harus melakukan hijrah apabila tidak mampu.
- Demikian juga di antara kisah surah ini adalah kisah dua orang, pertama adalah seorang yang sangat kaya dan sejahtera namun tidak beriman. Dan kedua seorang fakir dan miskin yang beriman, namun ia sekali-kali tidak pernah tunduk dan menyerahkan kemuliaannya di hadapan orang kaya yang tidak beriman tersebut dan selagi mampu, ia memberikan nasihat dan bimbingan kepadanya dan pada akhirnya ia menyatakan kebenciannya terhadap orang itu dan kemenangan berada pada orang miskin tersebut.
- Bagian lainnya dari surah ini adalah kisah yang menyinggung tentang Nabi Musa dan Nabi Khidir (meski nama Khidir tidak disebutkan dalam surah ini), bagaimana Nabi Musa As di hadapan perbuatan-perbuatan yang nampak secara lahir perkasa namun batinnya penuh mengandung kemaslahatan tidak mampu bersabar, namun setelah menerima pelbagai penjelasan Nabi Khidir terhadap kedalaman masalah ia menyatakan penyesalannya.
- Bagian lain dari surah ini adalah kisah Dzulqarnain, bagaimana ia melewati dunia timur dan barat, berhadapan dengan pelbagai kaum yang memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda dan pada akhirnya dengan bantuan sekelompok orang bangkit melawan konspirasi Ya’juj dan Ma’juj dan membuat benteng besi menghadang laju pasukan Ya’juj dan Ma’juj.
- Di antara poin menarik surah al-Kahf ini adalah menyinggung tentang tiga kisah: Pertama, kisah Ashâb al-Kahf. Kedua, kisah Musa dan Khidir. Dan ketiga, kisah Dzulqarnain.
Patut untuk diketahui bahwa berbeda dengan kisah-kisah al-Qur’an yang terkadang merupakan sebuah kisah yang disebutkan dalam beberapa surah al-Qur’an, namun ketiga kisah ini tidak disebutkan pada surah-surah lainnya – kendati hanya pada surah al-Anbiya ayat 96 menyinggung tentang masalah Ya’juj dan Ma’juj tanpa menyebutkan nama Dzulqarnain – dan hal ini merupakan salah satu tipologi surah al-Kahf.[4] [iQuest]
[1]. Abdu Ali bin Jum’ah Arusi Huwaizi, Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil. 3, hal. 241, Ismailiyyan, Qum, 1415 H.
، "و عن النبي (ص) قال: الا أدلكم على سورة شيعها سبعون ألف ملك حين نزلت، ملاءت عظمتها ما بين السماء و الأرض؟ قالوا: بلى، قال: سورة أصحاب الكهف من قرأها يوم الجمعة غفر الله له الى الجمعة الاخرى".
[2]. Ibid.
"سمرة بن جندب عن النبي صلى الله عليه و آله قال: من قرء عشر آيات من سورة الكهف لم يضره فتنة الدجال، و من قرء السورة كلها دخل الجنة".
[3]. Untuk telaah lebih jauh, silahkan lihat indeks, Pahala Membaca Surah-surah dalam al-Qur’an, 872, (Site: 1021); Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil. 3, hal. 241-242. Hurr ‘Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 7, hal. 410, Muassasah Ali al-Bait As, Qum, 1409 H.
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ قَالَ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي كُلِّ لَيْلَةِ جُمُعَةٍ لَمْ يَمُتْ إِلَّا شَهِيداً وَ بَعَثَهُ اللَّهُ مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ وَقَفَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ".
[4]. Untuk telaah lebih jauh terkait dengan ajaran-ajaran surah al-Kahf, silahkan lihat Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 12, hal. 336-338, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1374 S; Tafsir Nur al-Tsaqalain, jil. 3, hal. 241-242; Thabarsi, Majma al-Bayan, jil. 6, hal. 690-691, Nasir Khusruw, Teheran, 1372 S.